Bright mempersiapkan dirinya untuk pergi menjenguk win di rumah sakit . Karna doktor yang merawat win mengatakan bahawa win akan sedar . Di rumah sakit itu juga ada papa dan mamanya win . Mamanya win sangat antusias menunggu anaknya sadar dari setelah win di tikam .
Selang beberapa jam kemudian , bright pun sampai di rumah sakit ia juga membawa bunga matahari untuk win . Tidak lupa juga ia membawa beberapa makanan untuk win makan setelah win sedar nanti . Bright melihat mama win yang berada di tepi kasur win dengan antusias menunggu kesadaran anaknya . Win masih tidak sadar diri . Lalu bright mengambil kesempatan ini untuk mengungkapkan keinginannya untuk bersama dengan win . Bright pun memanggil mama dan papanya win .
Lalu ia pun berkata..."Bibi paman , bisakah aku menikahi anak mu?, Ucap bright ke mama dan papanya win
"Kalau kau bisa membahagiakannya seperti mana kami membahagiakan dia , aku bersetuju kau menikahi satu satunya anak kami, balas mama win
"Aku hanya ingin tahu , apa yang istimewa dari win . Aku tidak mahu dengar hanya keperibadiannya saja yang kau suka , ucap papa win dengan wajah serius
"Aku tahu keperibadian anak ku baik , dan aku tidak mahu mendengar dan orang-orang menyukai hanya keperibadiannya saja , sambung papanya win lagi sambil menatap bright seolah-olah meminta bright menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang tulus dari lubuk hati bright
Bright terdiam seketika mendengar ucapan papanya win .
"Jika kau hanya mencintainya , maaf aku tidak mengizinkan kamu menikah dengannya , ucap papa win lagi
"Aku tahu , kau yang menyelamatkan anak aku win . Aku akan membalas kebaikan mu dengan cara yang lain , sambung papanya win lagi
"Paman , bibi . Aku sangat mencintai win sejak pertama kali kami bertemu dan bukan hanya mencintainya , bahkan aku juga ingin memiliki nya . Membahagiakan dia , balas bright dengan pandangan tulus melihat win yang sedang terlantar di kasur rumah sakit itu .
"Aku akan menjaganya biarpun nyawa aku yang melayang , sambung bright lagi lalu mengalihkan pandangan ke wajah kedua papa dan mama win secara bergantian dengan tatapan tulus .
"Jika win setuju , aku juga setuju, balas papanya win seolah-olah tidak ingin berpisah dengan anak tunggalnya
"Pa, jika dia dapat membahagiakan anak kita , apa salahnya ?, Ucap mama win .
"Baiklah jika begitu , balas papa win sambil tersenyum melihat bright .
Bright pun berterima kasih atas restu papa dan mamanya win .
"Maafkan aku bibi paman , aku tidak bisa menemani win sehingga ia sedar . Aku akan ke kantor untuk rapat dengan client dari luar negara , bisa ngak bibi memberikan bunga ini ke win . Dan makanan sihat ini , pinta bright .
"Tidak mengapa, aku bisa sampai ini ke win setelah ia sadar , balas mama win
"Bentar lagi frank akan menghantar beberapa bungkusan sarapan untuk bibi dan paman , jika begitu aku pamit pergi dulu ya bibi paman , ucap bright lalu menyalami tangan kedua ortu win
Setelah itu bright ke kasur win .
"Hey bunny ku ~ , aku ke kantor dulu , jangan lupa sadar diri y, ucap bright lalu mengecup dahi win
"Najis, balas win dengan mata yang tertutup rapat
"Ternyata kau sudah sadar?, Balas bright dengan nada berbisik
"Tidak , ini hanya roh ku , balas win lalu membuka mata nya . Lalu menatap tajam ke arah bright .
" Bibi , aku pergi dulu . Seperti nya win sudah sedar , balas bright lalu keluar dari kamar win .
KAMU SEDANG MEMBACA
°DANGEROUS KING° /bright×win)/
Fanfiction"kebahagiaan hanya sementara dalam sebuah hubungan . Jika terlalu menikmati kebahagiaan juga dapat menghancurkan tembok hati . Sehingga pada suatu hari nanti akan menjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan" -metawin new! stay tuned!