O.3

44 6 8
                                    

Siang ini Yeseo memutuskan untuk pergi makan siang di kantin kampus sendirian. Itu dikarenakan Youngeun pergi bersama Zeyu ke perpustakaan kota, mereka sangat ambis jadi Yeseo tidak peduli.

Langkahnya pelan dan selalu memperhatikan sekitarnya. Ada hal yang membuat Yeseo merasa terganggu sejak tadi yaitu apa yang di katakan Zeyu soal desas-desus mengenai kosan misteri dekat kampus.

Gadis itu tak sengaja bertemu dengan Bae di kantin, gadis dengan tingkah random itu sedang bersama seorang pemuda. Cukup asing di mata Yeseo, tapi bisa dia pastikan kalau pemuda itu cukup tampan untuk ukuran seorang mahasiswa.

Tanpa basa-basi dia pergi menghampiri Bae, hitung-hitung siapa tau di traktir gitu. Langkahnya dia bawa menuju meja tempat Bae duduk.

Yeseo sedikit berlari sampai dia tak memperhatikan tali sepatunya terlepas dan tidak sengaja di injak oleh dirinya sendiri. Alhasil keseimbangan gadis itu tidak stabil dan membuatnya jatuh.

Lebih tepatnya hampir jatuh karena ada seseorang yang menolongnya dengan cepat. Seorang pemuda dengan kemeja putih berlengan panjang menolongnya, tangan kanannya menahan tubuh Yeseo sementara tangan kirinya memegang tangan kanan Yeseo.

Keduanya bertatapan cukup lama, mungkin sekitar 2 menit. Mata Yeseo tidak bisa terlepas dari wajah pemuda itu. Rasanya cukup nyaman berada di posisi seperti ini, selama dia bisa melihat wajah pemuda yang ada di hadapannya itu tidak masalah.

Ini tidak berlangsung lama karena pemuda itu tiba-tiba menunjukan smirk nya. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Yeseo membuat jarak di antara mereka berdua hanya sekitar 5 cm saja.

Yeseo gugup sekarang, apalagi saat pemuda itu tiba-tiba berbisik "Are you okay, darling?"

Telinga Yeseo memerah dan membuat pemuda itu terkekeh melihatnya. Dia membantu Yeseo berdiri lalu berlutut di hadapan gadis Kang itu.

Awalnya Yeseo bingung, sampai akhirnya dia mengerti karena pemuda itu mengikat tali sepatu Yeseo. Setelah selesai dia kembali berdiri dan menatap Yeseo sebentar.

Pemuda itu mendekat memotong jarak diantara mereka, salah satu tangannya menangkup wajah Yeseo. "Senang bisa ketemu lo, calon pacar"

Itu adalah kata-kata terakhir darinya, setelahnya dia pergi meninggalkan Yeseo yang kini menoleh ke belakang melihat pemuda itu pergi. Kenapa Yeseo seperti merasa....

"Sampai kapan lo bakal liatin tuh orang?" Tanya Bae yang sedari tadi melihat apa yang dilakukan Yeseo dan pemuda tadi.

Gadis Kang itu menoleh lalu tersenyum bodoh, dia segera berjalan menuju meja dan duduk di samping Bae. Pemuda yang ada bersama dengan Bae menatap Yeseo sebentar.

"Jangan berpikir buat suka sama orang itu" ucap pemuda yang bersama dengan Bae sejak tadi.

"Enggak kok, gue enggak" jawab Yeseo cepat.

"Bagus deh, kalau gak hufh..." Sambung Bae.

"Emangnya dia kenapa?" Tanya Yeseo.

"Playboy dia, jangan sampai lo di jadiin mainan sama dia" kata pemuda itu lagi, dia seperti memberi peringatan pada Yeseo.

'Lah telat lo berdua, gue udah penasaran'

°

°

°

Entahlah perasaan Haewon tidak enak sejak tadi pagi. Terutama saat mendengar suara di kamar mandi tadi pagi, dia merasa ada hal yang tidak beres di kamarnya. Gadis itu berjalan di taman tanpa memperhatikan sekitarnya karena pikirannya yang terus-terusan memikirkan hal itu.

Dia terus berpikir sampai tidak sadar telah menabrak seseorang. Akibat perbuatannya tablet milik orang itu terjatuh, cukup keras karena layar tablet itu retak.

Who is next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang