1.O

38 6 3
                                    

"Sorry udah bikin nunggu, tadi kena sedikit macet" Xiaoting duduk di sebelah adiknya, Ricky.

Bae melihat Xiaoting dari atas sampai bawah, benar-benar defisini dari sempurna. Bae merasa insecure saat melihat kedua kakak adik yang sekarang duduk di hadapannya, kalap di izinkan berteriak mungkin Bae sudah berteriak dari tadi.

"Sullyoon udah ngasih tau rules pertama?" Tanya Xiaoting pada gadis yang sekarang sedang menatapnya seperti ingin berbicara.

Gadis itu mengangguk "Udah kak, udah gue kasih tau buat gak pulang pas malam"

Satu-satunya pemuda yang ada di sana melihat Sullyoon dan Xiaoting secara bergantian "Kalian main rahasia-rahasia dari aku?"

"Enggak Ricky, aku gak main rahasia-rahasia sama Sullyoon" jawab Xiaoting, kakak dari pemuda itu.

Pemuda itu hanya mengangguk paham lalu kembali fokus pada ponselnya, jujur saja sebenarnya dia tidak terlalu peduli tentang kosan yang di bicarakan kakaknya dan juga Sullyoon. Yang dia tau hanyalah kosan itu 'sedikit' bermasalah.

Xiaoting menghela nafas panjang lalu menatap Sullyoon lama "Rules kedua sepertinya udah parah, ada hal yang rasanya bakal terjadi"

"Apa kak?"

"Rulesnya mudah hanya saja kalian tidak tau"

"Emang apaan kak?" Tanya Bae pemasaran.

"Apakah ada yang mengetahui kejadian beberapa tahun lalu di kosan itu? Bukan tau karena mereka memperlihatkan atau memberi petunjuk tapi tau dari orang sekitar situ yang tidak tau sebenarnya hal apa yang terjadi"

Seketika Bae terdiam karena dia salah satu orang yang telah melanggar rules tersebut. Apa ini sebabnya dia merasa tidak nyaman bila berada di kosan sendirian? Atau itu terjadi sejak dia pertama kali bertemu dengan pemuda bernama Choi Taehun di minimarket?

"Baiklah rules kedua sepertinya sudah terlambat. Rules ketiga pastikan semuanya tidak melawan jika sosok itu tidak menunjukkan diri" kata Xiaoting yang membuat Sullyoon bingung.

"Kenapa gak boleh ngelawan?"

"Karena mereka tau kalian tidak melihat mereka. Jika kalian melawan, mereka akan semakin gencar mengganggu bahkan melakukan hal-hal lebih berbahaya dari sebelumnya"

"Tapi kak masalahnya kita semua panikan" Bae menyela perkataan Xiaoting, karena dia merasa aneh dengan hal ini.

"Maka dari itu kurangi" jawab Xiaoting. Gadis Shen itu kembali menatap Sullyoon "Yang terakhir pastikan orang-orang yang di incar jangan dekat-dekat ke kosan dulu. Bisa aja hal yang tidak di inginkan terjadi, bawa ke tempat yang jauh"

"Gue lagi usaha buat lindungin teman gue Haewon kak. Gue ngerasa dia lagi di incar setelah beberapa insiden aneh menimpanya" hal yang di katakan Sullyoon membuat Xiaoting merasa dejavu, dia paham bahwa menjaga orang yang di incar sosok itu sulit sangat sulit.

Pasalnya Xiaoting juga pernah ada di posisi Sullyoon, jauh beberapa tahun yang lalu sebelum keadaan kosan itu tidak separah hari ini.

"Tapi kak bagaimana jika sudah ada yang terikat?" Tanya Sullyoon.

Xiaoting diam sebentar lalu tersenyum terpaksa "Gue gak tau, kayaknya udah gak bisa di selamatkan lagi"

"Gak ada cara lain gitu?" Kini Bae bertanya karena dia tau yang di maksud Sullyoon adalah Jinni teman mereka.

"Ada, tapi gak mungkin, nyawa di tukar dengan nyawa. Kalian berani?"

Mereka berdua terdiam dan membuat Xiaoting nampak sedih "Aku tidak bermaksud tapi memang itu yang sebenarnya. Aku pernah ingin menyelamatkan temanku tapi itu syaratnya, tapi aku tidak mampu. Terdengar egois tapi kalau aku menyetujuinya waktu itu pasti aku tidak akan ada sekarang"

Who is next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang