O.7

40 5 5
                                    

Yeseo sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama dengan Sungjun malam ini. Memang mereka baru bertemu beberapa hari tapi rasanya Yeseo seperti sudah sangat dekat dengan pemuda Oh itu.

Mengitari kota dengan menggunakan motor berdua adalah hal terbaik menurut Yeseo. Perjalanan yang di isi dengan beberapa candaan dari yang lebih tua, Yeseo suka ini dan dia yakin kalau Sungjun bukanlah play boy seperti yang dikatakan orang-orang.

Dari penilaiannya seperti itu.

Mereka berdua dalam perjalanan menuju tempat tongkrongan Sungjun. Menikmati angin malam yang dingin tapi udara dingin tidak mengusik kedua remaja itu sama sekali.

Sampai di tempat tongkrongan Yeseo langsung turun dari atas motor tepat saat Sungjun menghentikan motornya di salah satu tempat parkiran. Yeseo melihat ke sekitar, banyak sekali lampu-lampu dan Yeseo suka itu karena terlihat sangat indah.

Tuk tuk

"Lepas dulu helmnya bocil" kata Sungjun sambil mengetuk helm yang di pakai oleh Yeseo.

Gadis Kang itu terkekeh kecil, dia segera membuka helmnya lalu memberikannya pada Sungjun. Sementara itu Sungjun menerimanya dan langsung menaruhnya di motor seperti biasanya.

Tidak ada hal manis sama sekali, tidak ada tangan yang saling bertautan tetapi hanya berjalan berdampingan. Sungjun menatap Yeseo lalu tersenyum kecil karena sedari tadi Yeseo tidak berhenti mengucapkan kata "wah"

"Lo belum pernah ke tempat tongkrongan gini atau?" Tanya Sungjun iseng, niatnya mau ngeledek Yeseo awalnya tapi...

Balasan Yeseo adalah gelengan kepala "Belum pernah, biasanya ngumpul di cafe bareng yang lain. Itu pun cuma di cafe itu itu aja"

Sungjun terkejut, bagaimana bisa Yeseo sama seperti Hiyyih?

"Pas SMA dulu juga?"

"Boro-boro nongkrong, gue ngumpul sama yang lain aja jarang. Karena pulang gue langsung di jemput" jawab Yeseo sekenanya.

Yeseo berjalan menuju salah satu meja dan Sungjun hanya tertawa melihat tingkah gadis itu.

"Gak nyangka gue deketin anak rumahan" gumamnya.

°

°

°

Malam ini rasanya berbeda, Jinni tidak bisa tertidur tenang. Pikirannya melayang-layang memikirkan tentang keadaan Sullyoon karena gadis Seol itu tidak kembali ke kosan lagi.

Dia mengirimkan pesan agar tidak pulang saat malam pada mereka tapi dirinya sendiri yang malahan tidak pulang. Kadang Jinni berpikir bahwa Sullyoon terlalu egois, maksudnya apa?

Kejadian kemarin malam bahkan masih teringat jelas di otak Jinni. Sikap Sullyoon yang keras itu membuatnya sedikit kesal, dia pikir enak hidup seperti di hantui hal tidak jelas?

"Jinni, ngapain lo bolak balik macam setrikaan aja" kata Kyujin yang sedari tadi lelah melihat Jinni seperti orang gila yang terus mondar mandir di dalam kamar.

Yang di tegur menghela nafas panjang "Gue khawatir sama Sullyoon, udah gue telpon tapi gak di angkat sama sekali. Chat gue bahkan gak di balas"

Kyujin memutarkan bola matanya malas "Dia gak balik, paling di kosan temannya. Kan dia bilang kalo misalnya balik malam mending jangan balik tapi nginap di tempat teman"

Iya Jinni tau itu karena Sullyoon mengatakannya di chat tadi. Tapi tetap saja tanpa kabar seperti ini Jinni takut.

Gadis Choi itu memegang kepalanya yang tidak sakit lalu berjalan ke tempat tidurnya. Akan lebih baik jika dia tidur lalu bangun besok pagi tanpa beban.

Who is next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang