Malam pertama *2

2.6K 23 0
                                    

#MARI LANJUTKAN ADEGAN ROMANTIS

"Malu ayang, aku belum pernah memegang yang seperti ini" Wajah ku memerah saat Zleris menuntun tangan ku menjamah seluruh miliknya.

"Kenapa harus malu? Ini sudah menjadi milik ayang. Apa tidak penasaran dengan bentuknya?"

"Aku...tidak. Em? Apa ini ayang kenapa seperti ini" Maklumlah baru pertama kali menyentuh milik seseorang.

"Memang seperti itu bentuknya ketika seseorang sudah dewasa, mau lihat secara langsung?" Sangat malu bertanya seperti itu tapi rasa penasaran juga tak bisa dipungkiri, Zleris hanya tertawa kecil melihat wajah ku yang semakin memerah.

"Tidak, cukup seperti ini saja"

"Tidak apa-apa ayang, tapi sebaiknya didalam kamar" Hanya menggangguk dengan malu.

Zleris menggendong ku ala bridal style ulzzang, sangat dekat wajah kami berdua sudah menikah tapi masih canggung.

"Tunggu!" Zleris menatap ku bingung.

"Itu. Itu. Pakaian dalam ku tertinggal"

Tawanya tak tertahankan mendengar ucapan ku.

"Nanti saja, aku akan mengambil nya" Wajah ku semakin memerah karena malu. E..tidak seharusnya aku mengatakan itu aku terlihat konyol.

"Ayang tidak mau mencium ku?" Ucapnya lagi saat kami menaiki tangga menuju kamar. Tapi aku hanya terdiam, saat ini jantung ku berdebar kencang mengingat apa yang akan kami lakukan nanti sebagai suami istri.

"Cium atau ku lepas!" Ancaman nya membuat ku tersadar, menatap nya dengan heran.

Tanpa kata lagi bibirnya ku kecup dan memasukkan lidah ku kedalam mulutnya, kami bergulat lidah dengan sangat hot, ku pegang kepalanya dengan lembut agar dia senang dan mengelus dada kekarnya. Siapa sangka ciuman ku telah membuat dia kembali bergairah hebat, langkah nya semakin di percepat menuju kamar. Ku lepaskan ciuman ku saat di depan pintu kamar karena kembali mengingat bagaimana kami menghabiskan malam bersama, eeemm halu ku selama ini terjadi aku berhasil menjaga kehormatan ku hingga menikah, dulu sewaktu pacaran aku memberikan syarat 'tidak boleh berhubungan intim sebelum menikah' dan aku tidak menyangka jika dia rela menunggu dengan setia hingga akhirnya aku setuju untuk menikah dengan nya.

"Gadis kecil ku sudah tahu apa yang harus dilakukan" Dia tersenyum manis karena mendapatkan ciuman vulgar.

"Tapi maaf aku harus menyakiti mu dengan cinta ku"

Zleris menurunkan ku di tempat tidur, melihat dia membuka kancing baju nya di buka satu persatu hati ku berkata lari darinya tapi tidak mungkin. Otot dan dada kekar nya terlihat sangat jelas pantas saja banyak wanita mengincar dia. Dia mendekat di hadapan ku.

"Mau lihat milik ayang?"

"Tidak perlu" Eksepsinya terlihat marah, dia meraih kedua tangan ku untuk diletakkan di resleting celananya.

"Buka!" Harus apa? Bagaimana ini? Apa dia marah. Aku tidak bisa membuat dia menunggu tapi aku juga tidak berani menuruti perintahnya.

"Tidak apa-apa kami sudah menikah, ini hal wajar" Kata ku membatin.

Ragu serta gugup memberanikan diri membuka resleting celananya, sedikit demi sedikit terlihat boxer nya berwarna agak gelap saat menurunkan celananya, tidak berani melihat pandangan ku mengarah lain belum siap mata ku melihat milik nya.

"Kenapa tidak dilihat?!"

"Sudahlah setiap hari aku akan melihat miliknya"

Milik nya terlihat sangat menonjol dari balik boxer, dengan bantuannya boxer yang ia kenakan kini telah berada sampai pahanya. Jangan tanya bagaimana ekspresi gadis polos seperti ku saat pertama kali melihat secara langsung sebuah penis? Tapi ada rasa penasaran juga.

"Boleh ku sentuh?" Zleris tersenyum isyarat mengizinkan.

Ternyata penisnya lebih besar dari yang ku pegang tadi, panjang dan agak berurat "ujungnya aneh" kata ku membatin. Sentuhan kecil di ujung penisnya, jari ku sangat ingin tahu dengan benda di hadapan ku dengan perlahan ku sentuh seluruh ujung penisnya dengan jari telunjuk ku lalu menjejalah ke bagian lainnya. Dua jari bersamaan menyentuh setiap inci kulit penis nya, sangat keras dan kaku.

"Ah" Desahnya menikmati sentuhan tangan ku.

"Apakah sakit?"

"Enak, teruskan ayang!"

Mungkin karena melihat di flim dewasa lalu berhayal sehingga setiap tindakan ku seperti sudah sering ku lakukan. Mencium ujung penisnya, menjilat lalu memasukkan kedalam mulut ku seperti mengemut es cream melahap lalu di keluarkan sebentar dan melahapnya lagi kemudian menjilat ujung serta batang penis Zleris eh maksudnya suami ku.

"Ah ah ah enak ayang kau pintar dari mana kau belajar, teruskan ah ah em ah" Desahnya sungguh candu terdengar sangat lembut dan manja.

Aku juga tidak tahu bagaimana bisa seperti seorang profesional memuaskan pasangan tapi nyatanya baru kali ini, mungkin karena insting tubuh ku bergerak sendiri mengikuti perintah dari otak kanan ku. Di emut dengan lembut aku tidak menggunakan tangan ku untuk mengocok penis nya ku fikir lebih nikmat jika menggunakan mulut.

"Hangat, lembut. Mulut ayang sangat enak, milik mu sangat menyukai nya em ah" Sangat menikmati sampai-sampai matanya terbuka dan terpejam sambil mengada ke atas.

#JANGAN LUPA VOTE NYA, PENULIS AKAN KEMBALI DENGAN ADEGAN YANG LEBIH INTIM LAGI

Suami ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang