Ini semua hanyalah khayalan semata, jangan sampai dibawa ke dunia nyata.
Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.Chapter sebelumnya
"Maafkan Hyung dino. Hyung tidak becus sebagai leader"
"Hyung akan mencari orang yang telah membuatmu seperti ini dino, Hyung janji" Ujar nya sambil mengelus rambut dino.
🦕🦕🦕
Pancaran Sinar mentari di pagi hari yang mengintip lewat ventilasi yang memang sengaja dibuat demi minculnya oksigen dalam ruangan tersebut. Membangunkan tiga sosok pemuda dari tidur singkatnya. Bayangkan saja, mereka baru bisa tertidur sekitar 4 jam yang lalu itupun terkesan tidak nyenyak sama sekali.
Salah satu dari mereka memusatkan pandangannya pada satu sosok yang tertidur diatas bankar. Menghela nafasnya lelah, pandangannya berubah sendu. Bagaimana mereka bisa tidur nyenyak jika maknea mereka merasakan sakit dan belum juga bangun dari tidurnya.
"Kwan... Mengapa melamun?" Ujar Minghao sembari menepuk bahu seungkwan pelan.
"Tidak hyung. Apa hyung lapar?"
Minghao mengernyit bingung dengan pertayaan seungkwan yang baginya sedikit aneh. Namun, tak ayal kepalanya mengangguk, menandakan bahwa dia memang lapar.
"Baiklah, aku akan keluar mencari makan" Ujar seungkwan sambil melangkah ke seungcheol yang duduk di samping bankar dino.
"Hyung.. Aku ingin mencari makan, hyung ingin menitipkan apa?"
"Belikan hyung kopi dan makanan apapun kwan-aa"
Seungkwan nampak menganggukan kepalanya tanda mengerti.
"Jangan pergi sendiri. Ajak mingyu bersama mu" Ujar seungcheol yang melihat seungkwan akan pergi.
Mingyu yang tanpa diperintah langsung berdiri dari tempat dan menyusul seungkwan yang memang sudah menunggu nya didepan pintu. Para member lainnya hanya diam melihat tanpa ada yang bersuara. Mereka tau kekhawatiran seungcheol. Dia tak ingin apa yang terjadi pada dino kembali terjadi pada yang lain.
"Kalian mandi lah dengan bergantian!" Perintah jeonghan yang sudah tak kuat melihat muka kusut para membernya.
🦕🦕🦕
Sekarang para member sedang sarapan di lantai dengan duduk melingkar. Ah ralat hanya satu member yang tidak ikut makan sekarang. Sosok tersebut mengantikan seungcheol yang sedaritadi masih sangat betah duduk disamping Bankar dino. Namun, atas paksaan dari jeonghan dan joshua akhirnya leader seventeen tersebut mau bergabung dengan member lain.
"Yaa dino bangunlah... Hyung sedih melihat kau seperti ini" Ujar Wonwoo.
Yap, orang yang mengantikan seungcheol adalah wonwoo, dengan alasan dia belum lapar untuk sekarang jadilah jeonghan terpaksa mengiyakan wonwoo untuk dapat menemani dino. Padahal mereka masih satu ruangan, namun mereka bertingkah seakan-akan dino berada diruangan lain. Tapi jeonghan dapat memaklumi kalau mereka pasti sangat khawatir dengan maknea. Sungguh, disaat-saat seperti ini jeonghan malah penasaran dengan reaksi dino saat melihat tingkah mereka sekarang.
"Dino... Bangunlah... Para member-deul sangat khawatir dengan keadaan mu" Ujar dino dengan sangat lirih.
Seakan merespon perkataan dari wonwoo. Dino mulai membuka matanya dengan perlahan. Membiasakan cahaya yang masuk ke matanya. Wonwoo yang melihat kejadian tersebut berseru heboh. Membuat para member langsung berdiri meninggalkan makanan mereka dengan hoshi yang berlari keluar memanggil dokter. Padahal wonwoo sudah memencet tombol yang terdapat di atas Bankar yang dino tempati.
"Dino... Ini Hyung! Kau mengingat ku" Ujar seokmin.
"Yaa, dino tidak hilang ingatan bodoh! " Seru mingyu dengan memukul belakang kepala seokmin. Seokmin hanya dapat meringis.
Cklekk...
Dokter masuk dan segera berjalan menuju bankar. Dengan diikuti hoshi dibelakangnya dengan nafas yang ngos-ngosan. Para member spontan memberi ruang pada dokter untuk memeriksa dino.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua cukup baik sekarang. Kalau begitu saya permisi"
"Terima kasih banyak dokter" Ujar woozi pada sang dokter yang dibalas dengan senyuman.
"Dino, apa yang kau rasakan sekarang?" Ujar jun.
"Aku baik-baik saya hyung, hanya merasa sedikit lemas saja" Balas dino atas pertanyaan jun.
"Dino, kenapa ini bisa terjadi? Siapa yang membuat kau seperti ini? Kau mengenalnya?" Tanya joshua.
"Entahlah, aku masih bingung Hyung dan aku tidak mengenalnya. Bahkan aku baru pertama kali melihatnya" Ujar dino dengan pelan.
"Sudah-sudah, nanti saja tanya jawabnya. Sekarang biarkan dino istirahat. Dino kau ingin makan?" Ujar jeonghan mengakhiri pertanyaan-pertanyaan yang akan keluar dari mulut membernya.
Anggukan pelan diberikan oleh dino atas pertayaan jeonghan. Jeonghan tersenyum menanggapi dino.
"Baiklah, biar Hyung suapin kau makan" Ujar jeonghan dengan semangat.
"Hyung, biar aku saja" Ujar wonwoo
"Tidak! Kau makan saja sana. Jangan sampai kau mengantikan dino besok di atas ranjang ini!" Seru jeonghan dengan melotot kan matanya pada wonwoo.
Wonwoo yang di plototin oleh jeonghan melangkah lesu menghampiri para member lain yang sedang melanjutkan sesi makannya. Member yang melihat muka wonwoo yang masam terkekeh kecil.
🦕🦕🦕
Di tempat lain. Tepatnya di sebuah ruangan yang gelap. Terdapat satu sosok manusia yang duduk menghadap sebuat papan. Yang di papan tersebut terdapat foto dino bersama para hyungnya. Dengan foto dino di lingkari dengan spidol merah.
"Ini baru permulaan chan-yaa"
"ready for the next game chan?"
Tbc.
Hola mai disini🤸♀️
Lama tidak bersua...
Mai bingung nentuin alur. Jadinya makin aneh. Maaf yaa...Mai gak nyangka ternyata ada beberapa yang nunggu cerita ini... Beneran deh komenan kalian tu mood banget buat Mai. Apalagi yang selalu ingetin buat update. Tpi maaf ya kalau update baru sempat sekarang, soalny lumayan sibuk disekolah.
Dan makasih buat sebelumnya udah kasih saran ke Mai. Mai emang gak balas, tapi Mai baca kok. Dan saran kalian itu bermanfaat banget bagi Mai.
Vote and comment 🤸♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
lee chan||seventeen
General FictionDino bingung dengan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Semua hal yang terjadi padanya. Rasanya ingin membuat dia menyerah dan pergi meninggalkan seventeen. CERITA INI HANYALAH KARANGAN SEMATA! TIDAK ADA SANGKUT PAUT NYA DENGAN KEHIDUPAN NYAT...