16🦖

998 129 15
                                    

Ini semua hanyalah khayalan semata, jangan sampai dibawa ke dunia nyata.

Happy reading.
.
.
.
.
.
.

WARNING TYPO BERTEBARAN!!



Mata seungcheol menatap lurus ke arah ruangan woozi. Dirinya terus-terusan menghela nafas dengan lelah. Bingung tentang apa yang terjadi beberapa jam yang lalu. Dan menyesal tentang apa yang diucapkan nya beberapa menit lalu pada sang maknea.

Kepalanya berdeyut pusing memikirkan semuanya. Apa yang akan dia ucapkan pada carat tentang woozi yang memang harus hiatus lama tentang insiden itu. Dan lagi bagaimana cara berbicara dengan carat, jika seventeen akan menjadi dua belas. Bukan lagi tiga belas.

Karena kesal dengan segala pikirannya. Seungcheol memukul tembok didepan nya dengan cukup keras, membuat tangannya memerah. Namun, dalam kondisi seperti ini, rasa sakit pun tidak ada rasanya.

Cklekk...

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Seungcheol memandang joshua yang bertanya kepadanya. Dirinya hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan dari temannya itu. Entahlah rasanya untuk menggerakkan mulut saja terlalu malas.

"Yakk seungcheol, aku bertanya padamu! Kenapa tidak menjawab" Masih sama. Tidak ada balasan yang diterima joshua.

Joshua menghela nafas dan ikut duduk disebelah seungcheol. Niat nya yang ingin ke kamar mandi jadi di urungkan. Entah mengapa dirinya seakan ditarik untuk menemani seungcheol disini.

"Bagaimana jika seventeen hanya tinggal dua belas member saja?"

"Jangan ngelantur choi seungcheol! Sana tidur! Ini pasti efek mengantuk dirimu!" Ujar joshua seraya menarik tangan seungcheol untuk berdiri.

"Aku serius jo, bagaimana jika seventeen hanya akan tinggal dua belas saja" Ujar seungcheol menatap tepat ke matanya joshua.

"Woozi akan baik-baik saja cheol, lukanya pun tak sebegitu parah walaupun memerlukan waktu untuk sembuh. Tapi dia akan beraktivitas seperti biasanya"

"Bukan woozi jo, bukan woozi"

Joshua mengeryitkan keningnya. Bukan woozi? Lalu siapa?

"Apa maksud mu cheol?"

"Dino. Bagaimana jika dino keluar dari grup?"

"Kau gila! Kenapa dino keluar dari grup? Apa dia punya alasan untuk itu? Tolong tahan dia cheol. Jangan biarkan dia pergi!" Ujar joshua yang sekarang sudah menitikkan air matanya.

"Dia tidak berniat pergi jo, aku.. Ak.. Aku yang menyuruhnya keluar dari grup"

Plakk...

"KAU GILA CHOI SEUNGCHEOL!"

"KENAPA? KENAPA MENYURUH DINO KELUAR HAH? KENAPA"

"Apa kau percaya dengan ucapan bahwa maknea kita pembawa sial cheol?" Ujar joshua yang sekarang terduduk lemas dikursi yang tadi sempat diduduki oleh seungcheol.

"Cheol.. Bukankah kau dulu selalu bilang bahwa dino juga korban. Tapi kenapa sekarang kau menyuruhnya pergi cheol?"

"Cheol.. Dino itu orang yang sangat baik. Ku rasa kau pasti lebih tau dari diriku tentang bagaimana seorang dino. Kau yang paling dekat dengan nya. Tapi kenapa kau menyuruhnya keluar?"

"Joshua maaf, maaf. Aku benar-benar tidak sadar dengan ucapan ku. Aku menyesal berbicara seperti itu pada dino"

"Jangan minta maaf pada ku cheol. Minta maaf pada dino. Bawa dino kembali ke seventeen"

"Tapi member... "

"Mereka hanya emosi saja cheol. Aku yakin mereka tidak benar-benar marah pada dino"

"Tolong bawa dino kembali cheol! Tolong" Ujar joshua yang sekarang sudah memohon kepada seungcheol.

"Aku akan bawakan dino kembali aku berjanji. Tapi bisakah kau membantu ku joshua, rasanya aku tidak bisa jika sendiri"

"Pasti. Aku akan membantu mu"

"Aku juga akan membantu"

Mendengar suara yang muncul tiba-tiba, dengan spontan seungcheol dan joshua menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Dapat mereka lihat jeonghan yang telah berdiri disana dengan air mata mengalir membasahi pipinya.

"Han.."

"Aku akan membantu kalian"

🦕🦕🦕

"Kita akan mulai darimana?" Tanya joshua ketika paginya mereka akan memulai mencari dino.

"Kita akan mulai dari agensi. Aku yakin dino ada disana" Ujar seungcheol yang dibalas anggukan oleh joshua dan jeonghan.

"Baiklah sekarang bagaimana caranya kita keluar dari rumah sakit ini, kalian tidak lupa kan, jika diluar sudah pasti banyak wartawan" Ujar jeonghan.

"Kita akan melalui pintu belakang. Manajer Hyung memberi tahu ku semalam, jika ingin berpergian kita bisa keluar lewat belakang ada mobil yang memang disimpan di sana untuk kita"

"Ya sudah tunggu apa lagi, ayok" Ajak jeonghan yang memang sedikit tidak sabar,Yang dibalas anggukan oleh seungcheol dan joshua.

"Dino...setelah kita bertemu, ku harap kau masih mau memaafkan ku" Batin ketiga member tertua seventeen.












Tbc.


Kali ini pendek dulu yaa☺
Cuman sanggup segini soalnya🤸‍♀️


Kemungkinan cerita ini tu bakal tinggal 3 atau 4 chapter lagi. Atau bahkan bisa kurang dari itu☺
Dan rencananya setelah cerita ini selesai mai bakal buat cerita baruu...
Masih tentang dino tapi dengan genre yang berbeda...

lee chan||seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang