Ini semua hanyalah khayalan semata, jangan sampai dibawa ke dunia nyata.
Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.Dua minggu telah berlalu sejak insiden yang menimpa dino. Sekarang Seventeen telah kembali melakukan aktivitas mereka sebagai seorang idol.
Ruang latihan menjadi saksi atas giatnya mereka dalam meliukkan tubuh mereka dengan lihai. Lagu demi lagu mereka putarkan, hingga lagu Hot menjadi penutup latihan mereka hari ini.
Para member dengan spontan menghempaskan tubuh mereka ke lantai. Helaan nafas saling bersahutan memenuhi ruangan.
"Semua bebereslah supaya kita cepat pulang dan dapat beristirahat" Ujar joshua.
"Langsung pulang? Bukankah sebaiknya kita makan dulu hyung?" Ujar dk.
"Tidak. Kita akan didrom saja, terlalu bahaya untuk makan diluar dk-aa" Ujar jeonghan.
"Bahaya apanya hyung? Biasanya juga setelah latihan kita makan diluar bukan?" Tanya seungkwan.
"Benar. Tapi sekarang kita harus ubah kebiasaan itu. Hyung tak ingin kita semua kenapa-napa nantinya" Ujar seungcheol.
"Kenapa-napa apanya hyung? Aishh apa ini karena kejadian yang menimpa dino?" Ujar seungkwan.
Semua member yang mendengar pertayaan dari seungkwan terdiam. Terutama para hyung dari 95 line. Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan dari seungkwan karena pada dasarnya apa yang dikatakan seungkwan adalah kebenaran. Mereka memang sangat parno setelah kejadian yang menimpa dino.
"Hyung bukankah saat itu dino sendiri dan jika sekarang kita sedang bersama-sama, mana mungkin ada orang yang berniat jahat dengan kita" Ujar dk.
"Tapi-"
"Dk Hyung benar jeonghan Hyung. Lagipun aku tidak akan kenapa-napa. Ada kalian yang menjaga ku bukan. Kalau pulang ke drom dan memasak lagi itu akan sangan melelahkan" Ujar dino mencoba membantu dk dan seungkwan yang sepertinya sangat ingin makan malam diluar.
"Hufft baiklah. Tapi dino, berjanjilah jangan pergi sendiri termasuk ke kamar mandi, ajak salah satu member untuk menemani dan ini berlaku untuk yang lain juga" Ujar seungcheol dan member lain hanya mengangguk mengiyakan.
"Kalau begitu mari kita pergi. Perutku sudah meronta ronta sedaritadi" Ujar hoshi sambil berjalan keluar dengan menggandeng mighao yang berdiri tepat disebelahnya.
🦕🦕🦕
Akhirnya seventeen sampai di sebuah restoran yang cukup terkenal di Seoul. Para member mulai berjalan menuju sebuah meja yang memang agak tertutup. Berjaga-jaga agar tidak ada yang mengenali mereka. Para member mulai memesan semua makanan yang mereka inginkan.
"Aku rasa kita membutuhkan cola lagi" Ujar woozi.
"Baiklah aku akan memesannya" Ujar jun yang akan berdiri namun terhenti karena ucapan dino.
"Hyung. Aku juga ingin ikut. Aku ingin sekalian ke kamar mandi" Ujar dino yang dibalas anggukkan oleh jun.
Jun dan dino berjalan menjauh meja menuju ke tempat barista.
"Permisi. Tolong colanya tiga" Ujar jun.
"Baik. Harap tunggu sebentar ya" Uhar sang pelayan yang dibalas anggukkan oleh jun.
"Hyung, aku ingin segera ke kamar mandi. Hyung tunggu saja disini" Belum mendapat persetujuan dari jun, dino sudah berlari-lari kecil menuju kamar mandi. Jun hanya dapat menghela nafas kasar melihat tingkah dino.
"Apa begitu tidak tahannya anak itu? Dan ini kemana lagi pelayannya, lama sekali. Bisa-bisa dimarahin seungcheol Hyung kalau dino kenapa-napa" Batin jun kesal.
🦕🦕🦕
Dino keluar kamar mandi dengan persaan lega. Kakinya pergi melangkah menuju jun yang ditinggalkannya tadi.
Brukk...
"Ahh maafkan saya" Ujar seorang pria yang tidak sengaja menabrak dino.
"Tidak masalah, apa anda baik-baik saja" Tanya dino.
"Hmm ya saya rasa saya baik-baik saja" Ujar orang tersebut seraya tersenyum ke arah dino dan dibalas senyuman oleh dino.
"Bukankah kau dino? Member seventeen?" Tanya orang tersebut.
"Ahh iya"
"Wahh senang bertemu dengan mu dino-shii"
"Terima kasih hmm?"
"Johan. Kau dapat memanggilku johan" Ujar pria tersebut
"Ahh baiklah johan. Kau juga dapat memanggilku dengan dino, tidak usah terlalu formal"
"Baiklah dino. Apakah kau kesini dengan para Hyung mu?"
Belum sempat dino menjawab, tangannya sudah di tarik oleh jun. Dan pergi menjauh dari orang tersebut. Jun tau itu adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Tapi entah kenapa jun tidak menyukai orang yang bersama dino tadi. Apalagi orang tersebut memakai masker dan topi sehingga sangat tertutup.
"Yaa dino, kenapa berbicara dengan orang sembarangan? Bukankah seungcheol Hyung terus bilang untuk tidak berbicara dengan orang yang tidak jelas, apalagi aneh seperti orang tadi" Omel jun dengan terus menarik dino dan tangan satunya memegang cola.
"Maaf Hyung, orang itu tidak sengaja menabrakku tadi. Walaupun orang itu aneh tapi dia ramah dan baik kok" Ujar dino.
"Darimana kau tau dia baik? Sedangkan kalian baru bertemu tadi. Sudahlah Hyung tidak ingin memperpanjang dan untuk kali ini Hyung maafkan. Tapi jika terulang lagi, Hyung akan laporkan seungcheol Hyung biar kau dihukum. Mengerti?"
"Iya"
Dino dan jun berjalan menghampiri meja para member dengan mendapat tatapan kesal dari beberapa member.
"Kalian darimana saja?" Tanya mighao.
"Pelayan kehabisan cola tadi, dan mengambilnya di tempat penyimpanan jadi menunggu sedikit lama" Jelas jun pada mighao.
🦕🦕🦕
"Johan. Nama yang bagus untuk sebuah penyamaran bukan?" Ujarnya seraya tersenyum tipis melihat foto yang telah berhasil diambilnya.
Tbc.
Mai disini🤸♀️
Gimana puasanya semua? Mai harap lancar sampai hari terakhir puasa yaa. Dan selalu jaga kesehatan.
Nah, Mai mau kasih tau kalau mulai dari chapter inilah konflik sebenarnya bakal terjadi. Dan nantinya akan ada musuh dalam selimut🤫 kan gak mungkin orang ini tau semua aktivitas seventeen kalau gak ada seseorang dibelakangnya. Jadi mohon ditunggu yaa🤸♀️
Vote and comment 🤸♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
lee chan||seventeen
General FictionDino bingung dengan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Semua hal yang terjadi padanya. Rasanya ingin membuat dia menyerah dan pergi meninggalkan seventeen. CERITA INI HANYALAH KARANGAN SEMATA! TIDAK ADA SANGKUT PAUT NYA DENGAN KEHIDUPAN NYAT...