🩸🦊🦊🩸 Chapter 19

86 19 1
                                    

DOR!

Bunyi dentuman nyaring terdengar di telinga Yeonjun dan Beomgyu untuk kesekian kalinya. Di tempat persembunyian mereka, yaitu bangunan bekas restoran, keduanya sangat mengkhawatirkan keselamatan teman-teman mereka.

"Kita gak bisa diem aja, Gyu! Gue khawatir sama mereka." Cemas Yeonjun.

"Kita keluar dari sini?" Tanya Beomgyu.

Yeonjun mengangguk, tanda bahwa mereka harus keluar dari restoran tua itu dan segera mencari keberadaan teman-teman mereka yang lain.

Keduanya segera bergegas keluar dari dalam bangunan tua tersebut, berjalan dengan waspada di jalan pemukiman terbengkalai itu.

Beomgyu berjalan di belakang Yeonjun sambil terus mengangkat senjata apinya, menoleh ke sana-kemari, takut jika ada anggota Bloody fox di sekitar mereka.

Sekarang keduanya berada di sebuah pemukiman yang tampak seperti bekas pusat perbelanjaan, terdapat bekas toko dan jalanan sempit di pemukiman itu.


Sekarang keduanya berada di sebuah pemukiman yang tampak seperti bekas pusat perbelanjaan, terdapat bekas toko dan jalanan sempit di pemukiman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Mereka terus menelusuri gang sempit tersebut, sudah sekitar dua puluh menit mereka berjalan, tapi mereka belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan teman-teman mereka, ataupun keberadaan Bloody fox.

Yeonjun menghentikan langkahnya, ia terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa berhenti?" Tanya Beomgyu.

Yeonjun lalu menoleh ke arah Beomgyu. "Menurut lo mereka masih hidup?" Tanya Yeonjun dengan mimik wajah sedih.

"Yakin, walaupun mungkin udah ada yang tumbang. Masih ada yang tersisa di antara mereka, gue yakin." Jawab Beomgyu meyakinkan Yeonjun sekaligus menghiburnya.

Setelah mendengar dentuman bertubi-tubi saat Heeseung menghabisi nyawa Yuna, membuat Yeonjun ragu akan jawaban Beomgyu.

"Kita lanjut cari mereka." Ajak Beomgyu, kemudian kembali melangkah.

Tapi belum genap dua langkah, Yeonjun tiba-tiba menghentikan langkah Beomgyu dengan menarik pergelangan tangannya.

"Kenapa-"

Yeonjun menyela pertanyaan Beomgyu, lalu menaruh jari telunjuk di depan bibirnya. "Shutt! Ada seseorang yang lari ke arah kita."

Keduanya kompak terdiam, mendengar dengan seksama suara langkah kaki yang semakin terdengar di telinga mereka. Beomgyu kemudian kembali mengangkat senjata apinya, mengarahkannya ke sumber suara itu datang.

Tap tap tap tap

Suara itu semakin dekat dengan keduanya, bahkan Beomgyu siap menarik pelatuk pistolnya , siap melepaskan pelurunya pada orang yang mungkin saja adalah ancaman.

Tap tap tap tap

Derap kaki itu semakin dekat.

"Waspada, Yeonjun." Beomgyu memperingati Yeonjun.

MEMORIES: Bloody Fox II  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang