🩸🦊🦊🩸 Chapter 17

95 22 1
                                    

Heeseung berhasil menemukan Soojin dan Yuna, mereka sempat kejar-kejaran di pemukiman terbengkalai itu. Dan yang entah bagaimana Soojin dan Yuna terpisah.

Di tengah jalanan pemukiman yang setiap sisinya di penuhi bangunan tua dan reruntuhan bangunan, Yuna terus berlari dari kejaran Heeseung, sesekali gadis itu menoleh ke belakang karena takut.

Sementara Heeseung, pria muda itu hanya berjalan santai di belakang Yuna. Heeseung berpikir toh nantinya Yuna akan mati di tangannya.

"Jalang sialan, lo cuma bikin gue capek ngejar lo! Gue bakal bunuh lo secara sadis kalau lo terus lari dari gue!" Ancam Heeseung yang mengeraskan suaranya.

Mendengar itu, lantas membuat Yuna menoleh kebelakang. Rasa cemas semakin gadis itu rasakan, ia benar-benar takut pada Heeseung yang berjalan di belakangnya. Shin Yuna pun mencoba untuk mempercepat laju larinya, berharap dapat lolos dari Heeseung.

Heeseung yang kehilangan kesabaran pun akhirnya memutuskan untuk lari, dengan mudahnya ia dapat mengejar Yuna dan menangkapnya.

Anggota Bloody fox itu mencengkeram kepala dan menjambak rambut Yuna. Kemudian Heeseung menodongkan senjata api tepat di depan wajah Yuna.

"Dasar jalang!" Geram Heeseung seraya memperkuat cengkramannya.

Yuna menangis, gadis itu juga meringis kesakitan di tangan Heeseung.

Shin Yuna mencoba melepaskan dirinya sekuat tenaga, tapi sayang, tenaga Heeseung jauh lebih kuat darinya. Satu-satunya cara yang bisa Yuna lakukan adalah terus memegang tangan Heeseung yang mencengkram kepalanya, menahan agar rasa sakit yang ia rasakan sedikit berkurang. 

"Lepasin gue... Gue mohon..." Mohon Yuna.

"Lo udah tau 'kan gue gak bakal lepasin lo, jadi berhenti memohon!" Kata Heeseung yang lalu terkekeh mengerikan.

"SALAH GUE APA, SIALAN!" Teriak Yuna yang frustasi.

"Apa? Sialan?" Tanya Heeseung, kesal.

Heeseung kemudian membanting tubuh Yuna ke tanah karena saking kesalnya. Setelah itu Heeseung menduduki perut Yuna, lalu mencekik leher gadis itu dengan begitu kuat.

Yuna tak bisa bernapas, wajahnya mulai memerah.

"Lo yang sialan, dasar jalang!" Geram Heeseung.

Yuna terus meronta-ronta, sesekali ia memukul tubuh Heeseung agar Heeseung mau melepaskannya. Tapi usaha Yuna sia-sia, Heeseung semakin memperkuat cekikannya.

Yuna tak kehabisan akal, tangan gadis itu kini meraba-raba ke tanah, mencari sesuatu untuk dijadikannya senjata. Yuna kemudian menemukan sebuah batu bata, dengan cepat batu bata itu ia pukulkan tepat di kepala Heeseung.

Batu bata yang Yuna hantamkan berhasil membuat kepala Heeseung berdarah, pria muda itu meringis kesakitan sambil terus memegangi kepalanya yang terus mengeluarkan cairan pekat berwarna merah. Setelah itu Yuna mendorong tubuh Heeseung dan mencoba bangkit untuk kembali melarikan diri.

"JALANG SIALAN!" Teriak Heeseung yang marah saat melihat Yuna kembali melarikan diri.

Perbuatan Yuna membuat kesabaran Heeseung semakin menipis, Heeseung benar-benar marah pada Yuna dan sangat ingin menembaki tubuh gadis itu bertubi-tubi.

Heeseung kemudian kembali berdiri, kembali berjalan untuk menangkap Yuna sambil terus memegangi kepalanya yang terasa sakit itu.

Sementara itu, jarak Yuna dan Heeseung sudah cukup jauh, bahkan Yuna tak melihat batang hidung pria psikopat itu. Kendati demikian, Yuna masih merasa sangat cemas, jantungnya berdegup kencang, gadis itu benar-benar ketakutan.

MEMORIES: Bloody Fox II  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang