🩸🦊🦊🩸 Chapter 07

99 29 2
                                    

"Gimana kalau kita berhubungan in*tim? Kalau kalian bisa jaga rahasia, gue jamin kalian bakal selamat sampai permainan selesai."

Belum ada jawaban dari mulut Soojin mau pun Yuna.

Cukup lama Jungwon menanti jawaban mereka, hingga suasana menjadi hening sesaat.

Tak lama setelah itu, pintu terbuka, menampakkan sosok Soojin yang menatap Jungwon datar dan Yuna yang terlihat ketakutan.

Jungwon tersenyum. "Kalian pasti mau 'kan? Iya lah, siapa sih yang lebih milih mati, mending nurut sama gue dan tutup mulut rapat-rap-"

Bugh!

Tak di duga-duga, Soojin tiba-tiba menendang alat vital Jungwon dan membuat sang empu menjatuhkan senjata apinya.

Jungwon terus memegangi alat vitalnya yang terasa sakit itu, ia bahkan sampai meringkuk di lantai saking sakitnya.

Sementara Soojin dan Yuna langsung melarikan diri begitu rencana mereka berhasil.





































































🩸🦊🦊🩸





























































Kringggg ....

Semua kembali berkumpul.

Satu persatu calon target mulai berdatangan ke tempat awal.

Sunghoon, Heeseung dan satu anggota yang belum membuka topengnya berdiri dengan tegap sambil menunggu yang belum datang.

Doyoung dan Hyunsuk baru saja tiba, mereka langsung bergabung dengan Yeonjun, Yoshi, Soojin dan Yuna.

"Syukur kalian selamat." Ucap Yuna.

Tiga algojo telah tiba, kondisi mereka terlihat berbeda-beda. Jake yang pincang, Jungwon yang meringis kesakitan dan Niki yang berlumuran darah. Ketiga algojo itu langsung berbaris bersama tiga anggota Bloody fox yang lain.

"Kenapa lo?" Tanya Heeseung pada Jake dan Jungwon.

Bukan jawaban yang Heeseung dapatkan, melainkan tatapan sinis dari keduanya.

"Yang belum dateng tinggal Haruto sama Yeji 'kan? Kira-kira siapa yang ke tembak di antara mereka?" Hyunsuk bertanya-tanya dengan perasaan cemas.

Soojin mengedikkan bahunya, tak tahu.

Sementara Yoshi terus saja memandang pintu masuk labirin, menunggu sosok Haruto. Ia benar-benar khawatir pada sahabatnya itu.

Tak lama setelah itu Haruto datang dengan lesu, tampaknya pemuda yang berasal dari Jepang itu amat syok setelah menjalani permainan pertama.

"Ruto!" Panggil Yoshi sambil menghampiri Haruto.

Yoshi kemudian memeluk singkat Haruto, setelah itu ia berkata, "gue khawatir banget sama lo. Lo gak kenapa-kenapa 'kan?"

Haruto hanya mengangguk, terlihat jelas di wajahnya jika Haruto merasa ketakutan.

"Lo pasti takut banget, ya? Maaf, tadi gue ninggalin lo."

"Jangan ngerasa bersalah, lo 'kan gak sengaja."

"Ck, mesra amat lo berdua? Masih lurus 'kan?" Tanya Sunghoon yang melihat kedekatan Haruto dan Yoshi.

MEMORIES: Bloody Fox II  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang