🩸🦊🦊🩸 Chapter 10

89 26 0
                                    

"Gak bisa gitu dong!" Bantah Yeonjun seraya berdiri.

"Apanya yang gak bisa? Game yang buat gue, jadi kalian nurut aja. Peran kalian disini cuma jadi boneka!" Sahut Sunghoon.

"Tapi kalian udah punya satu target! Mau berapa, hah?!" Tanya Yuna kesal.

"Dua! Hari ini targetnya dua!" Jawab Jake.

Yeonjun berjalan maju menghampiri Jake, setelah itu dirinya menarik kerah baju Jake sambil berkata, "cukup! Cukup Hwang Yeji yang jadi korban, kalau kalian masih ada dendam sama gue, kenapa gak bunuh gue aja?! Bebasin temen-temen gue sekarang!"

"Kalau kita gak mau?" Ledek Jake yang lalu tersenyum miring.

Bugh!

Satu tinjuan keras mendarat di pipi Jake dan membuat anggota Bloody fox itu jatuh tersungkur.

"BAJINGAN LO SEMUA! BEBASIN TEMEN-TEMEN GUE!" Marah Yeonjun.

"CHOI YEONJUN! Duduk di tempat lo!" Perintah Jungwon yang marah.

Yeonjun menoleh ke arah Jungwon, ia terus menatap Jungwon dengan amarah yang membara.

"Duduk, atau gue tembak temen-temen lo!?" Ancam Jungwon.

Pada akhirnya Yeonjun menuruti perintah Jungwon, pemuda dingin itu duduk kembali di kursinya.

"Ronde ke dua di mulai sekarang. Ambil lagi satu kertas di dalam kotak di atas meja itu." Ucap Niki memberi arahan.

Dengan malas, ke enam calon target pun mengambil kertas di dalam kotak seperti sebelumnya.

"Sekarang buka kertasnya, tulisan di kertas itu adalah peran kalian. Jangan kasih tau siapapun kalau peran kalian mafia," Heeseung menambahkan.

"Kalau udah, sekarang waktunya cari tau siapa mafianya." Sunghoon.

"..."

Hening, tak ada yang berbicara. Semuanya enggan untuk memainkan mafia game ronde kedua ini. Mereka juga takut salah mengira orang, seperti yang terjadi pada Hyunsuk.

"Siapa mafianya?" Tanya Soojin seraya menangis, gadis itu masih meratapi nasib Hyunsuk yang jadi korban setelah Yeji. Soojin merasa jika Hyunsuk menjadi target karena dirinya.

"Yeonjun? Doyoung? Yoshi? Yuna? Haruto? Kalian mafia?" Tanya Soojin lagi sambil terus meneteskan air mata.

"Gue gak mau main game ini, gue pengen pulang... Hiks.. hiks..." Tangis Yuna pecah lagi.

"Gue boleh minta sesuatu sama kalian?" Tanya Doyoung.

"Apa?" Haruto balik bertanya.

"Gue minta kalian harus jaga temen terdekat kalian, jangan sampai dia jadi target selanjutnya. Dan gue minta di mafia game ini, kalian gak boleh curiga sama temen deket kalian, itupun kalau kalian gak mau nyesel."

"Maksud lo?" Tanya Soojin bingung.

"Jangan vote temen deket lo, paham 'kan?" Jawab Doyoung yang lalu tersenyum tipis.

"Doyoung..." Panggil Yeonjun lirih. Yeonjun tau maksud dari Doyoung, yaitu Doyoung sengaja membuat permintaan demikian agar semua orang memvote dirinya, sebab, disana tak ada yang berteman dekat dengan Doyoung.

"Kita vote sekarang." Ucap Doyoung.

"Kenapa semua orang mati gara-gara gue?! Kenapa?!" Tanya Yeonjun kesal. Sungguh, dada Yeonjun terasa begitu sesak, Yeonjun ingin menjerit, menangis, tapi tidak bisa.

"Gak usah mengulur waktu, gue cape, gue pengen tidur. Sekarang waktunya vote. Yuna, lo duluan." Ucap Doyoung.

Yuna menangis, ia tak mampu mengatakan sepatah kata pun. Walaupun Yuna dan Doyoung baru mengenal satu sama lain, tapi begitu sulit bagi gadis itu untuk memvote Doyoung.

MEMORIES: Bloody Fox II  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang