Tahap lima; pulang

3K 225 23
                                    

All character is owned by Mr.masashi Kishimoto. Enjoy reading~
  
  
  
Dua tahun berlalu dan Sasuke akan kembali ke desa kelahirannya. Kepulangannya kali ini karena surat yang ia terima dari Kakashi. Barita pengangkatan Naruto menjadi hokage dan akan segera dilantik. Hari-hari kelabunya telah ia lewati dengan baik. Perasaanya sudah lapang dan ikhlas. Saat pulang nanti ia akan langsung menemui Naruto dan meminta maaf karena pergi tiba-tiba. Ia membayangkan Naruto dan keluarga kecilnya bersama Hinata. Apa Naruto sudah memiliki anak? Apakah akan mirip sepertinya?
.
.
.

"Ada apa sih Kakashi sensei memanggilku?" Gerutu Naruto sebal pada Kakashi yang hanya menggeleng maklum akan tingkahnya.

"Ada orang yang ingin berjumpa denganmu."

Naruto menghela napas, seseorang yang ingin bertemu kalau bukan tetua desa ya pasti daimio atau petinggi lainnya.

"Hooo apakah itu tetua desa?"

"Bukan." Kakashi menggeleng dengan mata menyempit tanda tersenyum dibalik maskernya.

"Siapa?" Tanya Naruto cukup penasaran. Apakah itu Gaara?

"Kau akan tau nanti."

"Eyy Kakashi sensei sejak kapan suka bermain rahasia? Padahal aku sibuk loh hari ini." Naruto malas jika harus berurusan dengan politik antar desa. Jujur saja ia lebih suka pekerjaan lapangan daripada membahas soal politik antar negeri.

Tok tok

Suara ketukan pintu menginterupsi mereka. Wajah Naruto menegang, chakra ini sangat dia kenali. Chakra milik seseorang yang begitu ia rindukan.

"Silahkan masuk."

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Sasuke dengan jubah hitamnya. Rambut legamnya panjang hampir sepunggung dan diikat dengan longgar, persis Itachi dulu.

"Selamat datang kembali, Sasuke."

Naruto melesat dalam sekejap mata. Merengkuh tubuh orang yang sangat ia rindukan. Matanya bahkan tak berkedip saking terkejutnya. Sasuke yang dipeluk tiba-tiba nyaris terjatuh, ia menggeram kesal karena terkejut.

"Dobe! A-apa yang kau lakukan!"

"Ini benar kau kan? Benar Sasuke kan?" Suara Naruto bahkan bergetar, semua emosinya meluap. Ia rindu, sangat rindu bahkan rasanya seperti ia dicekik dan nyaris mati.

"Tentu saja bodoh, memangnya aku ini apa? Hantu?" Jawab Sasuke sarkastik.

"Terimakasih kami-sama" bisik Naruto tepat ditelinga Sasuke, membuat lelaki uchiha diam membiarkan si pirang memeluknya sepuas hati.

"Naruto, sesak."

"Sebentar, sebentar saja tolong."

Sasuke diam saja, untuk kali ini ia akan mentolerir kelakuan Naruto. Anggap saja ini pelukan antar sahabat yang telah lama berpisah. Ugh, menggelikan!

Sasuke akhirnya tak tahan ia berontak kecil untuk melepaskan pelukan maut si pirang. Sebagai gantinya ia terus menatap Sasuke sembari meremat bahunya. Sasuke jengah juga, dia lelah dan dibiarkan berdiri cukup lama.

"Dobe berhenti menatapku!"

Naruto menggeleng, ekspresi nya masih belum percaya akan apa yang terjadi.

"Tidak tidak, maksudku ini sulit dipercaya! Kau ada didepanku!"

"Jangan berlebihan."

"Kau tidak mengerti Sasuke!"

"Sudah jangan berdebat kalian berdua. Astaga sudah sedewasa ini masih saja."

Kakashi menghela nafas, ia tak tahan juga dengan tingkah kedua muridnya ini. Ayolah, Kakashi hanya tak ingin jadi nyamuk, jadi maklum saja.
.
.
.

Between Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang