JEVANA '01

1.3K 149 7
                                    

[Jeno Arka Atalarick]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jeno Arka Atalarick]

[Jeno Arka Atalarick]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gea Vana Adiwanga]

🌼🌼🌼

"Saya terima nikah dan kawinnya Gea Vana Adiwanga binti Marvel Adiwanga dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Jeno lantang dengan satu kali tarikan nafas. Matanya langsung terpejam erat saat ia berhasil mengucapkan kalimat itu tanpa berhenti dan salah.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAHHHH!!"

Vana menampilkan senyum terbaiknya saat para saksi yang hadir di acara akad nikahnya bersorak mengucapkan kata sah! dengan suara cukup keras.

Vana masih belum bisa menyangka kalau hari ini akan tiba, hari dimana ia resmi menjadi seorang istri dari pria yang beberapa detik lalu berhasil mengucapkan akad nikah.

Pernikahan ini akan menyatukan dirinya dengan seorang pria yang baru Vana kenal kurang lebih tiga minggu. Menerima keputusan sang ayah tidak membuat Vana menyesal, hal ini juga sudah jauh-jauh hari Vana rencanakan. Untuk urusan jodoh, Vana tidak mau ambil pusing jika ayahnya memiliki kandidat yang pas untuk Vana jadikan suami serta menantu dikeluarkannya maka Vana akan menerima.

Status sepasang anak Adam itu hari ini resmi berubah. Jeno sebagai suami dan kepala rumah tangga. Sementara Vana sebagai istri. Perjalanan baru yang akan mereka jalani mulai hari ini. Membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Jeno memiringkan tubuhnya kearah Vana, tangannya terulur yang mana langsung disambut tangan kecil Vana kemudian wanita yang hari ini terlihat berkali lipat cantiknya itu mengecup punggung tangannya pelan. Jeno meraih pipi Vana, membawa wajah cantik itu menatap kearahnya. Jeno perlahan mendekatkan wajahnya lalu mengecup pelan kening Vana.

"Terima kasih." Ucapnya pelan setelah bibirnya lepas dari kening Vana.

Vana menganggukkan kepalanya pelan. Bibirnya menyunggingkan senyum manis untuk suaminya.

"Nggak mau nangis?" Tanya Jeno saat melihat Vana hanya tersenyum. Ia takut wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu merasa tertekan.

"Hah?"

JEVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang