Part - 9

8K 455 55
                                    

" Besok pagi kakak jemput kamu ya, biar kakak yang antarin kamu ke kampus." Haechan mengangguk menatap kedua tangannya masih dipegang oleh mark. Sesekali mark mengelus punggung tangan haechan dengan ibu jarinya.

" Apa tidak merepotkan kak mark besok?" tanya haechan malu-malu.

Mark menggeleng mengusap kepala haechan lembut. " Tidak echan sayang. Kakak tidak akan repot."

" Kalau kak mark bilang gitu, ya nggak apa."

" Kamu masuk lagi ya, hari udah malam." Ujar mark lembut.

" Kakak pulang dulu baru nanti echan masuk." Balas haechan malu-malu.

" Kamu aja masuk lebih dulu. Kakak mau lihat kamu masuk."

" Kakak aja yang..."

" Udah mark! Ayo cepat! Mommy udah capek nih!" teriak ye ji dari dalam mobil. Ye ji sudah sangat kenyang melihat lovely dovey markhyuck.

" Ih mommy ganggu aja." Gerutu mark kesal.

" Kakak masuk aja gih. Kasihan mommy nungguin." Haechan mendorong mark kearah kemudi mobil, mark yang didorong haechan mecebirkan bibirnya.

Begitu masuk kedalam mobil, mark menurunkan kaca mobil dan menatap haechan sedih.

" Kakak masih kangen kamu." Ujar mark sedih.

" Aaww" mark menggosok telinganya yang tiba-tiba dijewer oleh ye ji. Haechan yang melihat itu terkekeh kecil.

" Udah jangan drama." Kesal ye ji. " Echan sayang, mommy pulang dulu ya." Ye ji melambaikan tanganya kepada haechan.

" Iya, hati-hati ya mom." Balas haechan dengan senyum lembut. " Hati-hati ya kak mengemudinya, jangan ngebut." Haechan menatap mark dan mengelus lengan mark yang keluar dari jendela mobil.

" Kakak masih kangen." Cicit mark.

" Echan juga. Tapi besok kita kan ketemu lagi kak." Tenang haechan dan membuat mark mengangguk. " Hati-hati ya kak. Mimpiin echan yaa." Lanjut haechan lagi.

" Iya sayang. Kamu juga yaa." Balas mark semangat.

" Byee echan sayang" ujar ye ji semangat.

Haechan melambaikan tangangannya menatap mobil mark yang sudah melaju meninggalkan rumahnya.

" Ah, echan udah kangen aja nih dengan kak mark." Cicit echan pelan.

" Dasar bucin." Ujar ten tepat dibelakang telinga haechan.

Haechan reflek menoleh kearah belakangnya dan melihat ten yang tengah tersenyum mengejek mentap dirinya.

" IHH mae bikin mae kaget!" haechan menatap ten dengan cemberut. " Kok mae dibelakang echan sih? Bukannya tadi mae udah masuk duluan?"

" Dari tadi mae berdiri disini, mae tidak jadi masuk. Kamu sih asik membucin aja jadi nggak sadar sekitarkan." Ejek ten.

" Namanya juga baru pacaran mae." Kesal haechan.

" Iya deh, sipaling baru pacaran." Ejek ten dan langsung melarikan diri kedalam rumah sebelum anak bungsunya ngamuk.

" MAAEEE!"







" Reuni?"

Haechan menatap surat yang diserahkan jaemin padanya. Keningnya berkerut saat membaca surat tersebut.

Di Jodohkan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang