Part - 3

10.1K 697 52
                                    



Kini mark dan haechan tengah duduk berdua dihalaman belakang rumah mark. Lebih tepatnya haechan di pakasa mark untuk ikut dirinya duduk dihalaman belakang.

Mereka duduk di sofa panjang yang terletak di pinggir kolam renang.Hampir 15 menit mereka hanya diam. Tidak ada yang berniat memulai pembicaraan.

Mark hanya diam menatap haechan , sedangkan haechan hanya diam dan menunduk menatap kakinya. Saat ini dikepala haechan penuh dengan dugaan-dugaan dari ucapan mark tadi.

Apakah mark mengingat dirinya?

Tapi kenapa saat awal mark seperti tidak mengenalnya?

" Apa yang kamu pikirkan? " tanya mark tiba-tiba membuat haechan terkejut dan refklek menatap kearah mark.

" ASTAGA! " haechan lebih terkejut lagi ternyata wajah mark sangat dekat dengan wajahnya.

Mark yang melihat reaksi haechan hanya diam dan menjauhkan badannya sedikit dari haechan. Hanya sedikit karena dirinya suka saat didekat haechan. Tidak tahu karena apa.

" Kenapa wajah tuan sangat dekat dengan wajahku" keluh haechan sambil menggeser duduknya agar berjarak dengan mark.

Mark yang melihat itu menatap haechan dengan kesal. Digesernya duduk mendekati haechan.

" Kak mark. Jangan tuan"

" Tapi tuan majikan saya"

" No. Aku calon suami kamu." Geram mark.

" Ha? Tidak yaa tuan. Saya menolak" haechan menatap mark dengan kesal. Enak aja mark mengatakan jika dia calon suami mark.

" Perasaan tadi kamu nggak ada nolak" balas mark santai.

" Itu karena tuan yang membuat say..."

" Kamu masih ingat kakak kan?" tanya mark tiba-tiba sambil menatap haechan dalam. Ditariknya lengan haechan agar menghadap padanya. Lalu ditariknya dagu haechan agar menatap matanya.

" Maksud tuan? "

" Kamu masih menyukai kakak kan?"

Haechan menatap mark panik. Dirinya ingin mengalihkan pandangannya dari mark bahkan melarikan diri dari mark tapi tidak bisa karena mark masih menahannya.

" Maaf tuan saya tidak paham."

" Jangan bohong echan. Kakak tahu kamu ingat dengan kakak!"

" Sepertinya tuan salah orang." Haechan berdiri dari duduknya setelah berhasil melepaskan diri dari mark.

" Maaf tuan saya permisi." Haechan buru-buru berlari meninggalkan mark sebelum pria itu menariknya.

Mark hanya diam menatap haechan yang tengah berlari meninggalkan dirinya. Ditahannya kesal dan geraman.

" Kakak tau kamu tidak mungkin melupakan kakak chan." Gumam mark.

Sementara itu haechan berlari menuju ruang keluarga yang masih diisi oleh ten dan kedua orang tua mark yang terlihat asyik mengobrol.

" Mae."

Ten, ye ji dan juga soohyun menatap haechan yang kini berjalan mendekat kearah sofa yang tengah diduduki oleh ten.

" Kenapa sayang?" tanya ten lembut.

" Echan boleh pulang mae? Echan lupa jika echan ada tugas kelompok bersama jeno dan juga nana. Bersama injun juga mae."

" Boleh sayang."

" Kalau gitu echan pamit pulang ya mae, mom dan juga tuan." Haechan membungkuk pamit kepada para orang tua.

Di Jodohkan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang