DIAM (Park Jeongwoo) || ON GOING

04

“Nat, di belakang gue ada orang gak?”

Mendengar itu, Nata merasa heran.

Orang? Jelas-jelas di sini hanya ada mereka berdua.

***

Saat ini Angga masih terbaring pingsan karena ketakutan.

“Kenapa bila gitu sih? Kasihan dia jadi takut.” ucap seorang gadis dengan mata menatap iba pada Ranggasta.

Nata yang mendengar itu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala. “Gapapa Ror. Lagian dia jadi cowok penakut amat.”

Gadis dengan dress putih itu tersenyum. Seharusnya tadi ia tidak mengagetkan Rangga dengan menepuk bahunya.

Sekarang, Ia malah membuat anak gurunya terbaring tidak sadarkan diri.

“Ror, nama kamu siapa? Saya belum tahu.” tanya Nata.

Ia bertanya, karena Basmanta hanya memberi tahu bahwa ia harus bertemu dengan gadis bernama Ror, dan meminta bantuan.

Mendengar pertanyaan Nata, gadis itu tersenyum. “Panggil Ror aja. Nama itu rahasia. Ngerti, kan?” kata gadis itu.

Mari kita sebut dia Ror.

Flashback...

Lima tahun yang lalu, gadis berumur lima belas tahun menjadi salah satu korban yang selamat dar pembunuhan berantai keluarga besar Arora.

Keluarga Arora, adalah keluarga yang sudah bertahun-tahun lamanya menjadi sahabat dekat para moyang keluarga Nova.

Sejak lama. Keluarga Nova, Arora, dan petinggi lainnya menjadi sahabat. Tidak luput dari itu, tentunya akan ada keluarga besar dari kubu lain yang menjadi musuh mereka.

Permusuhan itu bermula ketika kakek buyut keluarga Arora menang tender dan mengalahkan kubu musuh.

Tak disangka keluarga Arora akan berakhir tragis. Dan hanya menyisakan seorang putri berumur lima belas tahun.

Sebagai pengacara ternama, saat itu Basmanta langsung turun tangan menyelamatkan cucu Tuan Arora, dan membantu menyembunyikannya dari keramaian.

Hal itu ia lakukan agar cucu Tuan Arora selamat. Hingga saat ini, hanya Basmanta yang tahu segala rahasia yang dimiliki keluarga Arora.

Dan gadis Arora adalah salah satu rahasia yang harus dijaga baik-baik oleh Basmanta. Oleh karena itu Basmanta memberi cucu Tuan Arora dengan nama samaran “Taroryta”.

Tidak hanya mengubah seluruh kehidupan Rory selama lima belas tahun, selama Beberapa tahun terakhir Basmanta juga mendidik Rory menjadi penyelidik untuk membantu kasus yang ia tangani.

Rory bersedia membantu Basmanta sebagai balas Budi atas kebaikannya selama ini.

Dengan itu, ia juga bisa menemukan 'keluarga' yang menjadi penyebab seluruh darah keluarganya habis.

Di dalam masalah Dikarya, karir Basmanta memang sedang terjatuh saat ini. Basmanta berharap, agar kebenaran yang nihil dan sulit ditemukan bisa terkuak seluruhnya dipersidangan.

Basmanta meminta bantuan Rory. Tidak dengan alasan yang biasa. Akan tetapi, masalah Dikarya memiliki secercah kemungkinan untuk mengusut tuntas pembunuhan berantai keluarga Arora.

Flashback off...

***

“Sekarang, kita mulai dari mana?” tanya Nata.

Saat ini mereka bertiga sudah duduk mengelilingi meja bundar,dihiasi berkas-berkas serta foto beberapa orang yang menjadi incaran mereka.

“Kita tidak bisa memulainya.” jawab Rory.

Nata dan Angga mengerutkan dahinya. “Lah kok gak bisa? Lo niat bantuin gak sih?” tanya Angga sinis.

Limat menit lalu, Angga sesudah terbangun. Dan sekarang agaknya dia masih menyimpan dendam dengan Nata dan Rory.

“Kamu menyebalkan juga yah! Gimana sayamau bantu kalo gak tau cerita awalnya!” jawab Rory tidak terima. Ia tidak suka jika jiwa penolongnya dipertanyakan.

“Gue cuma nanya ya mba.” jawab Angga malas.

“Kamu nanya-nya yang baik dong!” ucap Rory dengan nada mulai tinggi.

Melihat akan terjadi pertengkaran antara Angga dan Rory, cepat-cepat Nata menengahi mereka. “Udah-udah. Kalian jangan berselisih.” kata Nata. Matanya kini melihat Rory. “Saya bakalan ceritain. Menurut pandangan saya. Begitu juga dengan Angga, dia akan cerita sesuai pandangan dia.” kata Nata dan diangguki oleh Rory.

“Awal mulanya ....”

@rnndt_sfyn

See you next!💫

Hai Treaa! Gimana kabarnya?
Semoga sehat selalu ya!

Aku harap kalian suka dengan part ini.
Penasaran gak dengan kelanjutan cerita "Diam"?

Spam komen yaah!!!💫

Terima kasih 💫😚