*Muhasabah...*
Hidup dalam kemiskinan atau dalam kekayaan merupakan sunnatullah, ketentuan Allah telah berlaku, sebagaimana ada siang dan ada malam, ada tawa dan ada tangis,
Maka jangan sombong ketika di beri, dan jangan berkecil hati ketika tidak di beri, karena di mewahkan bukan berarti di muliakan, dan di sempitkan bukan berarti di hinakan, masing masing nikmat ada hisabnya, masing masing ujian ada pahalanya.
Maka Ingatlah,..bahwa mobil mewah, emas, perhiasan, tanah dan kebun luas yang kita tanami, uang yang tersimpan di rekening, barang branded yang kita kagumi, rumah megah yang kita tinggali.
Sewaktu-waktu bisa pergi dan lenyap dalam sekejap jika Allah menghendaki untuk kembali.
Beginilah hakikat dunia, harta itu hanya hak pakai, bukan hak milik abadi, sewaktu-waktu bisa hilang, rusak atau menjadi warisan, halalnya akan di hisab, haramnya akan di azab.
Dan karena sebuah titipan maka kita harus menyadari bahwa suatu saat harus kita kembalikan dan harus kita pertanggung jawabkan kepada pemiliknya yaitu
Allah azza wa jalla..
KAMU SEDANG MEMBACA
Charger Iman Dengan Dakwah
SpiritualQS. Ali Imran 104 وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kep...