Bab 51. Ghibah Yang Halal

3 1 0
                                    

6 Ghibah Yang Halal

Sebelum itu ketahuilah bahwa Ghibah itu “Menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.” Jadi kalo cuma ngomongin orang selama ga ngejelek2in namanya bukan ghibah. Selama ini kita tahu bahwa ghibah merupakan salah satu dosa terbesar yang gak akan Allah ﷻ maafkan kecuali mendapatkan maaf dari yang bersangkutan.

1. Orang yang dizalimi.
Allah ﷻ berfirman yang artinya :
“Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS.An-Nisa :48)
Dari ayat diatas kita mendapatkan izin dari Allah untuk membicarakn keburukan orang yang telah menzalimi kita. Karena kita posisinya sebagai korban. Misal : Korban pelecehan seksual berusaha nyepill pelaku pelecehan di platform tertentu. Fyi, kamu hanya berhak nyebut dosa dia yang ada kaitannya sama kamu, jadi kalo dosa dia gaada kaitannya sama kamu ya gaboleh‼️

2. Meminta tolong agar seseorang bisa berubah
misal ada doi yang kerjaannya mabok dll. kamu udah nasehatin tapi dia ga tobat2. Kamu tau kalo si doi ini cuma mau dengerin pak lurah (misalnya). nah akhirnya kamu datengin pak lurah dan ceritain kalo si doi itu bla2 “Tolong tegur ya pak..”

3. Istifta’ atau meminta petunjuk kepada seseorang
Misal kamu lagi kebingungan dalam satu persoalan yang berkenaan dengan doi yang ahli zina. kaya “Kemarin saya melihat seseorang yang sedang mabok dan bla bla bla…”

4. Memperingati khalayak ramai untuk menjauhi seseorang yang membawa fitnah luar biasa. Misal pak Sugiono bawa berita hoax kekhalayak ramai, nah kamu berhak tuh buat ngomong “Woy para pemirsa! Apa yang disampaikan pak Sugiono itu hoax! Jangan ikuti dia!”

5. Menghibahi orang yang terang2an menampakkan dosanya. Misal ada seorang artis bernama Nikota Mirzano yang kerjaannya suka ceritain maksiat2 dia. Maka temen2 boleh tuh ngomongin si Nikota yang suka ceritain maksiat2nya tadi dengan catatan hanya berlaku pada dosa yang diumbar, sedangkan yang tidak diumbar tetep gaboleh.

6. Untuk mengenali seseorang
A. Misal ada orang yang punya julukan “Si Sumbing”. Nah gapapa tuh kamu nyebut dia dengan sebutan itu selama kamu yakin dia dah b aja dengan panggilan itu. Misal kamu lagi nanya alamat si Toni, nah si Toni tuh gendut. Orang yang kamu tanyain tuh gatau si Toni yang mana karena ada ratusan Toni ditempat itu. Akhirnya kamu bilang “Toni yang gendut tuh pak..” akhirnya bapaknya paham.

note : Yang ke-6 ini gaboleh digunakan sebagai bahan pembullyan ya‼️ hanya berlaku sebagai pengenal saja.

Sumber : Al-Azkar lil Imam An-Nawawi

Charger Iman Dengan DakwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang