"Seleksi pertama adalah pertarungan tim yang diikuti oleh 55 orang. Dari total lima tim yang ada di gedung nomor lima ini, hanya dua tim teratas di akhir pertarungan yang bisa maju ke seleksi tahap dua." Semua yang berada di dalam ruangan mendengar penjelasan Ego, membuat ruangan ini hanya diisi dengan suaranya.
"Berarti 11 orang dari Tim Z adalah satu tim, namun kita semua adalah striker," ujar Chigiri, salah satu orang yang sangat pendiam disini. Jujur saja rambutnya yang panjang terlihat sangat indah dengan warna merah muda.
"Kau menjadi kiper saja. Wajahmu sangat mirip dengan kiper," ucap Naruhaya kepada Iemon dengan senyuman tak bersalah.
"Jangan begitu, aku sulit menolak permintaan orang lain."
"Kalau begitu, aku akan menjadi center," ucap Raichi.
"Seharusnya aku, bukan?"
"Tidak, seharusnya aku."
Seisi ruangan mulai berdebat siapa yang akan menjadi center ada juga yang asal menunjuk orang menjadi kiper, bek dan lain sebagainya.
"Ne, (Name)-chan kau ingin diposisi mana?" tanya Bachira kepada (Name) yang daritadi hanya diam memperhatikan mereka semua, karena ia salah aatu tipe yang malas untuk berdebat.
"Aku tidak tau, apa saja boleh asalkan bukan kiper," jawab (Name) seadanya kepada Bachira.
"Dengar baik-baik. Pada dasarnya, sepak bola itu olahraga yang memperebutkan skor. Formasi dan taktik yang didoktrin ke dalam otak kalian hanyalah permainan peran dalam evolusi sepak bola."
"Pada dasarnya sepak bola memang dikembangkan dari "Semua pemainnya adalah striker". Kalian harus kembali ke titik awal dalam bermain sepak bola, gunakan otak kalian, ciptakan dari nol."
(Name) terdiam setelah mendengar penjelasan dari Ego, titik awal ia bermain sepak bola adalah saat dirinya masih sekolah dasar itupun diajak oleh sang kakak, Sae.
Apa ia harus menjadi anak kecil lagi? /j
Ia sama sekali tak menyangka jika ia sangat menyukai sepak bola dulu walaupun sekarang tak sesuka itu.
"Menciptakan sepak bola dari nol..." (Name) bergumam sembari berpose seperti orang berpikir dengan meletakkan jarinya dibawah dagunya.
"Jangan mempercayai akal sehat selama ini, buang semuanya. Tanamkan konsep baru ke dalam otak kalian. Yang dibutuhkan Jepang untuk menjadi nomor satu di dunia sekarang bukanlah kerja sama tim dari 11 orang melainkan satu orang pahlawan saja."
(Name) tersentak, ucapan Ego mengingatkannya dengan suatu kejadian. Ia terdiam (lagi), suara Ego yang memenuhi ruangan sama sekali tak masuk ditelinganya.
Flashback
"Kalau kau seperti itu terus, kau tidak akan bisa berhas. Jangan mempercayai orang terdekatmu."
"Apa maksudmu?" tanya (Name) menatap sang kakak dengan tatapan tajam. Baru saja ia mengata-ngatai Rin, apa yang akan ia ucapan kepadanya dihari yang bersalju ini?
Sang kakak menghela napas panjang, "Suatu hari kau akan mengerti, simpanlah perkataanku baik-baik diotakmu. Aku tau kau bukanlah orang yang cepat pelupa."
Setelah mengatakan hal itu Sae berjalan meninggalkan dengan koper ditangannya.
'Apa maksudnya...'
Flashback off
"Apa kalian sudah siap untuk bertarung?" tanya Ego yang membuat seisi ruangan menegang, bisa dilihat dari raut wajah orang yang berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ psychic : blue lock x male! reader
Fanfiction៚ · blue lock × itoshi! reɑder ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ ❝Kau hanyalah berlian yang berlumpur, hanya perlu dilap sedikit saja sudah mengkilap.❞ ❝Perlukah aku melakukannya?❞ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ ➥ bllk :@Muneyuki Kaneshiro & Yūsuke Nomura Story...