- diincar

2.8K 412 51
                                    

Keesokan harinya (Name) bersiap-siap untuk menuju ke tempat yang diberitahukan didalam surat itu.

Ia bersama Rin yang berada di sampingnya menatap gedung tersebut, "Rin, mungkin saja kita akan berpisah disini."

"Jangan menggangap ku anak kecil lagi." (Name) hanya tertawa kecil mendengar balasan dari adiknya.

Tangannya terangkat untuk mengelus surai sang adik yang tingginya jauh berbeda dengannya, Rin yang peka sedikit merunduk agar tangan sang kakak bisa menggapainya.

"Ore no ototo ternyata sudah besar ya?" (Name) tersenyum sembari mengelus surai adiknya, Rin menyukai elusan dari sang kakak. Itu terasa sangat nyaman.

Tadi mereka sampat membeli 2 ice cream dan mungkin saja itu menjadi ice cream yang terakhir mereka beli.

"Aku dapat lagi." Rin menatap katik ice cream yang dibelikan oleh kakaknya yang terdapat tulisan "you win".

"Rin dari kecil selalu dapat ya."

Aluman Rin terpecah karena suara sang kakak, "Ayo." (Name) berjalan diikuti Rin yang berjalan di sampingnya.

Saat mereka memasuki gedung tersebut, mereka seakan-akan ditatap intens oleh orang-orang yang diundang kemari.

Mereka berjalan menuju pojokan ruangan yang terdapat sedikit orang disana. Punggungnya ia senderkan, "Tidak ada yang ku kenal."

"Emangnya kamu punya temen?" tanya (Name) setelah mendengar perkataan dari adiknya dan Rin tidak menjawab pertanyaan sang kakak.

Selama beberapa saat mereka hanya mengobrol seperti biasa, memecahkan rasa menegangkan yang dibuat oleh orang-orang yang diundang kemari.

"Ayam ayam apa yang enak?"

"Ayam goreng."

"Salah, ayam keefci awkaowkwok." Rin hanya membalas sang kakak dengan deheman saja.

'Cukup tau.'

Setelah menunggu beberapa jam, terdapat 2 orang yang memasuki ruangan ini dan sepertinya mereka orang terakhir yang memasuki ruangan ini karena saat mereka masuk ruangan tiba-tiba saja menjadi gelap.

(Name) terdiam saat seseorang dengan rambut berwarna hitam, memakai kacamata dengan tubuh yang cukup kurus berdiri diatas panggung berjalan menuju tengah-tengah panggung.

"Selamat kepada para talenta yang belum diasah," ucapnya berjalan ke arah tengah-tengah panggung dan sinar lampu menyala terfokus kan ke arah orang itu.

"Kalian adalah 300 striker U-18 yang telah dipilih berdasarkan penilaian dan pertimbanganku."

"Lalu aku adalah Ego Jinpachi, orang yang diperkerjakan untuk membawa Jepang memenangkan World Cup," ucap orang itu memperkenalkan dirinya.

"Kau kenal orang itu, Nii-chan?" tanya Rin melirik ke arah sang kakak, "Tidak, sama sekali tidak."

Ego menjelaskan mengenai apa yang Jepang butuhkan untuk memenangkan World Cup, setelahnya ia menjelaskan jika proyek ini dinamakan Blue Lock.

Mereka tidak bisa pulang, semacam asrama tetapi mereka tidak diperbolehkan untuk menghubungi dunia luar. Mereka disini hanyalah berlatih dan bertanding melawan 299 orang yang berada disini dan bertahan sampai akhir mereka pasti akan menjadi striker nomor 1 di dunia.

Mereka juga harus meninggalkan karir sepak bola mereka. (Name) yang udah ninggalin sepak bola sejak dulu be like:

 (Name) yang udah ninggalin sepak bola sejak dulu be like:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ psychic : blue lock x male! readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang