Chapter 4

496 63 2
                                    

"Kau gila man" Zayn menoyor kepala Harry dan menjatuhkan bokongnya di samping Harry.

"Sebenarnya aku bisa membunuhnya sendiri, kau tahu itu" Harry kembali mengganti saluran tv.

"Kau bisa, tapi bodoh. Seandaikan kita tidak ada. Aku yakin aku di makam hari ini" celoteh Louis dan menatap Harry "i want coke please"

Harry menaikan alis "oh serius? Kau menyuruh ku? Ini apartemen vic, minta lah kepada vic"

"Ya ya, aku saja. Jangan kau suruh pria bodoh itu lagi, selanjutnya ia akan mematahkan pintu lemari dingin ku" Victoria berjalan ke pantry dan mengambil 5 coke serta makanan ringan.

"Apa yang kau perbuat Harry? Kau harus berterima kasih kepada Victoria" Niall memandang Harry tanpa henti.

"Oh c'mon Niall. Aku hanya merusak kran kamar mandinya, dan airnya menjadi warna merah."

Victoria menaruh coke dan makanan ringan di meja kaca. Zayn menggeleng dan membakar rokoknya.

"Oh Malik, kau tidak boleh merokok di ruangan ini" Vic menatap Zayn dengan kecewa sementara zayn tetap menghisap rokoknya.

Louis meneguk cokenya "Apakah Eleanor menghubungimu?"

"Ya, dia mengirim profil pria itu"

Louis meraih macbook vic "Lihat? Dia bajingan besar bukan?"

"Bajingan besar dan pria tolol yang melemparkan botol ke kepala gadisnya" Niall menggeleng ke arah Harry dan mengambil makanan ringan.

"Dan lebih bodohnya temannya membunuh kawanan bajingan besar itu. Habis lah kita" Zayn berceloteh dan mematikan rokoknya.

"Lalu bagaimana rencana kita?" Harry meraih permen karet dan bermain dengan permen karet di mulutnya.

Louis menaikkan alisnya "kita? Kau yang sedang dalam masalah bukan kita"

Semua terkekeh mendengar celotehan Louis dan Harry memasang wajah serius "Dan kau membunuh temannya, apa yang kau lakukan bodoh?"

"Lihat telinga kiri ku" Louis memperlihatkan dibawah telinga kirinya goresan tajam dan mengerikan. "Dia yang membuat ini" Louis kembali menunjuk lukanya.

"Oow menyeramkan" Harry berceloteh menjijikan sementara vic sudah berlalu ke dalam kamarnya.

"Ada apa dengan dia?" Harry melirik vic yang berlalu tanpa sepatah kata, sementara yg lain mengangkat bahu.

"Dia pasti akan mengobati Louis, lihat saja" Zayn bergumam dan meraih macbook vic dari pangkuan Louis.

"Gadis aneh" Harry kembali berkomentar dan ikut bergabung dengan Zayn melihat file tentang pria pelontos itu.

Sementara Niall "Kau harus lebih sopan dengan Victoria, Harry. Aku tahu kau benci kepadanya, tapi kau harus sadar seberapa kuat dia menahan file yg bisa mengancam nyawamu"

Harry memutar mata sebal "Bisa kau tidak bahas itu? Aku tahu dia cerdik dan file sialan itu berada di tangannya. Dan kita tidak tahu ia sudah menyalin berapa puluh kali"

"Jaga omonganmu Harry. Dia tidak selicik yang kau lakukan. Victoria teman kita dulu, dan jika kau tidak suka, kau boleh pergi" Louis berkomentar tajam membuat harry terdiam membeku.

--

"Oke aku akan membersihkannya secara hati-hati"

Aku membersihkan luka Louis dengan kapas dan alkohol, oh shit. Luka ini sangat dalam, bagaimana cara mendapatkannya?

Louis mengerang kesakitan dan meneguk cokenya sekali lagi. "Aku akan perban luka ini, karena menurutku ini infeksi. Kau tahan sebentar ya" Aku memperban dengan hati hati dan cepat.

After 3 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang