Chapter 11

433 54 8
                                    

Author POV

Pintu ruangan rawat inap terbanting cukup keras, Gemma masuk dan melihat keadaan Vic yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. Tangannya terinfus, kening kepalanya di perban cukup tebal, telinga sisi kananya juga di perban, tangan kirinya diperban lebih tebal dan lebih serius.

"Bagaimana kejadiannya?"

"Oh god, kalian tahu? Grace sangat berisik atas kehilangan putrinya dan sekarang aku harus kembali berbohong kepadanya dengan alasan Vic sedang menginap dirumah temannya"

Gemma melipat tangannya dan bersender di dinding dekat jendela. Sementara Louis, Eleanor, Zayn masih terdiam.

"Zayn tell me, bagaimana Vic bisa kembali kesana lagi?"

Zayn melirik Gemma yang menatapnya serius, "Well, aku pernah membuatnya penasaran saat di apartementnya dan dia menghubungi salah satu temannya tentang aku dan ya teman itu memberikan alamat balapan"

Gemma mendesah sebal mendengarnya "Apakah keadaanya parah?"

"Lengannya cukup terluka parah, banyak serpihan kaca yang menancap di keningnya, dan ya daun telinganya sedikit tergores oleh peluru" Eleanor menjelaskan semuanya secara mendetail.

"Kapan dia akan pulih?"

"Mungkin kita butuh waktu satu pekan, karena lengannya terlalu parah, jika perban dibuka akan terlihat mengenaskan disisi lengan kirinya"

Gemma mengangguk dan menyesap coffenya. "Maafkan aku gemma"

Gemma melirik Louis, "Tidak apa, kau tidak salah, kau sudah melakukan dengan benar, Malik lah penyebabnya"

Zayn membelakkan matanya "Hanya aku yang salah? Ya bagus, jika Liam tidak memakai chip aslinya kita tidak akan seperti ini. Ya aku saja yang salah, Zayn Malik lah penyebabnya"

Gemma terkekeh atas celotehan Zayn. "Semakin lama kau menjadi seperti Harry, Zayn. Tidak ingin disalahkan, dan terlalu keras kepala"

Eleanor tertawa dan mengambil coffe Gemma, lalu menyesapnya.

Pintu terbuka dan munculah Harry yang masih terlihat mengantuk, "Ada apa lagi? Kau tahu, aku baru tertidur 2 jam dan tidur di jok mobil sialan. Rasanya aku ingin membeli mobil yang pas untuk tidur dan katakan tidak untuk jok Huracan sialan"

Gemma memutar mata mendengar ocehan Harry, sementara yang lain hanya terkekeh. "Dimana Niall?"

"Niall bersama Liam dan Sophia. Tidak ada kaitannya denganku"

Zayn melirik Louis "Sudah aku katakan lou, Niall bersama Liam, dan tidak bersama dengannya"

Sementara yang lain hanya terdiam, "What the hell, yang benar saja? kalian membangunkan ku hanya untuk menayakan Niall? diamana otak kalian? Niall punya ponsel dan kalian punya ponsel"

Harry kembali megoceh dan membuat Eleanor tersenyum sendiri, "Ya el, senyuman mu sangat bagus untuk pagi sialan ini. Aku akan tidur dan kalian jangan ganggu aku lagi"

Harry berjalan ke pintu dan memutar kenopnya, Niall muncul bersama macbooknya dan juga Liam, Sophia, Cara. "Well ini pesanan kalian" Harry bergumam sementara Niall terkekeh dan masuk, sebelum Harry pergi sempat mencium pipi Cara. Sophia hanya tersenyum atas tindakan Harry dan ikut masuk ke dalam.

"Bagaimana keadaan Vic?"

Harry memutar matanya "Mana ku tahu, tanyakan saja sama mereka"

Liam menaikkan alisnya, "Bersikap baik Harry, semalam kau melakukannya dengan benar"

"Aku tidak bisa melakukannya jika ada dia"

"C'mon Harry, dia sudah tidak membahas masalah itu"

"Ya, tapi tatapannya itu, sungguh aku tidak suka dengan dia. Dia melihatku dengan aneh seakan aku akan menghabisinya"

After 3 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang