Chapter 15

390 55 16
                                    


Youtube menjadi pilihannya untuk menghabiskan paginya, Vic masih berbaring di ranjang dengan menatap layar macbooknya yang menayangkan salah satu youtuber dengan morning routine nya.

Gemma mengikat rambutnya menjadi pony tail lalu menghampiri Vic. Mencharge ponselnya di stop kontak samping ranjang. "Vic, aku ingin ke toilet, jika terjadi apa-apa tekan tombol darurat. Ok?"

Vic mengangguk dan meminum jus alpukatnya. Gemma mengacungkan jempolnya dan menutup pintu ruangan vic dari luar. Sementara vic masih fokus kepada macbooknya dan sesekali tertawa.

Deringan panggilan dari ponsel Gemma membuat Vic mengalihkan pandangannya, membaca nama yang tertera di layar ponsel.

Niall.

Vic mendecak sebal dan menghiraukan panggilan masuk dari ponsel Gemma, kembali menatap layar macbooknya yang lebih penting dari pada menyambungkan panggilan masuk dari Niall. Hanya Niall, dan Niall menghubungi Gemma bukan dirinya, membuat ia semakin tidak peduli.

Niall kembali menguhubungi Gemma dengan sebuah pesan, yang jelas-jelas bisa terbaca di layar kunci Gemma.

Vic kembali melirik ponsel Gemma, membaca pesan Niall yang berada di layar kunci Gemma.

"Grace sudah ditemukan, keadaanya mengenaskan, tapi ia masih hidup. Aku fikir ini motif penculikan yang tidak biasa"

Tubuh Vic bergetar, mulutnya menganga dan matanya masih menatap layar ponsel Gemma berulang-ulang.

Beribu-ribu pertanyaan yang ada di otaknya, seakan ia ingin menghubungi Niall sekarang juga. Sesuatu yang menjanggal dan sesuatu yang menyedihkan.

Suara pintu membuat Vic menoleh, Satu kotak donat dibawa oleh Harry yang masih mengunyah permen karet.

"H-harry" Suaranya parau dan bergetar, ia tidak bisa menahan rasa penasaran dan terkejutnya atas pesan yang Niall kirim.

Harry menatap Vic yang sedang tidak baik dalam batinnya bergerak cepat dan menghampiri. Kotak donatnya ia taruh diatas sofa begitu saja.

"Ada apa?" Tanya Harry sesaat menatapi Victoria.

Dengan cepat, Vic menaruh ponsel Gemma di nakas dan menutup matanya perlahan, air matanya mengalir begitu saja, membuat Harry merasakan hal yang aneh di tubuhnya saat melihat Vic menangis.

Harry menggeleng, ini bukan saatnya memikirkan apa yang ada di dirinya saat melihat Vic menangis.

Sekarang Vic menangis dengan bersuara, memeluk tubuhnya sendiri dan meringkuk. Sementara Harry melihat ponsel Gemma, membaca pesan Niall, dia terdiam.

Vic sudah tahu! Batin harry.

Dada Vic terasa nyeri saat menangis, ia tidak mengerti apa yang dimaksud mengenaskan dan ada apa dengan ibunya.

Harry mengelus lengan Vic, "Grace baik-baik saja"

Suara Harry berusaha menjadi biasa dan terdengar meyakinkan, Vic melirik Harry, dia kembali menundukkan kepalanya.

"Kalian berbohong, mengapa kalian berbohong. Ada apa dengan mom? Ada masalah apa sebenarnya?"

Harry mengelus punggung Vic yang masih meringkuk dan menangis, ia tidak tahu apa yang harus ia katakan, ia hanya di tugaskan untuk menemani Vic, tidak ikut campur seperti Niall dan Liam yang sudah terbang ke Paris.

"Can i hug you?"

Pertanyaan Harry membuat Vic terdiam, jantungnya kembali berdetak, ini bukan kebahagiaan dan bukan kesedihan. Ia tidak mengerti.

Rasanya saat harry menanyakan itu, ia ingin mengatakan bahwa ia bisa kembali bahagia.

Vic mengangguk dalam diam, dan membenerakan posisinya,harry menarik tubuh vic kedalam pelukannya. Tangannya mengelus punggung vic dan harry menghirup dalam-dalam rambut vic, baunya masih sama saat 3 tahun yang lalu.

After 3 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang