BAB 1

675 43 13
                                    

Mansion mewah berdiri dengan gagah selalu menjadi perhatian ketika orang-orang yang melewatinya, rasa kagum dan penasaran apa saja yang ada di dalam mansion mewah tersebut.

Tampak beberapa pengawal selalu berjaga-jaga di dalam, beberapa mobil mewah terparkir dengan rapi. Banyak orang yang menginginkan tempat yang begitu luas dan ingin menjadi bagian dalam keluarga ini tapi mereka tidak mengetahui apa saja yang terjadi di dalam rumah.

Orang luar hanya bisa melihat kemewahan yang terpancar dari keluarga tersebut, berfikir kemewahan selalu menjadi kebahagiaan.

"Nunew!!"
Suara teriakan sangat keras dengan mata tajam penuh amarah, meneriaki anak tunggalnya yang saat ini berdiri di depan ayahnya. Tuan Nadech Mongkut Chawarin.

Plakk
Tamparan keras mengenai pipi putih tuan muda yang masih berdiri tegak dihadapan ayahnya.
Tuan muda Nunew sudah terbiasa dengan perlakuan tuan Nadech yang sering melakukan perbuatan kasar saat dirinya tidak sengaja membuat kekacauan.

Tidak ada lagi air mata yang jatuh membasahi pipinya, mengeluarkan air mata hanya membuatnya lelah dan situasi ini tidak akan pernah berubah. Ia harus bertahan bagaimanapun kondisinya.

"Sudah aku katakan! Jangan ceroboh!"

Tuan Nadech menunjuk tepat di wajah anak tunggalnya yang menundukkan kepala.

Beberapa jam yang lalu Nunew tanpa sengaja menabrak pengendara motor, rem blong mengakibatkan Nunew membanting stir tapi tiba-tiba sepeda motor yang melaju cepat ke arah mobilnya. Akibatnya pengendara motor mengalami luka-luka, tidak parah tapi tuan Nadech sangat malu dengan kejadian tersebut.

Pamornya yang sangat di segani kalangan atas mendapatkan coretan karena ulah anak tunggalnya yang begitu ceroboh dan akan beranggapan tuan Nadech tidak bisa mendidik anak tunggalnya dengan baik.

"Maafkan aku ayah"

Nunew mengatakannya dengan pelan, tidak ada lagi yang harus ia katakan selain kata maaf.

Nunew ingin kabur dari kehidupan yang ia jalani sekarang tapi itu hanya sia-sia karena tuan Nadech akan selalu menemukannya. Entah seberapa banyak koneksi ayahnya sehingga bisa menemukan dirinya yang beberapa kali kabur dari rumah, banyak jumlah uang yang di keluarkan untuk menemukannya. Bukan karena khawatir tentang dirinya yang kabur, tuan Nadech lebih khawatir pamornya akan turun jika mengetahui tuan muda satu-satunya di istananya diketahui oleh orang luar maupun koleganya meninggalkan rumah karena sikap kasarnya. Itu yang Nunew fikirkan karena tidak ada alasan lain.

Tuan Nadech secara rutin setiap bulan mentransfer sejumlah uang dengan 100-200 juta ke dalam rekening Nunew agar berhenti bersikap kekanak-kanakan dengan cara kabur dari rumah.

Sekarang dia pasrah dan berusaha kuat berada di dalam mansion tanpa adanya kehangatan keluarga.

"Aroon.."
Tuan Nadech memanggil pengawal pribadi yang tidak jauh dari tempat ia berdiri. Badan kekar dan tubuh yang tinggi memang sangat cocok menjadi pengawal pribadi tuan Nadech. Kemampuan bela diri dan menembak tidak perlu diragukan lagi, Aroon pengawal yang sangat kejam saat menghadapi musuh-musuh tuan Nadech.

"Cari sopir untuknya, mulai saat ini dia tidak boleh mengendarainya mobil sendiri."

Perintah tuan Nadech lalu pergi meninggalkan Nunew yang masih berdiri.

Nunew sudah bisa menebak hal ini akan terjadi, ia tidak lagi leluasa pergi kemanapun yang ia inginkan.

"Baik Tuan"

*

*

*

Nunew pergi menuju kamar yang begitu luas yang membuat dirinya semakin kesepian. Semua kebutuhan yang dia inginkan akan langsung terpenuhi, pelayan di luar selalu siap untuk melayaninya. Meskipun semuanya tersedia tetapi tidak ada kebahagian di rumah mewah ini yang dia rasakan hanya rasa sepi dan menyendiri.

LOVE isn't REQUESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang