Bab 11

304 37 8
                                    

Kamnan melihat teman-temannya yang sedang diobati, semuanya berkumpul di ruangan yang menjadi tempat mereka berkumpul jika sedang merencakan sesuatu.
Dirinya juga mengkhawatirkan Son yang tertangkap oleh Aroon, berharap dia masih hidup.

"Apa kau sudah menghubungi tuan Zee untuk memberitahu keadaan kita?"

"Sudah"

Jawab Seno yang sedang membantu membersihkan luka Siwat.

"Apakah Son akan memberitahu tempat ini kepada Aroon?"
Tanya Siwat

"Aku tidak bisa memberikan jawaban, kita harus menunggu perintah tuan Zee."

Kamnan menghela nafas, dirinya merasa bersalah karena terlalu ceroboh dan mengakibatkan rekannya ditangkap musuh. Melihat Siwat dan Plan menahan rasa sakit, jika ia berhati-hati semuanya akan baik-baik saja.

*

*

*

"Tuan, sudah sampai"
Zee membangunkan Nunew yang tertidur dalam perjalanan. Tidak ada reaksi dari Nunew, Zee menyentuh pergelangan tangan Nunew.

"Tuan"
Nunew menggeliat, mengerjapkan matanya. Zee dengan cepat keluar membuka pintu untuk Nunew.

Zee sedikit membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Nunew.

"Aku sudah baik-baik saja" ujar Nunew memakai sepatunya dengan bagian belakang yang tidak dipakai sempurna.

"Tuan, bisakah saya meminta izin untuk keluar sebentar saja?"

Zee sudah memikirkan dalam perjalanan pulang untuk meminta izin kepada tuannya, ada yang harus ia segera lakukan.
Tanpa berfikir panjang, Nunew menganggukkan kepalanya.

"Iya, sampai jam 10."

"Baik tuan, terima kasih." Zee menundukkan kepala, menunggu Nunew benar-benar masuk ke dalam sebelum pergi.
 

Nunew melihat sekeliling rumah, hanya ada dua penjaga di dalam. Praew melihat Nunew yang baru datang dengan langkah cepat menghampiri tuannya.

"Ayah ada di belakang?" Belakang yang dimaksud adalah ruangan yang berada di paling belakang dan biasanya itu tempat untuk menyandra seseorang dan tempat untuk memberikan hukuman kepada orang yang telah mengkhianati ayahnya.

"Iya tuan" jawab Praew

"Siapa orang tersebut?"

"Saya dengar orang yang telah membuat onar di rumah, membakar gudang dan membakar lahan milik tuan Nadech. Orang itu juga berniat akan membakar barang di rumah penyimpanan tapi Khun Aroon menyadari jika mereka akan kembali untuk melakukan pembakaran seperti sebelumnya jadi Khun Aroon menjebak mereka. Hanya satu orang yang berhasil ditangkap dan yang lainnya berhasil kabur." Jelas Praew yang ia ketahui dari pengawal yang ikut bersama Aaron.

Nunew hanya mengangguk-anggukkan kepala tanpa ada tanggapan.
Ayahnya memang tidak akan tinggal diam jika ada yang merusak rencananya.
Nunew menaiki tangga menuju ke kamar yang diikuti oleh Praew.

"Apa lagi yang terjadi hari ini selama aku ada di luar?"

"Penjaga ladang tadi di...."
Praew mengangkat tangan dengan jari jempol dan telunjuk diarahkan ke kepalanya.

Nunew hanya diam saja tanpa menanggapi apapun, ini menunjukkan bahwa ayahnya benar-benar dalam keadaan marah besar.

"Orang yang berada di belakang baik-baik saja?"

Tanya tiba-tiba Nunew sebelum masuk ke dalam kamar yang diikuti oleh Praew.

"Tidak ada yang akan baik-baik saja jika sudah berhadapan dengan khun Aroon tapi saya pastikan orang tersebut selamat karena hanya dia orang yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan tuan Nadech. Saya berharap orang-orang yang mencoba mengganggu kenyamanan tuan Nadech segera tertangkap....."

LOVE isn't REQUESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang