Bab 5

224 36 1
                                    

Zee datang lebih awal 5 menit sebelum jam 10 malam, menurutnya ia tidak boleh datang terlambat.

Penjaga depan yang sudah tau bahwa Zee adalah orang yang akan bertarung dengan Aroon, mengantarnya ke sebuah tempat yang sudah disediakan.

Di sana juga terlihat Praew sudah duduk menunggu tetapi ia melihat tuan muda tidak ada di sana.

Praew yang melihat Zee datang segera menghampirinya, memberikan salam.

"Tuan Nadech dan khun Aroon akan segera datang, Khun Zee sebaiknya siap-siap saja dulu. Mungkin melakukan pemanasan."

Zee mengangguk dan meletakkan sebuah tas yang berisi baju ganti, duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Belum selesai Zee melakukan pemanasan, tuan Nadech datang bersama Aroon dan diikuti beberapa pengawal di belakang.

Praew memberikan salam begitu juga dengan Zee yang langsung menghentikan pemanasan.

"Praew, panggil semua pengawal ke sini...Nunew kemana?"

"Baik tuan, tuan muda masih berada di atas. Saya akan memanggil tuan muda untuk bergabung."

Tuan Nadech mengangguk, Praew segera melaksanakan perintah tuan Nadech.

"Apa kau sudah siap?"

"Siap, tuan." Jawab Zee dengan tegas, ia melihat Aroon yang sudah berganti pakaian lalu menatapnya dengan tajam mencoba mengintimidasi Zee.

Beberapa pengawal mulai berdatangan, mungkin ini ajang untuk melihat siapa yang terkuat diantara Aroon dengan Zee. Ini baru pertama kalinya mereka menyaksikan hal seperti ini dan mereka merasa beruntung karena mereka tau pengawal terkuat diantara mereka adalah Aroon.

Bukan berarti mereka tidak kuat, hanya saja Aroon lebih unggul.

"Kita mulai saja, tuan."

Ucap Aroon yang sudah tidak sabar, memberikan kode kepada Zee agar menyetujui ucapannya.

"Baiklah, pertarungan ini tidak ada batasnya. Jika kalian sudah merasa tidak sanggup, katakan dan menyerahlah."

"Baik, tuan" jawab Zee dan Aroon hampir bersamaan.

Mereka menuju ring pertarungan, sebelumnya tuan Nadech memerintahkan agar para pengawal tidak berteriak untuk mendukung salah satunya karena bisa menganggu konsentrasi mereka.

"Mulai!"

Seru tuan Nadech lalu duduk dengan tegap memperhatikan mereka.

Zee bergerak ke arah kanan untuk mempersiapkan diri menunggu Aroon menyerangnya atau dirinya yang akan mulai menyerang.

Aroon bergerak maju melayangkan kepalan tangan ke arah wajah Zee, dengan cepat Zee mengelak lalu kaki kanan melangkah ke depan tangannya dengan bebas melayangkan tinjuan. Tidak mudah untuk mengenai tubuh Aroon, Zee maju bergerak menyerang.

Tinjuan Zee di tepis oleh Aroon tapi tangan kiri Zee meraih lengan kiri Aroon dan memelintir ke belakang lalu di dorongnya ke depan sebelumnya Zee menendang kaki Aroon dari belakang. Aroon hampir terjerembab ke lantai, ia menahan keseimbangan tubuhnya.

Dari arah lain, Nunew datang bersama Praew. Praew mempersilahkan tuan muda duduk di kursi yang telah di sediakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE isn't REQUESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang