Di sebuah desa, hiduplah seorang wanita yang ditinggal pergi merantau oleh suaminya. Wanita itu bernama Asih. Suatu ketika, Asih pergi ke sungai untuk mandi karena listrik sedang padam dan tidak ada air. Entah kejadian apa yang ia alami ketika itu. Tiba-tiba saja ia tertidur di bawah pohon bambu yang rindang di dekat sungai tempat ia mandi. Saat ia terbangun, ia bergegas pulang.
Sesampainya di rumah, ia baru menyadari bahwa lubang kemaluannya telah basah. Bukan basah karena mandi. Akan tetapi basah karena lendir. Ia sontak terheran mengenai kejadian yang dia alami.
Malam harinya, seperti biasa Asih sedang beristirahat di kamar. Tiba-tiba saja ada yang memanggil namanya dari luar pintu.
"Sih, buka pintunya. Aku pulang"
Ternyata itu adalah suara Seno, suaminya.
"Loh kang, kok mendadak pulang? Bukannya masih lama?"
"Iya, aku sengaja pulang. Besok aku akan pergi lagi ke kota."
Walaupun merasa heran, tetapi Asih tidak banyak bertanya. Ia segera membuatkan kopi untuk suaminya itu.
Malam semakin larut. Terdengar suara desahan dari kamar Asih.
"Shhh.. ahhh.. terus kanghh.."
"Enghhh.. enakkhh"
Iya, dia memang sudah lama tidak berhubungan badan karena suaminya itu sudah lama merantau di kota orang.
Nafsu Asih dan Seno semakin membara. Suara desahan mereka pun bersahut-sahutan.
"Aaahh kangghhh.. masuki aku kanggh"
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan memasukimu, istriku"
"Ahhhhss.. sshhh.."
Nafsu keduanya benar-benar tersalurkan pada malam itu.
Esok paginya, Seno berpamitan untuk berangkat lagi.
"Asih, aku berangkat, kau jaga diri baik-baik di rumah" ucap Seno.
"Iya kang, akang juga jaga diri baik-baik"
Semenjak kejadian itu, entah kenapa suaminya itu menjadi sering pulang. Hampir setiap satu minggu sekali suaminya itu selalu pulang dan ya, tidak lupa mereka selalu berhubungan badan. Mungkin benar, perasaan rindu memang tidak bisa ditahan.
"Asih, buka pintunya, Sih. Aku pulang, cepet buka pintunya, Sih"
"Loh, Akang pulang lagi? Bukannya baru berangkat kemarin?"
"Ah, ngaco kamu. Aku ini baru saja pulang, Sih"
Asih merasa kebingungan. Tapi ia tidak terlalu memikirkan hal itu. Mungkin suaminya itu memang sengaja mengerjainya.
"Akang, Asih kangen. Pengen dimasukin kang"
"Ah, bisa aja kamu. Tahu aja kalau aku pengen masukin kamu"
Segera saja Seno membuka pakaian Asih dan bergegas menuju bukit kembar Asih. Suaminya itu perlahan meraba, mengelus daerah areola Asih, mencubit-kecil dan kemudian menjilat puting Asih. Asih menggeliat, tidak tahan dengan perlakuan suaminya.
"Kanghh, cepetan kangghh, kulum putingku kanghh"
"Aku sudah tidak sabarhhh.. shhh"
Suaminya itu lalu menuruti kemauan Asih. Kini tangan suaminya bergerak menuju lubang kemaluan Asih. Suaminya itu terus saja menggoda Asih. Membuat Asih merasa tidak tahan untuk dimasuki.
"Ahh, terus kangghh"
"Eemhhh iyah, di situ kangghh"
Malam semakin larut, dan mereka terlelap dalam keindahan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giving Birth Stories (Jadul Version)
Historia CortaKumpulan cerita pendek melahirkan dengan latar jaman dulu. Gasuka skip aja. Open request juga boleh, komen / dm yah 💕