Bagian 8

0 0 0
                                    

Dejavu-Viola

"Jadi ini asrama putri Hitorima?" Ucap Viola melihat-lihat kamarnya.

Viola pergi diantarkan oleh sopirnya ke sekolah dengan alasan ingin menemui Ardi.

Kini, ia berada di asrama putri menunggu jemputan teman-temannya.

"Waw, view nya bagus banget." Gumam Viola membuka jendela kamarnya yang langsung menampakkan danau dan taman.

Matanya kesana kemari hingga tertuju pada sebuah lapang dimana banyak orang sedang berlatih memanah.

"Itu ekskul panah?" Gumam Viola.

Pandangannya berusaha mencari Sera yang ia tau temannya itu juga mengikuti ekskul panah. Namun, bukannya mendapati Sera, matanya seakan tertarik untuk fokus pada seseorang yang memakai hoodie berwarna hitam.

Orang tersebut begitu mencolok dengan pakaiannya yang hitam dan tidak berbaur dengan orang lain.

"Itu.. Siapa?" Ucap Sheila menyipitkan matanya.

Beberapa detik, orang tersebut berbalik menoleh ke arah Viola.

Viola terkejut, namun ia begitu penasaran. Orang tersebut memakai topi dan masker, persis seperti orang yang menyapanya saat awal masuk sekolah.

"Bukan." Batin Viola.

"Matanya beda. Dia bukan orang yang waktu itu." Ucapnya lagi dalam hati.

Viola melihat gerak gerik orang tersebut. Seperti.. Menyiapkan anak panah untuk memanah ke arahnya.

"Eh?!" Reflek Viola, yang langsung menutup jendela kamarnya.

PRAAKK!! Suara kaca jendela kamar nya pecah.

"Aah!!" Teriak Viola menutup telinganya dengan gemetar.

"Mama.. Papa.." Gumam Viola ketakutan. Semua bayangan buruk dan ucapan Mama nya untuk tidak boleh ada orang yang mengetahui dirinya langsung muncul di dalam otaknya.

"Papa.." Lirih Viola dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Mama maaf.." Ucap Viola lagi.

"Viola!" Teriak Rayhan mendobrak pintu kamar Viola.

"Viola astaga!" Rayhan melihat serpihan kaca jendela yang pecah. Dan di sudut ruangan, Viola duduk dengan telinga yang masih ditutup oleh kedua tangannya.

Rayhan yang melihat Viola langsung menghampirinya dan memeluknya.

"Lo gapapa kan? Tenang, lo aman sekarang." Ucap Rayhan, namun dalam hatinya ia merasa ragu jika kini keadaan sudah aman.

Tidak ada jawaban, Viola masih terus menangis tanpa membalas pelukan Rayhan.

***

POV-Keberadaan Zio

"Hm? Dia mau kemana?" Ucap Fion melihat layar monitor di kamarnya.

"Asrama?!" Ucap Fion melihat jalan yang menuju asrama Hitorima.

"Kak! Kak Zio!!" Teriak Fion memanggil Zio.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind In HitorimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang