31.🦋

527 20 0
                                    




"Percaya kepada diri sendiri bahwa kamu itu bisa dan kamu itu kuat"
.
.

Senja telah berganti dengan rembulan, di mana tepat di kediaman kyai Ayub dan nyai Fatimah sedang melakukan makan malam tentu nya di meja makan.

"Niihh makanan nya sudah siap,silahkan di makan" ucap nyai yang baru saja keluar dari dapur. Tidak lama setelah itu datang salsa dari dapur membawa satu teko teh manis.

Setelah semua nya siap mereka melanjutkan makan malam nya, tidak lupa dengan Fatimah yang telah mengambilkan nasi dan lauk untuk suami nya.

Lain dengan salsa dan Fahmi, salsa mengambil lauk dan nasi nya sendiri sedangkan Fahmi masih diam melihat pergerakan salsa mengambil nasi nya.

Umi yang paham apa yang di lakukan salsa dan Fahmi pun membuka suara "nak ambilkan nasi untuk suami kamu, liat tu dia diam aja dari tadi gara gara gak kamu ambilkan makan"

"Kan Gus Fahmi udah besar umma ngapain Caca ambilin nasi nya" ucap salsa.

"Gapapa kok mi, pami ambil nasi sendiri aja" ucap Fahmi dengan nada yang sedikit sendu.

Fatimah langsung melirik ke arah salsa, salsa yang merasa di liat oleh kedua mertuanya pun paham. "Eh maaf Gus, sini biar Caca ambilin aja" ucap salsa sambil mengambil piring yang berada di tangan Gus Fahmi

"Makasih" finish Fahmi setelah salsa memberikan nasi dan lauk ke Fahmi.

Mereka larut dengan makan malam nya, tidak ada yang membuka suara sedikit pun. Tidak butuh waktu lama mereka selesai dengan makan malam nya

"Bi, bang Akbar kapan ke sini? Kan kata nya pertengahan bulan ini mau ke pondok tapi ini udah akhir bulan gak keliatan batang idung nya" ucap Fahmi membuka suara

"Kata Abang mu awal bulan besok, sekarang dia masih ada banyak kerjaan jadi gak sempat ke sini" ucap kyai Ayub

"Tumben kamu nanya Abang mu?" Tanya Fatima heran, tidak biasanya Fahmi menanyakan hal hal yang mengenai Akbar. Apalagi semenjak Akbar sudah menikah beberapa tahun yang lalu, mereka sudah jarang berbicara ataupun bertemu.

"Ya gapapa mau nanya aja" finish Fahmi

Sedangkan salsa hanya menyimak pembicaraan mertua dan suami nya, bukan tidak berani membuka suara lagi pula dia tidak begitu Akrab dengan Akbar.

"Umi ayok masuk ke kamar udah larut malam ini, Fahmi nanti jangan lupa kunci pintunya ya" ucap kyai Ayub sambil berdiri dari duduk nya.

Fatimah mengikuti suami nya dari belakang menuju kamar, sedangkan Fahmi ikut berdiri dari duduk nya dan mengunci pintu. Salsa masih duduk dan termenung di sofa.

"Heeh, kamu mikirnya apa? Yok masuk kamar udah malam" ucap Fahmi membangunkan salsa dari lamunan nya.

"Siapa bilang masih siang" ucap salsa kesal. Sedangkan Fahmi menaikan bahu nya acuh sebagai tanda jawaban dan langsung menuju kamar nya

Salsa yang merasa dirinya di tinggalkan seorang diri di ruang tengah berlari menyusuli Fahmi yang lebih dulu dari nya.

Setelah masuk ke kamar salsa Langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Tidak butuh waktu lama salsa keluar dari kamar mandi dan Langsung menuju meja rias.

Salsa memakai berbagai macam serum wajah yang sudah di bawa nya dari rumah. Fahmi yang penasaran pun berdiri di samping salsa yang sibuk dengan perlengkapan skincare nya.

"Ini apa?" Tanya Gus Fahmi mengambil lip serum.

"Lip serum" balas salsa. Fahmi yang masih penasaran membuka nya, "ini untuk apa?" Tanya Fahmi lagi

"Untuk bibir"

"Oh lipstik" ucap Fahmi, salsa yang mendengar ucapan Fahmi pun heran, sudah di bilang lip serum masih saja di bilang lipstik sama dia

"Itu lip serum bukan lipstik"

"Iya sama aja" balas Fahmi, gak tau sok sok tau pulak dia🙃 "gak sama, Gus kalo gak tau gak usah sok tau mending Gus tidur" ucap salsa, Fahmi masih saja Penasaran dengan semua serum serum salsa.

Salsa menghembuskan nafas nya pelan, "ah udah lah" ucap salsa menutup tas skincare nya dan berjalan menuju kasur.

"Kok udahan sih? Kan belum selesai semua nya kamu pake"ucap Fahmi.

Untuk saat ini terbalik yang biasa nya salsa membuat Gus Fahmi kesal tapi sekarang malah Gus Fahmi yang membuat salsa kesal.

"Beda Gus yang tadi aku pake itu skincare malam, yang lebih nya untuk siang Gus kalo gak tau gak usah nanya nanya. Gus kan laki laki jadi gak perlu tau alat alat skincare perempuan Gus hanya perlu membelikan bukan nanya nanya" ucap salsa kesal.

"Ya maaf kan saya gatau, jangan marah dong sayang" ucap Fahmi membujuk

"Ih apaan sih pake sayang sayang gak lucu Gus" ucap salsa kaget ketika Fahmi memanggil nya dengan sebutan sayang

"Ya siapa bilang lucu, kan kita suami istri jadi harus pake sayang sayang, ya kan sayang" ucap Fahmi menggoda salsa

Salsa melihat Fahmi menggoda salsa pun bergedik ngeri. "Iiiii umma tolong Gus Fahmi cabuullll"teriak salsa dari dalam kamar.

"Eh jangan teriak teriak, nanti ada yang dengar malah ngira saya apa apain kamu" ucap Gus Fahmi panik ketika salsa berteriak

"Maka nya Gus jangan kaya gitu"

"Kamu salting yaaaaa" tanya Gus Fahmi menyenggol bahu salsa dengan bahu nya.

"Haa enggak, bukan nya salting saya malah ilfil Gus, gak mungkin seorang Gus bahasa nya bisa frontal gitu" ucap salsa heran

"Ya gapapa lah kan saya panggil sayang sama istri saya, yang gak mungkin saya panggil sayang sama santri lain" ucap Gus Fahmi

"Apa salah nya" ucap salsa enteng

"Ehh emang kamu mau saya panggil sayang sama santri lain?" Tanya Fahmi

"Gatau, udah lah Gus mending sekarang Gus tidur aja"ucap salsa berbaring di atas ranjang dan menarik selimutnya.

"HM yaudah lah, good night sayang" ucap Fahmi yang masih saja menggoda salsa,dan Langsung berbaring di sebelah salsa

Salsa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Salsa tidur membelakangi Gus Fahmi, bibirnya sedikit terangkat mengingat ucapan Gus Fahmi yang memanggil sayang.

Pura pura ilfil padahal saliting itu lah yang di rasa kan salsa ketika Fahmi memanggil nya dengan sebutan sayang. Tidak butuh waktu lama keduanya larut di alam mimpi..

.
.
.
.
.
.
LIKE KOMEN SUBREK

Belongs To Gus Fahmi (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang