17.🦋

541 20 0
                                    


Seperti yang di lakukan di hari biasa nya sekarang salsa sibuk dengan makanan yang di beli nya hari kemaren. salsa sedang berada di kelas nya melaksanakan pembelajaran seperti biasanya.

"Eh kamu kok makan sih? Di mana sopan santun kamu, orang belajar kamu kok makan" ucap ustadzah Hani tak suka dengan sikap salsa.

"Terserah gue dong gue yang makan kok Lo yang sibuk" ujar salsa dengan nada yang mengesalkan. "Sekarang kamu pergi ke ruangan serba guna temui Gus Fahmi minta surat keterangan pembelajaran di sana" ucap ustadzah Hani.

Salsa dengan senang hati keluar dari kelas, emang itu yang di inginkan oleh salsa.
Mending gue buat masalah terus, biar si Agus ilfil dan cerain gue dan gue bisa tenang hidup aman dan damai tanpa ada si Agus batin salsa.

Seseorang membuka knop pintu ruang serba guna. "Agus gue mau minta surat keterangan pembelajaran di suruh ustadzah Hani" ucap salsa masih setia dengan Snack yang ada di tangan nya.

"Kamu buat masalah? Kok minta surat pembelajaran sih?" Tanya Fahmi. "Gatau kata si ustadzah gak boleh makan dalam kelas, padahal saya lapar yaudah saya makan trus kata nya di suruh minta surat itu ke Lo" ucap salsa tiada sopan santun.

"Salsa ga baik kamu ngomong lo-gue sama suami kamu sendiri" ucap Gus Fahmi tak suka. "Trus mau nya apa? Sayang? Dih ga banget sumpah" ucap salsa

"Terserah kamu pokok nya nantik kamu ke ndalem temui saya di sana, dan ini surat nya kamu kasih ke ustadzah Hani" ucap Gus Fahmi.

"Ye makasih" ucap salsa menyelonong pergi dari ruangan serba guna tersebut.

Kalo begini lama lama bisa frustasi saya batin Gus Fahmi mengacak acak rambut nya

...

"Ustadzah ini surat nya, tadi kata Gus Fahmi saya di suruh ke ndalem dulu"

"Oh yaudah tapi jangan lama lama ya, habis dari sama langsung ke sini lagi" ucap ustadzah Hani

"Iya ustadzah assalamualaikum" ucap salsa dan langsung pergi dari sana

"Waalaikumusalam"

Tidak tau bagaimana dengan sifat salsa, sampai saat ini masih belum bisa untuk di tebak, kadang menjengkelkan, kadang baik. Ntah lah saya pun sebagai author tidack tau.

"Assalamualaikum abba umma, tadi salsa di suruh ke sini sama Gus Fahmi" ucap salsa yang masih berdiri di antara sofa sofa.

" Waalaikumusalam Duduk dulu nak, Fahmi nya masih di dalam kamar nanti umma panggilkan" ucap Fatimah dan salsa yang mendengar pun langsung duduk di samping Fatimah.

"Oh iya umma, makasih" ucap salsa dan segera duduk di sofa.

"Umma salsa mau bilang sebenarnya yang kemaren itu, soaaall makanan jajanan banyak itu bukan salah Gus Fahmi, salsa sendiri yang beli makanan banyak itu, salsa juga mau minta maaf sama umma and abba karna udah bohong" sambung salsa.

"Gapapa kok, tapi jangan di ulangi lagi ya" ucap kyai Ayub.

Gus Fahmi yang baru saja keluar dari kamar nya pun langsung menoleh ke arah manusiawi yang sedang dudu di sofa.

"Eh itu Fahmi, mi ini salsa nya" ucap Fatimah. Gus Fahmi berjalan mendekati Fatimah, Ayub dan salsa. "Salsa kamu ikut saya, ada yang mau saya bicarakan" ucap Gus Fahmi sambil menarik tangan salsa.

Salsa yang terseret puunn "salsa pergi dulu assalamualaikum umma,abba" ucap salsa.

"Aaguuss apa apaan sih jangan tarik tarik kaya gini bisa ga sih, emang saya salah apa" ucap salsa tak suka dengan perlakuan Gus Fahmi. Ketika itu juga mereka sampai ke taman belakang yang tidak jauh dari ndalem.

"Kamu duduk, ada yang mau saya bicara kan" ucap gus Fahmi dengan santai. Salsa yang mendengar pun enggan untuk duduk di kursi taman.

"Enggak, gue mau berdiri aja" ucap salsa.
"Yaudah kalau gamau,saya ga akan bicara sebelum kamu duduk" ucap Gus Fahmi.

Taman belakang ndalem hanya diketahui oleh orang orang tertentu, contoh nya Gus Fahmi, kyai, nyai, ustadzah, ustadz.

"Dih apaan sih, bicara Tinggal bicara ngapain harus duduk" ucap salsa yang masih saja setia berdiri di depan kursi taman. Gus Fahmi yang mendengar hanya diam saja, sangat susah sekali mengurus manusiawi yang keras kepala ini, di suruh duduk aja gamau.

"Cihh yaudah gue duduk, tapi.. duduk nya sebelahan sama Lo?" Tanya salsa, Gus Fahmi yang mendengar menaikkan bahunya. Salsa yang melihat pun langsung duduk sebelahan dengan Gus Fahmi.

"Yaudah bicara cepat ini udah duduk Gue nya" ucap salsa

"Besok pagi hari Senin kamu tau kan besok ujian kenaikan kelas?" Tanya gus Fahmi dan di angguki oleh salsa. "Saya mau kamu belajar baik baik, tolong laah satu Minggu aja jangan kamu buat ulah bisa ga sih, saya capek teru terusan ngehukum kamu, kamu ga ada jera jera nya ya" ucap Gus Fahmi.

"Diih apaan sih kalau ga suka ya ga usah ngurusin gue, gue nya juga capek ketemu sama Lo terus" ucap salsa, Gus Fahmi mendengar itu pun seketika hati nya fanass.

"Yaudah kalau kamu capek ketemu saya kamu jangan buat ulah, heran saya kenapa saya di jodohin sama orang yang kaya kamu, kalau bukan karna Abi saya gamau nikahin kamu, kamu sadar ga sih kamu itu di sini cuman numpang kamu di sini di titip kan sama orang tua kamu, saya capekk terus terusan ngedidik santri Wati yang ulah nya kaya kamu". Salsa mendengar ucapan numpang dan titip mata nya memerah ingin mengeluarkan air mata nya.

"APALAGI YANG MAU KAMU SEBUT KAN SEBUT KAN SEMUA NYA FAHMI" ucap salsa tak suka dengan semua perkataan Gus Fahmi tadi.

"Semua nya akan saya kata sekarang, kamu kira saya tak tau dengan perlakuan kamu malam itu? Kamu keluar dari pesantren untuk bertemu dengan laki laki yang tak tau itu siapa yang jelas nya bukan mahram kamu, dan kalian pergi berduaan menaiki salah satu motor yang ada di sana, KAMU KIRA SAYA TIDAK TAU? Saya juga sempat ikutin kalian berdua, kalian pergi ke hotel abadi mandiri kan.. ngapain aja kalian di sana berduaan? APA KAMU TAU SALSA KAMU ITU SANGAT PANTAS DI SEBUT DENGAN JALANG" ucap Gus Fahmi habis dengan kesabaran nya.

"DI BAYAR BERAPA KAMU SAMA LAKI LAKI ITU?"

"KEKURANGAN UANG YA?"

"MAU UANG BERAPA KAMU? SAYA KASIH SEKARANG JUGA, KAMU KIRA SAYA TIDAK SANGGUP MENGHIDUPI KAMU, SAMPAI KAMU HARUS MENCARI UANG DENGAN CARA HINA SEPERTI ITU"

"JALANG" kata terakhir yang di sebut kan Gus Fahmi membuat hati salsa sakit seperti tertimpa oleh 1000 batu

plaakkk

satu tamparan lolos di pipi Gus Fahmi, siapa pelaku nya ya tentu saja salsa.

.
.
.
.
.

Lanjut nanti malam
Votee




Belongs To Gus Fahmi (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang