Our Love Story (On Going)

(6) Jantung kai milik sam

Di vote ya kalo suka
makasihh..

.
.
.
.

Happy reading...

.

  Flashback di mobil sam .
--

Trrrttt trrrtt.

[Nop] call

"Maaf khun sam, phi jane, saya mau menerima telfon dari temen"mon permisi dengan sopan.

"Silahkan"ucap sam

"Silahkan saja mon"ucap jane
-
-

Halo nop

[Mon. Aku mau membertitahu sesuatu. ]

Ada apa nop??

[Apa kau sudah tau siapa yg mengunjungi kakak mu?]

Belum . Memangnya kenapa nop.

[Aku mendapat informasi bahwa pengunjungnya mengendarai mobil Porsche 718 Cayman warna silver]

Apaa???! Mobil yg sama dengan yg sekarang ku naiki.batin mon.

Apa dia perempuan ?

[Bagaimana kau tahu mon?]

Ahh tidak. Hanya menebak. Terimakasih informasinya nop

[Baiklah mon]

Satu lagi nop. Salah satu teman baik mon yg sudah seperti keluarganya. Dia adalah anak tetangga mon dan dia sangat baik. Kapan pun dimanapun mon membutuhkannya nop selalu ada dan bersedia membantu mon.

Mon masih memikirkan ucapan nop tadi.

Dia melirik sam yg tenang diam tanpa ekspresi wajah yg jelas.
Dan mon teringat sesuatu.

Aha..

"Orang ini adalah orang yg menabrak ku. Dan ... Pakaian yg dia pakai saat itu juga sama seperti  salah seorang yg ribut di pemakaman saat itu ..!"mon mengingatnya dengan baik.

Flashback off

-
-
-

Mon teringat dengan apa yg dikatakan nop. Dia perlahan mundur mengambil langkah menjauh dari sam.

Namun pendangan nya tidak lepas melihat sam dan sebaliknya sam menatap mon dengan perasaan nya yg tidak bs digambarkan. Dia hanya berdiri tak berdaya menerima kenyataan yg bertahun tahun ditutupi  oleh papanya.

"Apa arti semua ini? Apa yg sebenarnya terjadi? Mengapa ? Sam terhuyung.

Jane maju menangkap tubuh sam.

"Sam..maafkan aku. Kuatlah sam"ucap jane dengan suara bergetar .

"Lihat.!! Lihat bagaimana kau melukai sam. Kurang ajar. Lepaskan sam sekarang.!"dev menarik tangan jane membuat sam kembali jatuh ke sofa dan wajahnya sangat pucat.

"Mhee ..! Cepat kesini" dev memanggil  bibi mhee dan menyuruh nya membawa sam ke kamar.

Mon melihat bibi mhee kesusahan menggotong sam.
Dia jg melihat sam kesakitan memegang kepalanya. dengan berat hati Mau tidak mau dia ikut membantu membawanya meskipun hati kecil nya masih teriris dan sakit dengan kenyataan bahwa sam menerima jantung kakak nya.

Sambil berjalan membawa sam, pikiran mon sangat kacau. Ada banyak pertanyaan dikepala nya tp mustahil untuk dia ketahui sementara kondisi sam juga lemah.