(16) Mantan ?

1K 102 24
                                    


*
*
*
*

18 ++

Happy reading ..!







***

Sebuah harapan yg sangat di inginkan oleh sam kini telah menemukan jawabannya. Meski sempat berubah pikiran dengan membatalkan menemui mon tapi kepasrahan menuntunny ke jalan yg benar.

Jika seandainya sam putus asa dan membiarkan semuanya berlalu mungkin dia tidak akan bisa bertemu dengan mon selamanya.

Karena mon sebenarnya ingin mengunjungi kakak nya sebelum pergi ke kota lain Chiang mai untuk bekerja . Mon memutuskan pergi untuk melanjutkan hidup dan bekerja di restoran besar milik keluarga nop. Dan ibunya akan menyusul jika mon sudah menyicil rumah disana.

Sam yg mendengar itu merasa terpukul karna dia akan berjauhan dengan mon. Begitu juga dengan mon.  Selama ini dia selalu memikirkan sam. Apa yg telah dia lalui semenjak bertemu dengan sam. Mengetahui rahasia besar dan bahkan bekerja untuk org yg mungkin seharusnya dia benci.

Tapi kehendak sang pencipta berkata lain. Mon justru bahagia menjalani hidupnya yg singkat mengenal sam. Bagaimana sifat dan karakter sam yg sangat berbeda dengan dirinya atau bahkan berbeda ketika dirumah dengan dikantor. Mon merasa sam membutuhkan dirinya namun dia sendiri merasa tidak layak untuk sam.

Bisa dibilang sebelum dia pergi seperti itu ada perasaan yg lebih terhadap sam. Tidak yakin apakah itu hanya suka atau lebih dan menyayangi sam sejak dirinya diminta tinggal dengan sam. 

Dan . yang dia pikirkan setelah kejadian itu. Selalu mengganggu nya setiap hari. Dirinya seperti jatuh ke dalam lubang yang besar sendirian. Dingin. Takut. Tidak berteriak dengan kata lain tidak mengatakan pada siapapun kecuali ibunya krna hal itu memalukan. Tidak ada satupun yg dapat menolong nya kecuali org yg mendorongnya ke dasar sana.

Mon meletakkan bunga yg dia bawa untuk kai lalu pamit pada sam. Namun sam menahan mon . Menggenggam tangannya dan bangkit.

"Boleh aku ikut denganmu?" Tanya sam

"Aku masih takut"

"Mon.. apalagi yg harus kulakukan?"

"Dirumah juga ada ibuku."

"Boleh aku ikut?"

"Bagaimana jika ibuku memukuli mu?"

"Boleh aku ikut kerumah mu, mon?"

Mon hanya bisa menatap mata sam krna kehabisan alasan untuk menolak permintaan sam dengan cara halus

Sam tersenyum dan tetap pada keputusannya . Dia meraih tangan mon untuk menyatukan jari jari mereka dan mengajak mon kembali.

"Ayo kita pulang"ucap sam menggandeng mon yg hanya menurut dengan kesal.

.

.

.

.

.

Sam dan mon sampai dirumah ibu ann , ibunya mon.  Mereka berdiri didepan pintu rumah itu dengan mon yg menyilangkan tangannya menunggu sosok disampingnya yg berdoa dan mengusap tangannya berkali kali sebelum mengetuk pintu rumah nya.

"Ibu.. eum. Ibu ann.."panggil sam dengan gagapnya

"Lebih keras khun sam"

"IBU ANN..."

"Belum cukup keras"

"Ibu nya mon.. saya sam. Tolong bukain pintunya ..." Ucap sam geemetar .

"Pfftt hahahahaha" mon tertawa kencang melihat tingkah sam. Dia mengeluarkan kunci di sakunya dan meraih pintu . "Ibu ku sedang pergi dengan teman perkumpulannya" jawab mon membukakan pintu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love Story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang