Pagi hari sekali, tepat di pukul 04.00, Belva harus bangun dan mengerjakan tugas seperti yang semalam diperintahkan oleh ibunya.
Semua pekerjaan ia kerjakan seorang diri. Di dalam hatinya beharap pintu kamar itu terbuka dan dengan senyuman khas seorang ibu membantunya. Itu lebih baik daripada ia seperti saat ini.
Satu jam dihabiskan oleh Belva.
Semua selesai dan tertata rapi.
Setelah itu, Belva memutuskan untuk memasak sarapan sekaligus menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah nanti.Nasi goreng dengan telur goreng sebanyak dua porsi di piring untuk kakak serta ibunya telah siap.
Belva kemudian pergi dari sana untuk bersiap berangkat sekolah.
Hanya butuh setengah jam untuk Belva bersiap dan menata buku kedalam tas nya.
Ia keluar dari kamar dan menuju meja makan, sambil duduk dan menunggu Bunda serta Dimas.Sudah pukul 06.00, dan Bunda serta Dimas baru keluar dari kamar masing-masing.
Dilihatnya menu sarapan pagi ini sekilas oleh Bunda, kemudian ia melenggang pergi.
“Bunda pergi kerja dulu Dimas”Hanya berpamitan kepada Dimas bukan ke anaknya yang satu lagi.
“Buang aja makanan lu itu, gue mau berangkat juga”
Sepertinya pagi ini Belva perlu membawa bekal tambahan.
“Kamu coba lagi besok yaa Bel”
—o0o—
Peluh membasahi dahi nya, setelah berlarian menuju kelas karena teringat jadwal piket nya.
Waktu membuka pintu kelas, hanya terdapat satu orang disana.
“Bel? Udah masuk lu?” tanya Andra.Orang yang berlarian tersebut adalah Andra, ia bahkan terkejut melihat Belva sudah kembali masuk ke kelas dan ditambah sepagi ini.
“Iyaa hehe, aku udah berangkat. Apa kabar kamu?”
“Gue baik”
Percakapan singkat yang sudah lama tidak dilakukan.
“Mau ngapain??”
“Gue mau piket, nanti kena marah kalau gue telat, makanya berangkat pagi banget”
“Tapi, belum ada yang berangkat sama sekali disini”
“Lu apa? Setan gitu?”
“KOK JADI AKU?! KAN MAKSUD KU YANG LAIN”
Andra speechless ia sampai mengedipkan mata berulang kali.
“Ini Belva yang waktu itu kan? Yang aneh nya melebihi batas? Udah berani teriak?”
“Iya! Ini aku, Malih!”
“Siapa Malih anjir, lu ngga usah aneh Bel”
“Kamu lah Malih!”
“GUE ANDRA! A N D R A!”
“Enakan Malih manggil nya”
Perdebatan tentang nama dihentikan karena Andra perlu piket untuk saat ini.
Belva yang membaca buku sambil memakan bekal nya, sedangkan Andra yang membuang sampah.
![](https://img.wattpad.com/cover/335619266-288-k472643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loss of Atlantis - [Story about Him]
Teen FictionHujan. . Menggambar tentang perasaan ku terhadap mu. Walaupun membuat kesal disamping itu membuat nyaman. Rintikan nya silih berganti dan kehangatan diantara kita, membuat kedinginan hilang. Tapi, disaat kehilangan salah satu? "Berakhir seperti ini...