03. Cinnamon Roll

20 13 6
                                    

"seperti kue cinnamon roll, waktu bersama mu terasa nikmat dan menenangkan, setiap potongan adalah waktu yang berharga"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"seperti kue cinnamon roll, waktu bersama mu terasa nikmat dan menenangkan, setiap potongan adalah waktu yang berharga"

. . .

Hujan tidak ada tanda-tanda ingin berhenti.
Mereka berdua terlarut dalam rintikan hujan yang berada di luar.

Andra telah menyelimuti tubuhnya dengan jaket milik Belva. Tidak ada yang memulai percakapan kembali.

Pintu dari arah dapur terbuka. Bibi Yun hanya tersenyum memperlihatkan Belva beserta temannya tersebut.

Bungkusan diletakkan di meja oleh nya. "Punya kamu tadi, bibi takut ketinggalan, kamu terlalu pelupa soalnya"
Belva menggaruk tengkuknya. Malu jika sebuah hal seperti ini diketahui oleh orang lain.

"Melihat kalian seperti ini dan disaat hujan mengingat kan Bibi tentang persahabatan menjadi sebuah hubungan. Tidak ada yang salah mengenai perasaan, kalian menjalani masa muda seperti banyak orang. Nikmati saja mengerti"

Bibi Yun pergi kearah dapur kembali. Suasana hening kembali.

"Maksud nya apa?" jika Andra saja kebingungan bagaimana dengan Belva ini?

Penciuman Andra menangkap aroma yang nikmat dan lezat. Ternyata aroma tersebut berasal dari bingkisan milik Belva.

"Kalau boleh tau Bel, bingkisan itu isinya apa?"
Belva mengangkat hal yang dimaksud Andra.
"Ini? Kue cinnamon roll. Apa kamu mau?"
"Ngga usahlah, itu punya lu soalnya"
Tapi, justru dibuka oleh Belva, dan disodorkan ke Andra.
"Ambil! Aku maksa!"
Dicoba lah kue tersebut. Siapa sangka, Andra merasakan kenikmatan setiap menggigit sepotong kue tersebut.

Kota Yogyakarta sudah mendekati malam hari, matahari hampir menghilang dan lampu-lampu setiap rumah telah dinyalakan.
Tetapi, hujan tidak mau berhenti juga.

Tiap potongan kue mereka berdua habiskan bersama dengan secangkir teh manis dan coklat panas.
Kue dengan rasa manis dan kayu manis yang terasa.

"Siapa sangka Belva, kue ini nikmat juga"
"Kamu ngga pernah nyoba kue cinnamon roll yaa?" tanya Belva.
"Ngga kayaknya, ini baru pertama kali gue coba"
"Lain kali kalau mau bilang aja! Aku bawain ke sekolah" semangat Belva.

Andra hanya tersenyum tipis melihat Belva seperti itu.

"Andra ngga mau cerita sesuatu?" Andra memasang wajah kebingungan.
"Mau cerita apa Bel? Ngga ada yang perlu di ceritain, lagian baru juga kenalan di sekolah tadi"
Mengalihkan pandangan ke jendela toko kembali. Hujan semakin reda, sepertinya akan berhenti sebentar lagi.
"Aku ngga mau maksa, tapi kalau Andra mau cerita, bilang aja. Ntah kenal lama atau ngga, selagi kamu temen ku itu udah kewajiban saling bagi cerita bukan?"

Potongan kue cinnamon roll telah habis. Hujan juga telah berhenti.
Waktu bersama telah usai.

Menurut Belva.
Andra seperti kue cinnamon roll yang barusan mereka makan. Walaupun lebih banyak diam, tapi terasa nikmat dan menenangkan. Setiap potongan nya adalah waktu yang berharga.

Loss of Atlantis - [Story about Him]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang