Chapter 1

5.7K 238 7
                                    

ByRara506

___________

Para tamu yang datang mulai berjalan beriringan untuk memberi selamat pada pasangan yang baru saja mengucapkan janji suci di atas altar, pernikahan ini cukup mengejutkan bahkan media di buat heboh, bagaimana tidak pihak dominan merupakan pembisnis muda yang lumayan di kenal di kalangan investor dan juga pembisnis lainnya.

Tak sedikit tamu yang memberikan selamat pada pria yang tengah memakai tuxedo berwarna hitam terlebih dahulu. Tatapan pria itu terlihat sangat datar tanpa ekspresi.

"Selamat untuk pernikahan Anda, Tuan Vernon." ujar salah satu kolega bisnis yang hadir, membuat pria itu hanya membalas dengan anggukan dan senyuman tipis kentara jika ia sedang dalam mood buruk.

Jika bukan karena bisnis mungkin diri nya tidak akan mau menikah dengan pria gay menjijikan di samping nya ini, oh demi Tuhan, ia sangat prustasi saat ini.

Ini semua bermula karena perjodohan sialan, yang di rencanakan kedua orang tua nya.

Membuat Vernon, ah lebih tepat nya Vernon Rainer, ia hanya bisa menuruti keinginan kedua orang tua nya. Awal nya ia terima-terima saja jika ia di jodohkan dengan perempuan, namun betapa terkejut nya Vernon saat di pertemuan antar keluarga, yang akan di jodoh kan dengan nya adalah seorang pria. Kilasan kejadian menyebalkan itu terbayang lagi di otak nya.

"Duduk disini Ver." ucap Rainer yang tak lain ayah Vernon, Vernon yang pada dasar nya tak peduli hanya mengangguk lalu duduk di samping sang ayah.

Pertemuan aneh ini membuat Vernon bertanya-tanya dalam hati, apalagi saat melihat pemuda yang terlihat seperti bocah ingusan itu.

"Kamu ingat pak Bhanu dan juga istri nya ibu Lastri?" tanya ayah, membuat Vernon mengangguk karena ia mengingat samar nama orang itu tidak dengan wajah nya.

"Sekarang yang ada dihadapan kamu, anak nya yang biasa datang kerumah kita saat pak bhanu serta istri nya bekerja. Masih ingat dia?" tanya Rainer membuat Vernon terdiam beberapa saat untuk mengingat anak kecil yang dulu datang kerumah nya saat kedua orang tua anak itu bekerja, pria itu berusaha mengingat nama anak itu sehingga diri nya tersadar.

"Linford?" ucap Vernon dengan menatap ayah nya dengan tatapan bertanya membuat Rainer menganguk karena apa yang di katakan anak tunggal nya itu memang benar.

"Pak Bhanu, istri nya serta anak nya baru saja pulang dari luar negeri untuk menjalankan bisnis bersama dengan kita setelah sekian lama menunggu." ujar Rainer dengan menatap anak nya membuat Vernon merasa bingung dengan situasi yang terjadi sekarang karena pria itu ingat betul jika baik diri nya mau pun ayah nya tidak melakukan bisnis apapun dengan pak Bhanu.

"Ini bisnis lama yang sudah kami rencana kan, jadi supaya bisnis itu berjalan dengan lancar kami ingin ada ikatan di antara kedua keluarga kita agar nanti nya tidak ada yang merasa di rugikan disini. Oleh karena itu kami datang untuk membicarakan pernikahan kalian." timpal pak Bhanu yang sedari tadi hanya diam membuat Vernon langsung menatap pria itu dengan tatapan aneh.

Apa maksud nya dengan perjodohan? Karena seingat pria itu pak Bhanu hanya memiliki seorang anak laki-laki. Jadi tidak mungkin ada perjodohan konyol bukan? Apa lagi di zaman sekarang, tidak ada yang nama nya di jodohin atau pun di jodoh kan karena para anak muda bisa memilih pasangan mereka sendiri, lantas apa yang sekarang di katakan pak Bhanu? Oh, omong kosong apa ini.

"Pernikahan kalian? Siapa?"tanya Vernon yang masih belum mengerti dengan situasi ini.

"Pernikahan kamu dan juga anak saya, Linford." sahut pak Bhanu.

Membuat Vernon merasa jika dunia sedang becanda kepada diri nya. Untuk sekarang menikah dengan seorang wanita pun pria itu tidak selera apa lagi harus menikah dengan seorang pria.

Siapa yang ingin menikah dengan seorang pria yang berjenis kelamin sama seperti milik nya sendiri? Tidak mungkin ada bukan, hanya orang-orang yang tidak punya akal sehat saja yang melakukan semua itu.

"Apa maksud kalian? Saya seorang pria begitupun dengan dia yang juga seorang pria. Tidak ada yang nama nya pernikahan untuk pasangan sesama karena itu masih lah hal tabu, ya walaupun sudah banyak yang melakukan nya, tapi apa ini?" ujar Vernon jelas sangat tak terima dengan rencana konyol kedua keluarga ini.

"Kamu kan anak yang sangat modern Ver, tidak mungkin kamu tidak tau tentang pasangan sesama yang sudah banyak sekarang. Jadi tidak ada salah nya jika kami menikah kan kalian untuk bisnis penting yang akan kami lakukan." ucap Rainer membuat pria itu menatap ayah nya dengan tatapan terkejut karena tidak menyangka ayah nya akan mengatakan semua itu.

Menikah kan anak sendiri demi sebuah bisnis terdengar sangat menggelikan bukan? Tidak ada orang tua yang menginginkan anak nya seperti ini tapi kedua orang tua nya?

"Kalian tidak mengerti, saya dan juga dia memiliki kehidupan masing-masing yang akan kami jalani. Jadi kalian tidak punya hak untuk menentukan apa yang kami ingin kan." bantah Vernon dengan nada tegas milik nya membuat ayah pria itu hanya diam tanpa memberikan komentar apa pun tentang semua yang akan terjadi nanti nya.

"Lo gak perlu banyak omong karena itu semua bakalan bikin lo capek sendiri. Kedua orang tua kita udah di buta kan oleh bisnis jadi buat apa memberikan komentar?"

Vernon langsung menatap seorang pemuda yang sejak tadi diam dengan raut wajah masam, sekarang pria itu yakin jika pemuda itu sudah mengetahui semua nya maka dari itu raut wajah nya sudah tidak enak sejak tadi.

Setelah di pikir-pikir memang benar apa yang pemuda itu katakan karena jika orang tua sudah mengatakan suatu hal maka anak nya tidak berhak untuk memberikan komentar apapun karena begitu lah hakikat nya. Membuat Vernon tersenyuk tipis membayangkan diri nya seperti di jual untuk kepentingan bisnis orang tua nya.

Mengingat itu semua, semakin membuat Vernon muram, ia pikir semua nya tak akan terjadi.

Namun nyatanya, sesutau yang ia anggap hanyalah mimpi buruk, kini terjadi, ia bersanding dengan Linford bocah ingusan yang bahkan belum lulus universitas.

Sepertinya Vernon di kutuk oleh Tuhan, namun apa boleh buat, ini semua telah terjadi. sekeras apapun ia menyangkal saat ini status nya bukan lah lajang, melainkan suami dari Linford.

Vernon hanya bisa memaksakan senyum nya, menyambut para tamu undangan dan kolega ayah nya.

Bersambung..

_________

Votmen jika berkenan, kasih komen positif kalian jika memang suka dengan cerita collab kita berdua.

MARRIED FOR BUSSINES  {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang