Chapter 23

1.3K 141 7
                                    

By; Rara506
____

Tidur tenang Vernon terganggu saat mendengar suara panggilan telpon cukup keras, dengan pelan pria itu mulai melepaskan peluk kan milik Laura ditubuh nya. Sebelum menatap kearah atas nakas dimana ada handphone milik nya berada, Vernon yakin jika yang menelpon diri nya sekarang ini adalah Linford.

Seperti kemarin, dengan malas Vernon mulai turun dari atas tempat tidur untuk membersihkan tubuh nya dari rasa lengket yang ada. Selain bisa membuat ia tenang, Laura juga bisa membuat ia merasa sangat puas membuat Vernon merasa berkali-kali beruntung karena bisa mendapatkan Laura sekarang.

Vernon langsung masuk kedalam kamar mandi tanpa melihat kearah handphone milik nya yang terus saja berbunyi, pertanda jika orang yang menelpon diri nya terus melakukan panggilan telpon untuk diri nya.

Ia tidak peduli karena Vernon sangat yakin jika sekarang yang menelpon diri nya sekarang adalah Linford, diri nya masih merasa kesal dengan pemuda itu sehingga melihat nya untuk sementara waktu ini saja rasa nya tidak bisa.

Beberapa saat kemudian Vernon terlihat berjalan keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian santai yang selalu ia tinggalkan di apartement milik Laura, karena ia terbiasa tidur ditempat kekasih nya itu.

Tatapan Vernon mengarah pada layar handphone milik nya yang masih menyala, pertanda jika masih ada seseorang yang menelpon diri nya. Dengan perasaan cukup kesal, Linford langsung mengambil handphone milik nya berniat untuk mematikan daya nya namun tatapan kedua mata tajam nya melihat nama papa nya disana.

Terlihat 50 panggilan tak terjawab serta 30 pesan terkirim pada diri nya membuat Vernon langsung mengangkat panggilan itu, ada perasaan sedikit was-was didalam hati nya karena secara tiba-tiba papa nya itu menghubungi diri nya. Padahal sebelum ini, papa nya itu tidak pernah menghubungi diri nya secara langsung seperti ini.

"Dari mana saja kamu? Apa sesibuk itu sampai pesan dan juga telpon dari papamu sendiri kau abaikan?"

Terdengar suara dari papa nya dari sambungan telpon saat panggilan itu Vernon angkat, sudah bisa di pasti kan jika ia akan di introgasi karena terlalu lama mengangkat panggilan dari papa nya itu, karena sebelum ini semua Vernon tidak pernah telat mengangkat panggilan dari papa nya itu karena terlalu malas mendapatkan begitu banyak pertanyaan.

Tapi seperti nya sekarang Vernon akan mendapatkan begitu banyak pertanyaan karena sudah terlalu lama mengangkat panggilan telpon dari papa nya itu.

"Papa kan tau kalau Vernon sedang sangat sibuk di kantor akhir-akhir ini jadi lumayan sulit untuk melihat handphone," ucap Vernon yang lebih memilih untuk berbohong dari pada mengatakan hal yang sebenarnya terjadi karena tidak ingin membuat kedua orang tua nya kecewa dengan sikap yang ia tunjuk kan sekarang.

"Papa tau kamu sibuk, tapi setidak nya saat malam kau harus pulang karena Sekarang kau sudah mempunyai seseorang yang tentu saja akan selalu menunggu kepulangan kamu walaupun tau jika suami nya yang super sibuk ini tidak akan bisa pulang kerumah."

Vernon menghembuskan napas berat milik nya, jika sudah menyangkut pernikahan pasti yang akan dibahas Linford atau rumah tangga nya sekarang. Sungguh, Vernon lebih baik membahas tentang perusahaan dari pada mengatakan bagaimana rumah tangga nya sekarang karena itu semua tidak penting untuk diri nya saat ini.

"Dia sudah tau kalau Vernon, akan sering berada di kantor dan juga tidak akan pulang kerumah. Jadi sudah pasti dia tidak akan menunggu dengan konyol dirumah."jawab Vernon yang sudah sedikit malas membahas semua ini.

"Sekarang kamu pulang kerumah sebentar karena ada sesuatu hal yang ingin papa kata kan sama kamu dan juga Linford. Jadi papa minta kamu untuk datang kurang lebih 30 menit lagi karena jarak perusahaan dan juga rumah kamu tidak terlalu jauh. Papa tidak menerima bantahan apapun karena ini semua sangat penting.."

Sambungan terputus begitu saja saat papa dari Vernon itu sudah mengatakan semua nya. Membuat Vernon mengeram dengan kesal karena sifat papa nya itu sama persis seperti diri nya yang selalu tidak menerima bantahan apapun.

Dengan perasaan malas, Vernon segera beranjak dari apartement milik Laura untuk pulang kerumah nya dan juga Linford. Walaupun ia sama sekali tidak ada niatan untuk pulang karena masih kesal dengan Linford tapi Vernon tidak punya pilihan lain karena yang menyuruh diri nya sekarang itu papa nya, pria keras kepala kedua setelah Vernon.

***

Linford menatap papa mertua nya yang sekarang baru selesai menelpon Vernon.

Sejak tadi Linford memperhatikan apa yang papa mertua nya itu lakukan, terlihat sama persis seperti diri nya kemarin yang terus-terusan menelpon Vernon karena kedua orang tua nya datang rumah namun beda nya papa mertua nya itu bisa membuat Vernon mengangkat panggilan telpon, berbeda dengan Linford yang hanya mendapatkan rasa sakit saja.

Tadi saat Linford tertidur karena terlalu lama menangis, ia mendengar suara bel rumah yang terdengar cukup nyaring sehingga membuat ia langsung berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka sebelum berjalan kearah pintu utama, Linford melihat dari cela terlebih dahulu siapa yang datang sekarang sebelum kedua mata nya melotot saat melihat papa mertua nya datang kesini secara langsung.

Dengan cepat ia langsung membuka kan pintu untuk papa mertua nya itu, sebelum papa mertua nya itu bertanya dimana Vernon.

Linford langsung mengatakan jika Vernon tengah berada diperusahaan dan tidak bisa pulang kerumah karena banyak pekerjaan di kantor nya namun papa mertua nya itu mengatakan jika dia akan menelpon Vernon karena ingin mengatakan sesuatu hal dengan Vernon dan juga Linford.

Alhasil Linford hanya memperhatikan apa yang mertua nya itu lakukan sampai sekarang.

"Kamu sabar sekali ya Lin. Suami kamu bilang tidak akan pulang karena banyak pekerjaan di kantor, kamu langsung mengizinkan dia begitu saja. Padahal kalian baru saja menikah beberapa bulan yang lalu pasti sangat sulit kan membiarkan orang yang baru saja menikah dengan kamu berada diluar begitu lama dan juga sering."

Linford tersenyum menatap papa mertua nya itu, karena ia tidak ada pilihan lain selain membiarkan Vernon berada diluar atau bahkan berada dirumah selingkuhan nya. Karena jika ia melarang Vernon, sudah pasti pria itu akan bertambah risih kepada diri nya.

"Mau nggak mau pah, soal nya pekerjaan itu sangat penting untuk kami berdua. Dia juga sering pulang kok, cuman hari ini tiba-tiba aja dia lagi berada di kantor saat papa datang, jadi gini deh.." ujar Linford yang entah sudah berbohong beberapa kali kepada orang tua.

Entah kepada kedua orang tua nya sendiri dan mertuanya, Ia tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan nama baik suami nya itu walau pun ia tidak pernah di hargai sama sekali.

Bersambung.

MARRIED FOR BUSSINES  {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang