Chapter 11

1.5K 159 14
                                    

By; Rara506

Linford menatap kearah Vernon yang sekarang tengah fokus mengemudikan mobil dengan tatapan bosan, karena sejak mereka masuk kedalam mobil, pria itu tidak mengatakan hal apa pun sama sekali, haruskah Linford yang memulai pembicaraan lagi? Karena sungguh pemuda itu merasa lelah jika harus membuka pembicaraan terlebih dahulu setiap hari nya.

Ternyata berurusan dengan pria yang sangat dingin serta kasar saat berbicara sangat lah sulit, Linford merasa jika ia pasti akan sangat cepat tua karena berurusan dengan Vernon yang sering kali membuat darah nya naik.

Untung saja Vernon tampan serta perkasa, kalau tidak sudah di pastikan pria itu akan langsung di kabarkan meninggal karena di mutilasi oleh diri nya. Ugh sangat menyebalkan.

"Lo gak mau inisiatif buat bicara sama gue?" tanya Linford, ia melipat kedua tangan nya.

Sedangkan Vernon yang sejak tadi memperhatikan pemuda itu dalam diam mulai menghembuskan napas berat milik nya karena ia sudah berharap jika perjalanan pulang akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun dari tingkah bocah ingusan disamping diri nya, tapi apa?

Vernon bahkan belum menenangkan pikiran nya karena kejadian di kafetaria yang membuat ia pusing tadi, tapi sekarang Linford sudah mulai bertingkah lagi.

Seperti nya memang kesalahan terbesar karena ia sudah mau menerima pernikahan dengan Linford, sejak bersama dengan pemuda tengil itu, Vernon merasa tidak tenang seakan-akan hidup nya sudah hancur sejak ia menerima semua ini.

Terdengar dengusan lumayan keras disamping diri nya membuat Vernon mengalihkan tatapan milik nya sebentar pada pemuda yang sekarang tengah menatap diri nya dengan tatapan memicing, kedua alis pria itu terangkat seakan-akan bertanya apa yang sebenar nya Linford ingin kan sekarang.

Karena demi apa pun, Vernon tidak sepeka itu untuk tau apa yang sekarang Linford ingin kan, walaupun diri nya tau pun sudah pasti Vernon tidak akan peduli dengan semua itu.

"Lo emang gak bisa kayak pacar nya Ravin ya! Gue kira setelah liat temen lo bucin, lo akan sadar kalo lo harus bisa kayak dia. Tapi nyata nya lo masih sama saja, gak ada perubahan sama sekali." tutur Linford dengan napas yang terlihat sangat memburu.

Pemuda itu merasa sangat iri kepada Ravin yang bisa mendapatkan semua itu tanpa harus melakukan apapun, sedangkan diri nya harus bersusah payah membuat hati Vernon luluh untuk mendapatkan sedikit saja perhatian dari pria itu.

Setelah Linford mengatakan semua itu Vernon langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan di luar batas rata-rata membuat Linford merasa bingung sekaligus takut melihat apa yang pria itu lakukan sekarang.

Terlihat Vernon menghentikan mobil milik nya disalah satu parkiran yang terlihat sangat sepi sebelum mencengkram wajah Linford, membuat sang empu tersentak dengan perbuatan Vernon.

Ringisan pelan terdengar dari Linford, bahkan kedua mata pemuda itu terlihat berkaca-kaca sekarang. Rasa nya memukul tangan pria itu saja ia tidak bisa saking syok nya dengan apa yang Vernon lakukan kepada diri nya sekarang.

"Kamu dengar saya baik-baik. Sampai kapan pun saya tidak akan pernah tertarik sama kamu, apa lagi mengubah sifat saya seperti yang kamu ingin kan. Errando melakukan semua itu karena dia punya mangsa baru, karena dia tidak pernah serius dengan seseorang apa lagi kepada teman kamu yang sudah sering dijamah seseorang!" Vernon berteriak nada tegas milik nya sehingga sekarang kedua mata pria itu terlihat memerah menandakan ia sangat emosi sekarang.

Bugh!

"Bangsat lo! Ternyata bajiangan kayak lo gak bakalan pernah bisa berubah sekuat apapun seseorang mencoba. Perlu lo ketahui kalo temen gue emang sering main sama orang tapi bukan berarti temen lo bisa main-mainim dia. Gue bisa melihat sendiri kalo emang Errando itu tulus kelihatan dari tatapan dia," bantah Linford yang sudah lepas dari cengkraman Vernon, ia baru saja memukul Vernon,  " sedangkan lo sendiri, seharus nya gue sadar kalo emang dari tatapan lo aja udah kelihatan kalo lo itu bajingan yang sesungguh nya. Lo lebih bajingan dari Errando, karena lo mengatakan semua itu tanpa melihat apa yang sebener nya terjadi." Sambung Linford sebelum keluar dari dalam mobil dengan cepat.

Linford tau jika ia sudah kelewatan dengan mengatakan semua itu karena ia lupa jika Vernon adalah pria yang sangat dingin serta kasar, namun jawaban yang di berikan Vernon berhasil membuat Linford yakin jika pria itu tidak akan pernah bisa berubah sampai kapan pun itu.

***

Vernon menatap kepergian Linford dengan tatapan datar milik nya, pukulan yang pemuda itu berikan cukup menyakitkan tapi perkataan pemuda itu jauh lebih menyakitkan membuat Vernon mengepalkan kedua tangan nya dengan sangat erat sehinga kuku nya terlihat memutih sakit keras nya pria itu mengepalkan kedua tangan nya.

Apa maksud Linford dengan mengatakan diri nya lebih bajingan dari Errando? Sedangkan sudah jelas-jelas jika Vernon tidak pernah bermain dengan banyak orang seperti teman nya itu.

Satu hal lagi, bukan kah memang teman nya Linford suka dijamah berbagai pria? Vernon tidak salah kan mengatakan semua itu, karena itu memang kenyataan nya apa lagi teman nya itu yaitu Errando yang sudah pasti akan mempermainan pemuda bernama Ravin itu lalu kenapa Linford merasa tidak terima?

Vernon semakin membenci pemuda itu sekarang karena Linford tidak pernah menurut dengan semua yang ia katakan, ada saja yang membuat pemuda itu menolak perintah yang ia ingin kan untuk Linford. Sehingga sekarang saat semua ini terjadi, Vernon merasa tidak bersalah sama sekali karena semua ini memang kesalahan pemuda itu sendiri yang sudah memancing amarah nya.

Lagi pula ia merasa sangat beruntung karena sekarang Vernon bisa dengan bebas menjalani hidup nya tanpa merasa terganggu lagi dengan keberadaan Linford yang membuat ia pusing, Vernon juga tidak perlu mengantar pemuda itu pulang karena ia tidak menyukai Linford karena sekarang dengan sendiri nya pemuda itu mekakukan semua nya.

Jadi Vernon merasa tidak perlu repot-repot lagi mengantar serta basa-basi kepada kedua orang tua pemuda itu jika ia merasa tidak cocok dengan Linford, sekarang ia tinggal mengirim surat perceraian kerumah Linford langsung tanpa harus bertanya dulu kepada pemuda yang tidak penting itu.

Vernon merasa sangat tenang sekarang, seakan-akan semua beban milik nya menghilang begitu saja.

Jangan lupakan jika ia bukan lah gay, oleh karena itu ia berencana mencari teman kencan agar ia bisa terlepas dari Linford, mulai detik ini ia tak akan peduli dengan hal apapun yang berhubungan dengan Linford.

Bersambung..

MARRIED FOR BUSSINES  {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang