Chapter 33

1.4K 178 8
                                    

By; Rara506

_____

Linford hanya diam sepanjang perjalanan pulang dengan perasaan campur aduk, apa yang Vernon inginkan sebenarnya? Kenapa pria bajingan disamping diri nya sekarang selalu bersikap egois kepada diri nya? Apa setidak pantas itu kah ia di hargai sehingga semua ini selalu saja terjadi kepada diri nya?

Napas Linford memburu dengan air mata yang kembali turun dengan tidak sopan nya, ia tidak pernah selemah ini sebelum nya tapi karena sekarang ada nyawa lain didalam diri nya otomatis ia merasa sangat sensitif dengan semua hal yang terjadi pada diri nya.

Linford menghapus dengan kasar air mata yang turun saja turun sampai-sampai membuat pipi nya merah karena di gosok dengan kasar, ia tidak peduli dengan penampilan nya sekarang karena di kondisi seperti ini tidak akan ada orang yang masih memikirkan penampilan nya sendiri.

Vernon menatap Linford sesekali karena ia juga merasa sangat syok dengan fakta yang baru saja ia lihat tadi, mungkin saja jika Linford datang dan langsung mengatakan dia hamil tanpa membawa bukti mungkin saja pemuda itu akan berbohong kepada diri nya tapi saat melihat surat dari rumah sakit keluarga nya sendiri Vernon bisa langsung percaya dengan semua yang Linford katakan walaupun harus menyakiti banyak orang karena ini semua.

Saat sampai dihalaman rumah mereka, Linford langsung keluar dari dalam mobil tanpa mengatakan hal apapun karena sekarang ia ingin membahas semua nya lagi didalam rumah, karena jika diluar akan sangat tidak enak untuk menjadi tontonan masyarakat yang memang selalu haus akan sebuah gosip.

Vernon langsung berjalan mengikuti langkah lebar milik Linford karena ia tidak ingin pemuda itu melakukan hal yang nekad sehingga bisa membahayakan anak mereka berdua yang sekarang tengah tumbuh didalam diri Linford.

Sampai diruang tengah Linford langsung membalik tubuh nya dengan tatapan mengarah pada Vernon yang sekarang tengah menatap diri nya juga.

"Gue pengen kita pisah karena tidak ada lagi hal yang bisa membuat kita bersama kan?" ujar Linford dengan menatap Vernon, tatapan yang ia berikan seakan-akan mengatakan jika Linford sudah lelah dengan semua ini.

"Ada yang bisa membuat kita terus bersama yaitu anak yang sekarang tengah kamu kandung, kamu tidak inginkan anak kita tumbuh tanpa sosok ayah dominan?"

Linford terkekeh mendengar jawaban yang Vernon berikan, pria itu mengatakan semua nya dengan santai seakan-akan tidak ada masalah yang serius yang terjadi diantara mereka berdua.

"Gue bisa besarin anak ini sendirian, dengan ataupun tanpa sosok ayah untuk dia. Karena gue bakalan jadi sosok dominan untuk dia, anak ini mungkin akan merasa senang saat tau pilihan yang sekarang gue ambil karena dia pasti tidak ingin papa yang sudah mengandung diri nya terus-terusan merasa sakit karena terlalu mencintai seseorang yang tidak mencintai diri nya sama sekali,"

"Tidak, kamu tidak akan bisa membesarkan anak kita sendirian karena kamu masih sangat labil. Akan sangat sulit untuk itu semua, maka dari itu saya ingin tetap mempertahankan pernikahan kita agar bisa menjaga anak kita sama-sama." kilah Vernon tak terima.

Lagi dan lagi Linford tersenyum miris mendengar semua perkataan yang Vernon berikan untuk diri nya, "gue bakalan menuruti semua yang lo katakan asalkan, lo tinggalin selingkuhan lo itu," ujar Linford dengan kembali membuat pilihan yang harus dipilih dengan mutlak oleh Vernon.

Vernon terdiam beberapa saat karena ia tidak bisa melakukan semua itu karena sekarang baik Linford mau pun Laura sama-sama tanggung jawab nya.

"Saya tidak bisa melakukan semua itu Lin. Kalian tanggung jawab saya karena kalian berdua sedang hamil sekarang, saya tidak bisa memilih diantara kalian berdua karena disatu sisi ada seorang wanita yang merupakan cinta pertama saya yang sedang mengandung anak saya, sedangkan disisi yang lain ada kamu yang tengah mengandung anak saya juga. Saya tidak bisa berlaku tidak adil dengan anak saya Lin, saya harap kamu bisa mengerti semua ini."

"Seharusnya semua ini tidak pernah terjadi. Seharusnya dulu gue nggak setuju dengan semua yang orang tua gue katakan kalo lo adalah pria yang sangat setia dan juga baik. Seharusnya gue nggak pernah mencintai lo agar semua ini tidak terjadi, seharusnya gue nggak pernah memberikan hal berharga didalam hidup gue sama lo hanya karena gue cinta sama lo. Agar semua ini tidak terjadi, dan anak ini kita akan pernah hadir diantara kita berdua. Seharus nya gue sadar kalo sejak awal lo cuman menjadikan gue sabagai pelampiasan karena tidak bisa bertemu dengan selingkuhan lo, se- seharusnya gue sadar diri, lo ngelakuin semua itu karena lo cuman butuh pelampiasan buat napsu lo doang."

Napas Linford memburu dengan kedua mata memerah, ia tidak menangis karena rasa nya sudah sangat menyakitkan. Bahkan hanya dengan menangis tidak akan bisa membuat diri nya tenang, semua perlakukan dan juga pengakuan Vernon tadi cukup membuat Linford sadar jika cinta pertama tidak akan pernah bisa seseorang lupakan bahkan setelah bersama dengan orang lain.

Sekarang Linford sadar jika perlakukan Vernon selama ini hanya karena pria itu merasa kesepian karena tidak bisa bertemu dengan selingkuhan nya, maka dari itu Vernon melakukan semua ini kepada diri nya sampai membuat satu nyawa lain hadir didalam diri nya.

Vernon menggeleng karena semua yang Limford katakan tidak sepenuh nya benar, ia tidak pernah menganggap Linford sebagai pelampiasaan semata karena selama bersama dengan pemuda itu diri nya sadar apa yang tengah ia lakukan.

"Semua yang kamu katakan itu tidak benar Lin karena selama 2 bulan ini, saya tidak pernah merasa jika saya melakukan semua itu hanya karena butuh seseorang sebagai pelampiasan semata. Saya mohon kamu mengerti apa yang sekarang saya rasakan, saya tidak bisa memilih diantata kalian berdua karena kalian tanggung jawab saya sekarang."

Linford menarik kerah kemeja yang Vernon kenakan karena sudah cukup muak dengan semua kata-kata yang sejak tadi Vernon katakan, bagi Linford sekarang semua perkataan Vernon semua nya penuh dengan kebohongan.

"Gue nggak akan pernah bisa ngertiin yang sekarang lo rasain. Karena disini gue korban nya, jangan berpura-pura seperti lo korban karena harus mengambil semua tanggung jawab ini. Gue bisa besarin anak ini sendirian setelah kita pisah nanti, lo masih bisa kasih tanggung jawab yang lo katakan tadi. Tapi buat mempertahankan pernikahan ini lagi gue nggak bisa, karena gue udah lelah dengan semua ini. Sampai kapan pun lo enggak akan pernah bisa berubah, gue benci sama lo." 

Linford terduduk dengan lemas setelah mengatakan semua itu karena sekarang perut nya terasa kram, rasa nya sakit tapi tidak sesakit hati nya sekarang.

"Gue..benci sama lo..gue benci, gu-gue benci sama lo Vernon."

Setelah mengatakan semua itu, kesadaran nya hilang, semua gelap, sayup-sayup ia mendengar Vernon memanggilnya.

______

Bersambung.

MARRIED FOR BUSSINES  {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang