11. Bazar

202 30 3
                                    


Paska kejadian saat kejora hilang dan ditemukan di pinggir danau dan berakhir mereka melakukan acara bakar-bakar disana karena tempatnya yang sangat indah.

Tak banyak yang mengucap syukur karena kejora hilang dan berakhir menemukan tempat indah itu. Karena kalau kejora gak dinyatakan hilang mungkin mereka gak akan melihat tempat seindah itu.

Walaupun agak repot karena mereka harus bulak balik ke tempat tenda menuju danau itu lagi. Namun, mereka terlanjur excited melakukan semuanya tanpa lelah.

Dan sekarang hari libur mereka diliburkan selama tiga hari.
Itung-itung itu termasuk acara perpisahan mereka.

"CEPETAN VIORA UDAH LAPER BANGETTTT". Teriak Viora kepada ketiga sahabatnya itu.

Mereka berempat sekarang sedang ada di bazar. Ide siapa lagi kalau buka Liya yang anaknya ingin bebas terus.

" Kita baru nyampe dan lo langsung minta makan? Mau heran tapi lo Viora".

"Yeee....emang lo gak laper apa?gue aja laper". Sahut Kejora pada Liya.

" Enggak tuh, gue mau diet "

"Lo apanya yang di dietin, badan udah kayak sapu lidi gitu".

" Wah...lo ngehina gue". Sewot Liya pada Jian yang tanpa bersalah mengatakan pendapatnya.

"Gue gak ngehina orang kenyataannya emang kurus kok"

"Ih...lo-"

"Udah sih kenapa ribut. Kita kan mau seneng-seneng". Ucap Kejora meleraikan debatan antara kedua sahabat nya itu.

"Tau nih vio laper yuk". Viora menarik tangan Jian yang mengikutinya dengan pasrah karena tangannya dipeluk oleh Vio. Udah biasa. Kejora dan Liya mengikutinya dari belakang.

"Bang bakso bakarnya 20 ribu sama es jeruk perasnya 4 ya?". Ucap Vio mewakili.

"Eh...kurang tuh 20ribu bakso bakar". Perotes Kejora.

"Iya...tambahin dong Vio 20ribu lagi". Vio mengganggukkan kepalanya ketika mendengarkan ucapan Liya.

" Bang tambah 20ribu lagi ya".

"Iya...neng tunggu aja dulu. Sok atuh duduk". Mereka berempat duduk dikursi plastik yang sudah disediakan kusus untuk menunggu pesanan.

" Kalian nih belinya banyak banget kan jadi lama". Jian memayunkan bibirnya. Ia geram sekali melihat tingkah teman-temannya itu yang tiada habis tanpa makan.

Ia berharap teman-temannya ini mendapatkan jodoh Milyader semua agar kebutuhan perutnya terpenuhi lahir dan batin. Bukan apa tapi teman-temannya ini sangat rakus  bin ajaib ya termasuk dirinya sih. Hehhehe.

"Ini neng es jeruk perasnya".

"Bakso bakarnya?".

Plakkk

Jian memukul kepala Liya karena kesal akan kebodohan yang dimiliki temannya itu.

"Sakit tau jian...ih"

"Ya...lo mikir dong kalian beli 40ribu itu tu banyak pasti lama "

"Iya-iya tau...makasih mas". Liya mengambil plastik yang berisikan empat es milik mereka itu.

Setelah beberapa menit mereka menunggu akhirnya pesenan mereka sudah jadi dan mereka berkeliling bazar untuk melihat-lihat.

Sambil berjalan mereka memakan bakso bakar yang mereka pesen tadi.

" Harusnya makan tu duduk". Peringat Kejora.

"Gak ada tempat duduk sih". Jawab Liya.

" Lo duduk aja tuh di rumput-rumputan". Ucap Jian.

Bets Friend ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang