Seperempat Abad

28 2 0
                                        

Apr 20, 2023

Umur tanggung yang tak mudah. Tak tangguh, menggebu-gebu dan mudah marah. Tapi juga sangat lemah. Umur dua lima yang katanya dewasa namun tak juga. Banyak yang masih tidak pada tempatnya.

Kata orang, di umur ini, dunia menjadi milikmu. Dunia yang mana? Dunia dengan segala ketidaknyamanan dan kegelisahan ini? Tidak, terima kasih. Sungguh, saat belasan tahun dengan ingus meleleh dari hidung lebih baik daripada harus merasakan asam urat. Belum kerusakan mental yang disebabkan kata "Lho aku dulu udah seperti ini dan itu di umur kamu sekarang."

Ingin rasanya ku katakan "bodo amat" untuk balasan kicauan gagak. Nyatanya norma masyarakat menahanku. Takut kualat, kutelan kembali kalimatku. Usahaku adalah melapangkan dada agar emosi tidak sampai tersembur ke muka mereka.

Bukan mudah untuk menguasai sesuatu yang baru di umur ini. Bahkan fokus di bidang yang sudah dikuasai pun banyak ngantuknya. Masa peralihan, menurutku. Masih banyak yang harus dipelajari. Tapi encok kadang menyerang tanpa bilang. Aku benci sekaligus bersyukur dengan adanya krim dan obat pereda nyeri.

Tolong, berikan sedikit waktu untuk menghela napas panjang. Aku juga ingin memaki tanpa memikirkan harus berakhir seperti apa jika ada yang sakit hati. Mati-matian menjaga agar tak menumpahkan tangisannya. Sendirinya kesusahan menyeka air mata karena cacian. Dunia kadang terasa tak adil.

Lava PijarWhere stories live. Discover now