Chapter 1: Resfeber

2.1K 227 14
                                    

♛ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ♛

HINATA dengan gugup menghampiri seorang pria yang sedang berdiri di dekat pintu gerbang utama Desa Konoha. Hinata bernapas lega karena tidak terlambat dari waktu yang telah ditentukan. Hari ini, ia dan Uchiha Sasuke akan menjalankan misi tingkat A dengan jangka waktu yang cukup lama, prediksi dari sang Rukodaime Hokage.

Awalnya bukan Hinata yang akan mengemban misi di Rōkoku no Sato, ia hanya menggantikan Sakura yang tiba-tiba diharuskan pergi ke sebuah desa yang sedang terserang wabah virus mematikan. Pergantian itu terjadi pada malam hari sebelum keberangkatan. Malam itu, Hokage mengunjungi kediamannya untuk menyampaikan misi tersebut, tidak banyak informasi yang diberikan. Kakashi lebih memilih menyuruhnya untuk bertanya pada Sasuke mengenai detail misi tersebut. Kakashi melupakan fakta bahwa Hinata tidak dekat dengan Sasuke bahkan keduanya belum pernah mengobrol sekalipun. Oleh karena itu, kemarin malam Hinata kesulitan untuk tidur karena terus memikirkan misi seperti apa yang akan dilakoninya bersama sang Mantan Nuke-nin. Satu yang ia yakini bahwa misi itu pasti akan sulit. Selain itu, Hinata juga memiliki misi khusus: mencari tanaman herbal yang dibutuhkan untuk membuat Hyōrōgan.

Hinata dengan suara yang pelan dan sedikit tergagap mulai menyapa, "Oh-ohayou, Sasuke-kun." Hinata berusaha menenangkan rasa gugupnya dengan merapalkan kata-kata penyemangat di dalam hatinya. Sasuke tidak membalas sapaannya, tetapi hanya meliriknya sekilas. Pria Uchiha itu memilih langsung berlari menjauhi gerbang An. Hinata segera menyusul, melompat dari satu dahan ke dahan pohon lainnya. 

Hinata berusaha mempertahankan kecepatannya agar tidak tertinggal dari Sasuke. Namun saat matahari tepat berada di atas kepala, yang berarti mereka telah berlari menelusuri Hutan Hi no Kuni selama hampir setengah hari, Hinata mulai merasa lelah, kakinya menjadi lemas dan tenggorokannya menjadi kering. Hinata berharap pria itu menengok ke belakang dan melihat kondisi rekan misinya yang mulai kehabisan stamina.

Kedua shinobi itu tidak mengeluarkan suara apa pun selama perjalanan, hanya sesekali terdengar suara-suara binatang yang bergema. Jauh di dalam hutan, sinar matahari berangsur-angsur tertutup oleh  lebatnya pepohonan yang membentuk atap hutan menyebabkan udaranya menjadi sedikit lembap dan dingin, serta beberapa pohon pun ditumbuhi oleh lumut. Takk. Hinata berhenti di dahan yang sama dengan Sasuke berdiri saat ini.

"Kita istirahat!"

Hinata mengangguk kecil sembari tersenyum senang. Ini memang waktu yang tepat untuk beristirahat dan memakan bekal yang telah disiapkannya. Hinata membuka tas ranselnya kemudian mengeluarkan dua kotak bento, satu untuk dirinya sendiri dan satu lagi untuk pria Uchiha. Hinata pernah mendengar dari Sakura bahwa Sasuke menyukai tomat, jadi Hinata menambahkan ekstra buah bulat berwarna merah tersebut ke dalam kotak bento Sasuke. Tidak ada alasan tersembunyi dari perhatian khusus tersebut, Hinata hanya ingin mulai menjalin pertemanan yang sesungguhnya, bukan hanya sekadar status.

"Aku membawa bekal untuk Sasuke-kun. Terimalah ...."

Sasuke menatap kotak persegi berwarna ungu lembut itu. Sasuke tidak pernah membayangkan hal semacam ini. Ia lebih sering mengonsumsi pil nutrisi saat menjalankan misi. Namun, tidak ada salahnya jika ia menerima kebaikan gadis Hyuuga ini. Sasuke dapat melihat senyum kecil terbit di bibir sang gadis saat tangan satu-satunya meraih kotak bento itu. Sasuke duduk di dahan tempatnya berdiri saat ini, sedangkan gadis Hyuuga itu melompat ke dahan di depannya.

Sasuke mengambil onigirinya terlebih dahulu kemudian menghabiskan tamagoyaki, karaage, dan tomat. Lidahnya tidak menolak setiap rasa yang terkandung dalam makanan tersebut. Mungkin cenderung menyukainya. Namun, Sasuke sedikit ragu untuk memakan sayur bernama brokoli. Jika gadis Hyuuga itu bisa membaca pikirannya saat ini, dia mungkin akan menganggapnya kekanak-kanakan. Akhirnya, Sasuke mengambil benda berwarna hijau itu. Mengunyahnya sebentar lalu menelannya. 

IKIGAI [on-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang