Chapter 11: Vengeance

1K 105 11
                                    

♛ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ♛

NODA jelaga akibat api kebakaran menghiasi langit-langit dan dinding putih ruangan seluas 16 meter persegi itu. Begitu pula dengan meja dan lemari kayu yang hampir menjadi arang. Uchiha Sasuke dan Kudō Kiyoka duduk saling berhadapan. Kiyoka menyuruh pergi semua bawahannya, hanya menyisakan mereka berdua di ruangan yang kacau itu.

Kiyoka meletakkan kembali cangkir tehnya di atas meja. "Sebenarnya, aku ragu kalau Kina adalah pelaku pembunuhan berantai. Keadaan para korban sekarang berbeda dari sebelumnya. Dulu, Rōen membunuh tanpa meninggalkan bekas cairan korosif. Rōen membunuh korbannya dengan menyerap chakra-nya. Dan semua korbannya itu adalah pria. Tapi tetap saja, tidak ada yang dapat kami curigai selain Kina. Ditambah dengan adanya saksi mata yang mengatakan bahwa pelakunya memang Rōen. Meski itu hanya satu orang yaitu Kepala Desa."

"Anda memilih untuk mengabaikan keraguan Anda? Menurutku, catatan sejarah tentang bagaimana Rōen membunuh mangsanya sudah jelas. Bisakah sejarah diubah dengan mudah? Sekalipun 99% bukti terus mengarah pada Kodon Kina, dan tersisa 1% keraguan, bukankah kita harus memeriksanya terlebih dahulu, karena tidak ada yang tahu kalau 1% itu mungkin kebenaran yang sebenarnya. Lagi pula, satu orang saksi tidak dapat dikatakan sebagai saksi. Jika hanya ada satu saksi maka harus ada satu alat bukti lainnya yang dapat mendukung pernyataan itu. Aku rasa ada alasan lain mengapa Anda sampai pada kesimpulan bahwa Kodon Kina adalah satu-satunya tersangka." Bantah Sasuke dengan panjang lebar. Sangat bukan dirinya, tetapi hal tersebut perlu untuk dikatakan.

"Aroma bunga jasmin. Alat bukti lainnya yang membuatku dapat menyimpulkan bahwa Kina memang pelakunya."

"Tidak dapat disangkal bahwa Kodon Kina memang memproduksi parfum bunga jasmin. Ini kutemukan di Rengyōdō." Sasuke menyerahkan buku yang ditemukannya kemarin malam kemudian melanjutkan perkataannya, "Di sana tertulis daftar pembeli yang pernah membeli parfum itu, termasuk Anda." Sasuke menekankan dua kata terakhirnya.

"Istriku menyukai parfum itu, jadi aku sering membelinya. Kalau kau mencurigaiku sebagai pelakunya, kau hanya membuang-buang waktu. Jadi, lupakan saja pemikiran itu segera." Kedua pria itu saling memandang, mengevaluasi kata-kata dan gerakan masing-masing.

"Menurutku, tidak cukup kuat bagi kita untuk menuduhnya hanya karena Kodon Kina yang dapat mengendalikan Rōen dan memproduksi parfum bunga jasmin," jelas Sasuke.

"Apakah kau tahu bagaimana keluarga Kina terbunuh? 17 tahun yang lalu, Amegakure menyerang desa ini, tetapi penduduk desa mampu mengalahkan Amegakure berkat silinder peledak. Senjata itulah yang digunakan untuk melakukan pembunuhan massal terhadap tahanan Amegakure. Kodon Tenma melepaskan segel Rōen untuk menghentikan peristiwa mengerikan itu sekaligus mencegah penduduk desa terlalu bergantung pada silinder peledak. Namun, Rōen kehilangan kendali karena oknum-oknum tertentu menyerangnya dengan silinder peledak yang lebih besar. Sejak saat itu, Rōen mulai memakan korban. Penduduk desa tentu saja menyalahkan dan menyerang Kodon Tenma dan istrinya secara verbal dan fisik. Akhirnya, mereka terpaksa menyegel Rōen dalam tubuh anak tertua mereka yang baru berusia 8 tahun, tetapi terbunuh dalam prosesnya. Dan hampir tujuh lalu, Rōen berhasil mengambil kendali atas tubuh Reishi dan mulai memakan korbannya lagi, dan Kina mau tidak mau harus membunuh kakaknya."

Sasuke menyimak cerita dari Kiyoka meskipun ia sudah mengetahui cerita tersebut, tetapi yang menjadi wadah Rōen saat itu sebenarnya adalah Kina. Sasuke dan Reishi berhasil mengubah ingatan penduduk desa tentang peristiwa tersebut. Pahlawan sebenarnya adalah Reishi, dan penjahatnya adalah Kina. Sungguh pengorbanan luar biasa dari seorang kakak untuk adiknya. Sasuke pun teringat kembali kenangannya bersama Itachi.

"Jadi, menurut Anda fakta bahwa penduduk desa-lah yang mendorong orang tuanya ke jurang kematian sudah cukup menjadi alasan bagi Kodon Kina untuk melakukan semua hal itu? Kalau begitu, mengapa Kodon Kina harus membunuh Kodon Reishi? Bukankah memanfaatkan Rōen dalam tubuh Kodon Reishi menjadi pilihan yang menarik untuk membalas kematian orang tuanya?"

IKIGAI [on-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang