Chapter 3: Vagary

1.1K 178 9
                                    

♛ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ♛

SAAT melewati torii ke-27, Hinata melihat bunga dengan kelopak berwarna oranye dan carpel berwarna kuning. "Sasuke-kun, aku harus memetik bunga itu!"

Hinata segera menuju ke tempat bunga-bunga itu tumbuh. Ia mengeluarkan sebuah keranjang dari kertas gulungannya. Hinata terkejut saat Sasuke ikut bergabung dengannya dan lebih terkejut lagi saat melihat apa yang dilakukan oleh tangan sang pria. "Sasuke!" Hinata meninggikan suaranya dengan refleks.

"Mm-maaf ...." Hinata menundukkan kepalanya. Ia telah membentak sang Mantan Nuke-nin, semoga Sasuke tidak berniat membunuhnya hanya karena hal itu. "Ma-mak-sudku jangan mencabut dengan akarnya. Petik saja sampai setengah batangnya." Tanaman Daimato memiliki tinggi sekitar 30 cm dan setiap batangnya hanya memiliki satu bunga.

"Hn."

Hinata mengangguk kecil. Respons Sasuke sangat sederhana, ekspresinya tidak berubah, dan mau menerima nasihat. Hinata bersyukur untuk itu. Tanganya kembali aktif memetik bunga hingga keranjangnya penuh ketika digabungkan dengan hasil yang Sasuke peroleh. "Ini sudah cukup. Terima kasih, Sasuke-kun."

Gadis itu tak seharusnya berterima kasih padanya karena Sasuke hanya menjalankan tugasnya. Pagi hari sebelum ia berangkat menjalankan misi ini, Kakashi mengetuk pintu apartemennya. Dia menyampaikan bahwa rekan misinya telah diganti menjadi Hyuuga Hinata. Sasuke tidak peduli siapa pun rekannya, selama itu tidak menghambat misi. Selain itu, Kakashi juga mengancam Sasuke agar membantu misi khusus rekannya. Sasuke sudah berniat untuk mengabaikan perintah Kakashi, tetapi tubuhnya malah mengkhianati pikirannya.

Sasuke terus membantu Hinata saat menemukan apa yang dia cari. Ia telah mengambil pelajaran dari kejadian sebelumnya, Sasuke akan bertanya terlebih dahulu bagaimana cara memanen setiap tanaman yang mereka cari. Seperti tanaman Katsuryoku Ninjin, sejenis tanaman ginseng, ia perlu mencabut dengan akarnya karena bagian itulah yang akan digunakan. Sebaliknya, tanaman Mandorasō hanya dibutuhkan daunnya saja.

"Sasuke-kun! Itu dia, Beniimori! Kita harus menangkapnya!" Hinata berlari kemudian melompat ke atas dahan pohon untuk menangkap hewan sejenis kadal berwarna merah.

Sasuke ikut mengedarkan pandangannya, mencari spesies yang ditunjukkan oleh gadis Hyuuga itu. Menangkapnya kemudian memasukkannya ke dalam stoples. Apa yang sedang kulakukan? Sasuke tidak pernah merasa antusias ketika melakukan tindakan sepele seperti ini sebab perasaan itu biasanya hadir saat menjalankan misi yang memacu adrenalin.

Sasuke menyerahkan stoples berisi beberapa ekor Beniimori itu pada Hinata. Bibir merona gadis itu kembali menunjukkan senyuman khasnya saat dia mengungkapkan rasa terima kasihnya. Sasuke dengan cepat memalingkan wajahnya lagi. Ia tidak suka ketika Hinata sering mengucapkan terima kasih dan meminta maaf untuk hal-hal kecil. Namun, ia lebih tidak menyukai dirinya yang bertindak di luar kebiasaannya saat bersama gadis Hyuuga itu.

Mereka melanjutkan kembali perjalanan. Sasuke yakin ia akan tiba saat matahari terbenam. Meski mereka sering berhenti untuk mengumpulkan bahan untuk membuat Hyōrōgan, tetapi itu tidak membutuhkan waktu lama.

Hinata menghitung setiap torii yang ia lewati. Sudah setengah dari jumlah total. Torii-torii itu memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang sama. Namun, beberapa di antaranya ada yang sudah rusak atau warnanya memudar.

Persedian air minum habis lebih cepat karena ia harus berbagi dengan Sasuke. Bukankah wajar jika rekan misi saling berbagi perbekalan makanan atau minuman? Dan sepertinya Sasuke tidak masalah untuk minum dibekas Hinata. Ia pernah mendengar mitos, jika dua orang minum di tempat minum yang sama, mereka berdua akan menjadi lebih dekat. Hinata tentu tidak memercayai itu. Baginya, suatu ikatan pertemanan, persahabatan, persaudaraan, atau percintaan dapat terjalin karena adanya proses. Akan sangat mengerikan jika Uchiha Sasuke yang terkenal berhati dingin tiba-tiba menjadi dekat dengannya hanya karena mereka minum di botol minum yang sama. Namun, apakah itu dikategorikan sebagai ciuman tak langsung? Hinata tak mau ambil pusing tentang hal itu. Lagi pula, Hinata juga pernah berbagi minum dengan rekannya saat masih genin.

IKIGAI [on-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang