5

14 5 0
                                    

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB, Kevin pun mengantarkan Reksa setelah shalat isya berjamaah.
Sesampainya di halaman rumah Reksa, dia langsung masuk ke dalam setelah menyerahkan helm yang tadi dia pake dan berterima kasih karena telah mengajari dan mengantarkan dia pulang.
Saat Kevin akan melajukan motornya kembali, tiba tiba ada yang memanggilnya dengan lembut seperti berbisik, dari suara yang Kevin dengar sepertinya itu seorang perempuan, kemudian tiba tiba bulu kuduk Kevin berdiri.

'Aduh Bun, yah. Evin di panggil sama si teteh Kunti, maaf atuh ya Allah tadi Evin pas shalat mikir keun (mikirin) malkis Evin yang di makan sama si Reksa, sebenarnya mah Evin ikhlas kok, aslinya da enggak bohong.' Batin Kevin sambil memejamkan mata.

"Heh tuli ya lu!" Semprot seorang wanita.

"Astagfirullahal, ya Allah maaf, gak bakal kayak tadi lagi." Ucap Kevin sepontan karena kaget.

"Pfffft, Hahahaha" ketawa wanita itu, yang saat Kevin liat ternyata adalah Aurora.

"Hih, kirain siapa lu, ternyata nenek lampir, bikin jantungan aja lu." Ucap Kevin sembari memegang dadanya.

"Hahaha komuk lu lucu njir, hahaha" Ketawa Aurora, sedangkan Kevin hanya menatapnya dengan raut muka datar.

"Keselek mam-" Ucapan Kevin terpotong karena benar saja Aurora keselek ludahnya sendiri dan dia pun jadi batuk batuk. "Hahaha mampus lu keselek." Balas Kevin.

"Jahat bener, bukannya di cariin minum malah di ketawain." Ucap Aurora sambil mempoutkan bibirnya.

"Iya iya sorry." Ucap Kevin sambil diakhiri dengan kekehan.

"Nih dari nyokap, makasih udah ngajarin adek gue." Ujar Aurora sekalian menyodorkan satu paper bag.

"Wih apaan nih? " Ucap Kevin sambil menerima pemberian Aurora.

"Kue, tadi siang nyokap gue bikin kue." Ucap Aurora, Kevin hanya menganggukkan kepalanya dan membalas dengan kata 'Ohhhh' panjang lalu dia pergi setelah mengucapkan terimakasih dan berpamitan pada Aurora.

TBC...

Kevin Adrian ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang