9

12 1 0
                                    

30 menit berlalu, jam menunjukkan pukul 09.15. Dan mereka baru saja menyusun semua rencana kegiatan dan akan membuat proposal.

"Gak kerasa udah jam segini aja." Ucap Kevin sembari meregangkan tubuh.

"Waktu emang berjalan cepat." Ucap Farel, "Vin tugas lu satu lagi." Sambungnya.

"Proposalkan?" Ujan Kevin.

"Yoi, lu mau makan dulu?" Tanya Farel.

"Ya pasti mau, udah minta di isiin ni perut." Ucap Kevin.

"Mau apa? Gue pesenin." Ucap Farel.

"Gue pengen banyak sih sebenernya, tapi kata Rasulullah makanlah secukupnya jadi gue pengen bakso pedes sama es teh aja." Ucap Kevin sembari mengeluarkan uang sakunya.

"Anak yang pernah belajar di pondok emang agak beda ya." Ucap Fira.

"Hehe, ini Rel." Ucap Kevin cengengesan sambil menyodorkan uang 20.000 Ribu.

"Gak usah, gue traktir deh sekali kali." Ucap Farel.

"Gue nya kagak nih?" Tanya Fira.

"Mau aja lu kalau di traktir." Ucap Farel.

"Ya pasti maulah, orang gratisan." Sahut Ken, "Gue juga mau." Sambungnya sembari cengengesan.

"Yaudah gue samain aja sama kayak Kevin ya, gue males nyari makanan lainnya." Ucap Farel sembari pergi.

"Punya gue jangan pedes ya Rel." Teriak Fira dan Farel pun hanya mengacaukan jempol.

"Cupu lu gak suka pedes." Ucap Ken.

" Gue kan cewek ya gak papa kali." Ucap Fira dengan nada tidak terima di Katai cupu oleh Ken.

"Adek gue aja kalau makan seblak pedesnya 4 sendok." Sahut Kevin.

"Yakan beda bangsul, udah ah jangan bikin gue ngelempar lu berdua ke mars ya." Ucap Fira.

"Ampun nyai." Ucap Kevin, sedangkan Ken hanya ketawa.

Sembari menunggu Farel beli makanan Kevin pun membuka Handphone dia, dia melihat ada notifikasi WhatsApp dari nomor yang tidak di kenal.

0858********

Hai, save maghenta

Oh, siap ta.

Maghenta

Makasih, eh btw lu beneran gak makan di kantin ya?

Hehe iya, gue lagi sibuk ngurusin rapat jadi gak makan di kantin.

Tapi lu udah makan belum? Apa perlu gue bawain kesana?

Gak usah ta, barusan Farel udah beli makanan.

Oh gitu ya, semangat><

Makasih ta.

Hehe iya Vin.

Kevin pun menaruh kembali handphone nya setelah dirasa tidak ada yang harus di balas lagi.

"Farel lama amat." Sahut Ken.

"Lagi ngantri kali." Ucap Fira.

"Gue susul aja deh." Ucap Ken dan setelah itu langsung pergi.

"Oyy Kevin, jangan ngelamun ntar kalau lu kerasukan kan berabe." Ucap Fira sembari menepuk punggung Kevin.

"Ngagetin aja lu, ya gak bakalan kerasukan lah, iman gue kuat." Ucap Kevin.

"Songong lu, ngelamunin apaan dah?" Tanya Fira.

"Becanda hehe, gue cuman lagi mikir buat proposal yang menarik." Jawab Kevin.

"Yang kayak biasa aja Vin, awas jangan lupa lagi ntar total biaya anggarannya di total, jangan kayak tahun kemarin." Ucap Fira.

"Haha iya iya, kemarin kan gue lagi ada masalah makanya lupa di total." Ucap Kevin sembari cengengesan.

"Halo gesss, Ken yang tampan mirip jemin ensiti kombek." Ucap Ken sembari agak teriak.

"Inalillahi." Reflek Fira.

"Astaghfirullah fi, bukan inalillahi." Koreksi Kevin.

"Namanya juga reflek." Ucap Fira sembari memukul lengan Kevin.

"Nih baksonya." Ucap Ken sembari menyodorkan bungkusan bakso beserta sterofoam dan sendok untuk makannya.

"Lah, Farel mana?" Tanya Kevin.

"Lagi beli minumannya, ben-" Ucapan Ken ke potong.

"Ciee kangen ya? Sampe nanyain." Ucap Farel.

"Perasan." Ucap Kevin sembari menghampiri Farel dan mengambil alih kantung kresek yang berisikan minuman Teh Pucuk, "Nanti giliran gue deh yang traktir." Sambungnya.

"Gue pengang omongan lu Vin." Ucap Ken yang sedang menuangkan bakso pada wadah itu.

"Siapp, tinggal ingetin aja." Ucap Kevin dan setelahnya mereka pun makan bakso dengan hikmat.

TBC...

Tau gak guys, pagi pagi mata gue udah ternodai aja...

Kevin Adrian ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang