Ke esokkan harinya Kevin berangkat seperti biasanya setelah mengantar kan sang adek ke sekolah SD.
Dia mengendarai si Black-Red untuk pergi kesekolah sembari bersenandung kecil.
"Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga nananana nanana kata bujangan..." Senandung Kevin walau agak lupa lirik, tapi dia tetap nyanyi.
"Kenyang banget euy, abis makan nasi goreng spesial buatan si bunda walaupun agak asin tapi tetap spesial." Monolognya.Tiba tiba semua kendaraan yang searah dengan Kevin pada berhenti, setelah Kevin liat ke lampu lalu lintas ternyata sedang lampu merah.
"Aduh malah lampu merah, jam sabaraha karah? (Jam berapa dah?) " Gumam Kevin lalu melihat jam ditangannya, "Baru jam 06.45 WIB masih pagi, gak papa lah." Sambungnya.
"Eh Kevin." Panggil seorang wanita, Kevin pun langsung menengok ke arah belakang dimana terdapat temennya yang seorganisasi di dewan penggalang.
"Eh Tata." Ucap Kevin sembari senyum.
"Euuu gue boleh numpang gak? Motor Abang gue ban nya tiba tiba bocor, ntar gue bensinin deh." Ucap wanita yang kevin panggil Tata atau nama lengkapnya Maghenta Axelyn Adiaksa.
"Oh boleh boleh aja, gak usah di bensinin kan sekalian ke sekolah gue juga." Ucap Kevin, "Eh ayo ayo udah lampu ijo." Sambungnya sembari menyodorkan helm, Maghenta yang tak sempat ngomong pun langsung naik ke motor Kevin dan memakai helm yang Kevin kasih. Selama di jalan mereka gak ada obrolan sama sekali, karena mereka merasa canggung, ya walaupun mereka seorganisasi tapi mereka jarang ngobrol, walaupun ngobrol juga saat ada rapat atau ada kegiatan aja dan itu pun hanya membahas seputar kegiatan dan hanya sebentar dikarenakan Kevin yang sebagai ketua jadi sibuk kesana sini.
Sesampainya di sekolah SMA Purna Bangsa, Kevin langsung memarkirkan motornya diparkiran sana yang masih lenggang.
"Makasih ya Vin, ini." Ucap Magenta sembari memberikan Kevin uang 10.000 ribu.
"Eh gak usah, buat lu aja kan sekalian gue juga sekolah disini." Tolak Kevin.
"Eumm yaudah deh, ntar siang gue traktir aja gimana? " Masa gue cuman nebeng aja." Ucap Magenta.
"Haha gak usah Ta, lagian ntar siang gue gak bisa makan di kantin." Ucap Kevin.
"Yaudah deh besoknya ya, gue gak Nerima penolakan." Ujar Maghenta sembari berjalan menjauhi Kevin setelah memberikan helm yang tadi ia pakai, "Sekali lagi makasih ya Vin." Sambungnya agak berteriak dan setelahnya dia langsung lari.
"CK CK, kenapa banyak orang yang aneh pagi ini. Tadi si ayah masa mau kerja cuman pake kemeja sama kolor, terus tadi adek gue mau mandi malah bawa tas dan sekarang temen gue." Monolog Kevin sembari benerin rambutnya yang kusut gara gara helm di kaca spionnya.
"Ganteng banget si Kevin, jadi naksir." Ucap Kevin sendiri, terus berpose seakan menembak dirinya yang ada di kaca dengan jarinya yang di buat seakan jadi pistol.TBC...