Kepulangan Gibran

103 21 8
                                    

Sebenernya aku hanya iseng, tapi kalo temen temen lagi baca tolong sekedar vote atau komen, makasih❤🙂

Tolong vote atau komennya aja sih guys. Kalo males komen setidaknya vote, cape juga mikir,plis🥲🙏.

BANTU AUTHOR PROMOSI GES, AWOK"
SEDIH SIH, YANG BACA BERAPA YANG VOTE BERAPA. TAPI GAPAPA, ADA READERS ADA AJA UDAH SENENG KOK🫂

 TAPI GAPAPA, ADA READERS ADA AJA UDAH SENENG KOK🫂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

say hay to GIBRAN MAHESA

say hay to GIBRAN MAHESA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

say hay to AZURA PEVITA
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah tiga hari ini Gibran tak pernah kelihatan, selama itu pula Azura pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Gadis itu semakin yakin dengan ucapan Dhea Adista, kakak kelasnya itu beberapa waktu lalu.

Bel istirahat sudah berdering 10 menit yang lalu, dan kini gadis itu tengah melahap habis bekal yang ia bawa dari rumah.

Sementara dikantin, Laskar tampak misuh-misuh dengan perintah Gibran. Cowo itu, diikuti oleh Awan dan Leo berjalan menuju kelas 11 IPA 2. Disana tampak gadis yang mereka ingin jumpai seorang diri.

"Azura," panggil Laskar.

Azura terkejut sesaat, setelahnya ia menormalkan kembali wajahnya. "A-ada apa ya, kak?" Tanyanya gugup, pasalnya ini baru pertama kali mereka saling berinteraksi.

"Ini, Gibran mau ngomong," Azura masih tak mengerti, ia tak menemukan Gibran diantara ketiga cowo itu.

Laskar menyodorkan handphone mahalnya, "dia mau vidcall-an," ujarnya.

Azura menerimanya, tak ia hanya diam tak melakukan apapun pada benda pipih itu.

Awan menempeleng kepala Laskar, "dia gatau, bego. Lu aja dah yang telpon."

"Sini gue telponin," Laskar kembali merebut handphone itu. Setelahnya, wajah Gibran terpampang pada layar handphone yang menyala.

"Mana dia?" Gibran berbicara diseberang sana, suaranya terdengar berat dan serak membuat siapapun nyaman mendengar.

GIBRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang