Uks

103 23 9
                                    

Sebenernya aku hanya iseng, tapi kalo temen temen lagi baca tolong sekedar vote atau komen, makasih❤🙂

Tolong vote atau komennya aja sih guys. Kalo males komen setidaknya vote, cape juga mikir,plis🥲🙏.

BANTU AUTHOR PROMOSI GES, AWOK"
SEDIH SIH, YANG BACA BERAPA YANG VOTE BERAPA. TAPI GAPAPA, ADA READERS ADA AJA UDAH SENENG KOK🫂. Untuk cast beberapa pemeran kapan" dulu, author lagi gada kuota mwehehe.

.
.
.
.
.
.
.
.

Semua penghuni kelas Azura, 11 IPA 2 memilih keluar kelas, dari pada melihat sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta itu. Kabar mereka berpacaran sudah tersebar luas disekolah.

Setiap jalan tanpa Gibran, mereka akan terang-terangan menghujat Azura. Namun, jika ada cowo itu, Azura seakan terlindungi dari nistaan warga sekolah yang kebanyak an dari kaum perempuan.

Kini Gibran tengah memasangkan kartu pada handphone baru Azura. Setelah itu, cowo itu sibuk mengotak-atik benda itu.

Azura pun hanya diam, sibuk memakan bekalnya. "Kakak mau?"

Gibran yang tengah mendaftarkan WhatsApp Azura menoleh, menatap bekal Azura yang hanya nasi putih dengan lauk telor dadar.

Tak ingin Azura berkecil hati, cowo itu pun membuka mulutnya. Dengan senang hati Azura menyuapi Gibran.

"Ini wa lo, nanti kalo gue telpon angkat ya,"
Ujar cowo itu seraya meletakkannya diatas meja.

"Iya, kak!"

"Kalo gitu gue balik kekelas, simpan handphone nya!" Azura menurut, ia memasukkan smartphone itu kedalam tasnya.

Sebelum pergi, Gibran menyempatkan diri untuk mengusap rambut Azura dengan lembut. "Belajar yang bener, biar pinter,"

//////////////

Setelah bel masuk setelah istirahat berbunyi, kini kelas 11 IPA memiliki jadwal pelajaran olahraga, Jelas Azura tidak suka.

Jika disuruh memilih, ia lebih baik mengerjakan 50 soal matematika dibandingkan harus berpanas-panasan dilapangan akibat naungan matahari.

"Baiklah, semua baris dengan rapi. Betina dua baris, jantan satu baris," ucap pak Hary.

"Cepat-cepat, jangan lamban gitu, woi!" Pria 28 tahun itu, tampak tak suka melihat muridnya menye-menye.

"Kamu Azura, udah pendek didepan lagi. Zena, kamu didepan,"

Gadis tinggi bernama Zena itu menggerutu kesal, ia mendorong Azura agar menyingkir.
Azura pun berjalan kebelakang, sesekali mengusap matanya yang pedih akibat sinar matahari.

"Oke, baiklah. Sekarang kita akan melakukan pertandingan basket dengan kelas 12 Ips 1. Cewe ke cewe, cowo ke cowo. Karna kebetulan guru olahraga kelas 12 sedang berhalangan, jadi kita olahraga gabungan untuk hari ini," jelas pria itu, panjang lebar.

"Yahh, kita jelas kalah pak. Orang mereka badannya gede-gede gitu. Apalagi bang Gibran rajanya basket," Weon, pria berparas cina itu mengeluh.

GIBRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang