Bab 2

16 9 0
                                    

Note: Tandai kalau ada yang typo📍
Kritik dan saran diterima asalkan yang membangun.

📌Happy Reading


"Aira bangun sayang. Sarapan udah siap tuh di bawah, nanti kamu telat ke sekolah," teriak Mama Aira sambil mengetuk pintunya.

"Iya maaa bentar lagi turun. Aira siap siap dulu," jawab Aira.

Setelah selesai, Aira langsung menuju ke ruang makan. Di sana sudah ada Papa,Mama beserta Kakaknya.

"Pagi semuaa maaf ya Aira gak bantu mama buat sarapan hehe," cengir Aira.

"Iya gapapa. Udah kita makan yuk keburu dingin nasinya."

Usai sarapan, Aira langsung berpamitan kepada orang tuanya dan segera mencari angkutan umum yang menjadi langganannya ketika ke sekolah.

Diliriknya arloji berwarna biru muda yang melingkar di pergelangan tangannya. Jarum jamnya sudah menunjukkan pukul 7:30 tetapi angkutan umum yang Aira cari tidak kunjung datang. Tapi Aira tetap menunggu dengan sabar sambil membaca buku yang dipinjamnya kemarin.

Tidak lama kemudian, Aira mendengar suara orang yang menyapanya.

"Hai!"

Aira menolehkan kepalanya ke samping kanan. Ternyata ada seorang laki laki yang masih duduk di atas motornya menyapa Aira. Ya, laki laki yang membantunya kemarin, Elang.

"Oh hai!! Kamu yang kemarin kan?" sapa Aira.

"Iya. Kamu ngapain di sini? Tunggu jemputan?" Tanya Elang.

"Enggak. Lagi nungguin angkutan umum tapi belum datang datang juga " jawab Aira.

"Dari seragam kamu,kayaknya kita satu sekolah. Mau bareng?" Tawar Elang.

Aira tertegun sejenak menimbang apakah dia harus menyetujui tawaran Elang atau tidak.

"Tenang. Gue bukan penculik kok. Liat aja seragam gue. Lo ga usah takut," ucap Elang yang mulai menggunakan kata lo-gue.

"Hmm iya iya boleh deh, dari pada gue telat." Aira mulai mengikuti gaya bicara Elang.

Aira segera menaiki motor Elang dan berangkat bersama sama ke sekolah.

"Lo kelas berapa?" tanya Elang tiba tiba saat sudah tiba di sekolah.

"Kelas 11 IPA 1," jawabnya.

"Ohh adik kelas dong berarti."

"Iya. Makasih ya tumpangannya," ucap Aira.

"Sama sama."

Hanya sampai disitu percakapan mereka karena mereka menuju kelas masing masing.

"Airaaaa. Tadi lo bareng sama kak Elang ya?" suara cempreng Nina memecahkan gendang telinga Aira.

"Iya. Emang kenapa?" tanya Aira bingung.

"OMG OMG, Airaa. Lo gatau apa gimana nih, kak Elang itu idaman di sekolah ini tau. Ganteng,pinter,baik lagi duhhhh idaman banget pokonya," jawab Nina centil.

"Idihhh gitu amat lo deskripsiin tu orang."

"Beneran Aira gu-" ucapan Nina terpotong saat Aira tidak sengaja bersenggolan dengan seseorang hingga jatuh tersungkur.

Brukkk!!!

"Aduhhh gimana sih. Punya mata dipake dong," bentak seseorang.

Aira buru buru berdiri dan menatap orang yang bersenggolan dengannya, "M-maaf ga sengaja tadi," ucapnya takut takut.

"Maaf maaf. Lo pikir kata maaf lo bisa balikin baju sama sepatu gue bersih lagi hah!!" bentak perempuan itu.

Aira hanya menunduk meremas jarinya sendiri, takut.

"Heyyy!! yang jadi korban itu bukan cuma lo. Aira juga. Lagian bukan cuma salah Aira kali, lo juga ga liat liat jalan!!" balas Nina.

"Enak aja lo salah salahin gue."
"Ehh lo ya yang bareng sama Elang tadi pagi?" Selidik siswi itu.

"Iya. Kenapa ya?"

"Elang itu cowo gue. Lo ga usah dekat dekat. Jangan jadi perebut!" tegas siswi itu sambil berlalu dari hadapan Aira.

Aira mematung. Perebut?? Aira tidak pernah berniat merebut Elang. Tadi pagi dia cuma nebeng, itu pun Elang yang menawarinya.

"Udah biarin aja Ra. Ga usah ambil hati. Biasaa itu fansnya kak Elang yang caper," ucap Nina menenangkan Aira.

"Ayok ke kelas. Bentar lagi bel bunyi."

Udah segitu dulu yaaa..
Jangan lupa follow, vote, komen, atau share  cerita ini.

Love u all.

Awal Pertemuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang